Ini adalah Catatan perjalanan seorang sahabat baik ku yang, salah seorang putra terbaik Indonesia yang menjadi misionari di tanah yang jauh dari tempat dia di lahirkan.
Di tanah negeri tetangga yang berada di pedalaman hutan nan jauh........... di Kungnim, Papua Nugini.
Sahabat ku ini sedang belajar tentang cara melayani dan mengasihi sesama manusia tanpa batas, tanpa imbalan, kadang juga harus makan hati dan "marah" menghadapi begitu banyak ragam manusia dengan sikap dan sifat nya yang unik, antik dan ajaib, Sapomo dengan caranya sendiri menghadapi mereka.
Meskipun kadang2 aku sering sebel dengan cerita nya yang selalu dikirimkan melalui Blackberry ku
(aku sebel banget kenapa sih dirimu harus melayani manusia2 yang keras dan primitip seperti mereka)
tak jarang aku juga keqi kenapa nggak melayani di negara sendiri aja (lha yo tho wong di paroki ku aja pastur nya cuman 3 biji doank, mana nggak pernah hadir lagi dalam kegiatan lingkungan, apalagi memberikan misa requim kalo ada yg meninggal....wah...nggak ada yooo..... selalu aja prodiakon yg melakukan atau kalo nasib kita beruntung bisa "nyulik" romo dari seminari ngaliyan) dan Aku selalu bilang pada diri nya : ndang balik Indo, Mo.......
(aku sebel banget kenapa sih dirimu harus melayani manusia2 yang keras dan primitip seperti mereka)
tak jarang aku juga keqi kenapa nggak melayani di negara sendiri aja (lha yo tho wong di paroki ku aja pastur nya cuman 3 biji doank, mana nggak pernah hadir lagi dalam kegiatan lingkungan, apalagi memberikan misa requim kalo ada yg meninggal....wah...nggak ada yooo..... selalu aja prodiakon yg melakukan atau kalo nasib kita beruntung bisa "nyulik" romo dari seminari ngaliyan) dan Aku selalu bilang pada diri nya : ndang balik Indo, Mo.......
Namun keinginan ku bukanlah keinginan Tuhan , jadi biarlah sahabat ku ini tetap berkarya dalam misi nya di Papua Nugini.
Doa ku semoga kau selalu di berkati Tuhan dalam setiap karya dan karsa mu dan semoga juga sehat selalu....
Doa ku semoga kau selalu di berkati Tuhan dalam setiap karya dan karsa mu dan semoga juga sehat selalu....
Selamat berkarya GBU selalu ^-^
(penulis sudah ijin dengan beliau untuk men-share catatan2 nya ini)
O,ya Romo Sapomo ini sudah menerbitkan satu buku perjalanan misi nya yang isi nya sangat menginspirasi kita semua. Tahu nggak , penerbit nya nyari sendiri, percetakannya nyari sendiri dan distribusi nya juga di jalankan sendiri. Tapi...Hasil penjualan buku nya beliau dedikasikan pada kepentingan pelayanan di Kungnim (hahaha...capek deeh)
Buku Perjalan nya yang ke dua akan segera terbit juga. Bila anda berminat bisa menghubungi beliau via saya, setiap pesan yang masuk akan saya forward ke beliau...
O,ya Romo Sapomo ini sudah menerbitkan satu buku perjalanan misi nya yang isi nya sangat menginspirasi kita semua. Tahu nggak , penerbit nya nyari sendiri, percetakannya nyari sendiri dan distribusi nya juga di jalankan sendiri. Tapi...Hasil penjualan buku nya beliau dedikasikan pada kepentingan pelayanan di Kungnim (hahaha...capek deeh)
Buku Perjalan nya yang ke dua akan segera terbit juga. Bila anda berminat bisa menghubungi beliau via saya, setiap pesan yang masuk akan saya forward ke beliau...
*********************************************************************************
PEMILU (BUKAN) PESTA RAKYAT Dari dulu pemilu selalu dianggap pesta rakyat melulu. Hatiku bertanya, beginikah yang namanya pesta? Katanya pesta rakyat, koq yang dielukan para politisi dan pejabat. Maka bagiku pemilu bukan pesta rakyat. Pemilu adalah pesta para politisi dan pejabat. Pesta lima tahunan untuk berebut posisi dan kekuasaan. Lalu gimana rakyat dalam konteks pemilu? Pemilu tak lebih dari sekedar parade topeng monyet. Rakyat diberi baju parpol tertentu. Diberi sembako ato camilan ala kadarnya. Lalu....disuruh joget, teriak yel-yel untuk politisi yang memegang tali kekangnya. Yang pesta adalah para pejabat, politisi dan penguasa. Mereka yang punya duit, punya kuasa memanipulasi rakyatnya. Rakyat makan janji, supaya mereka dapat kursi. Para tokoh agama kiranya waspada. Mulut dan suara mereka kerap dipakai untuk pesta para politisi, pejabat dan penguasa. Di beberapa tempat sangat jelas uskup dan pastor berkampanye untuk seorang legislator. Andaikata musibah bisa diatur sedemikian rupa. Datang menimpa warga di kala masa kampanye saja. Supaya aneka janji terlaksana dengan kepedulian dan aksi. Sebab pada waktu itulah, politisi dan pejabat akan turun dengan nomor punggung tertentu. Ketika kepedulian menuntut pamrih, tak mungkin ada ganjaran dari Dia sang sumber kasih.
spmcm - 16 januari 2104
Kelakuan si kucing kriting.
Waktu misa minggat ke hutan. Pesta pora, lupa doa, pulang minta-minta. Music style adapted from 'kucing garong' (edisimelas.com) Misa minggu ini, pesta keluarga kudus, tapi sebagian besar umat minggat ke hutan sejak kemarin pagi. Di sana ada pesta babi. Pesta adat yang diadakan oleh salah satu tuan tanah. Harusnya misa dihadiri banyak umat. Sebab ada program dari seksi keluarga keuskupan: renewal of commitment on marriage. Sudah diumumkan 3 minggu sebelumnya berturut-turut. Tapi mau gimana lagi. Umat lebih memilih makan babi daripada menerima komuni suci. Yang lebih real jauh lebih memikat daripada yang ideal walaupun itu sakral. Slamat Hari Minggu. Semoga keluarga umat beriman semakin damai dan bahagia. Salam dari Papua New Guinea. spmcm - 3 Januari 2014
NATAL
Para sahabat SPMCM. Coba perhatikan di gereja waktu misa. Apakah kandang dan pohon natal sudah ada dan menyala ria? Kelap, kelip, kelop gitoe? Belum ada kan. Lha mengapa di mall-mall, toko-toko dan pusat perbelanjaan lainnya sudah heboh? Tau knapa? Tanya dunk. Jangan asal ikut-ikutan, pasang-pasang di rumah tanpa tau maknanya. Kalo ada yang udah pasang, itu salah kaprah, terlalu semangat dan terpengaruh dunia luar (paham gereja protestan) dan tidak memahami makna advent dan natal secara baik. Bagi orang Katolik, maknanya ginie: Masa advent selama 4 minggu adalah masa penantian, menunggu kedatangan Sang Emanuel, bukan masa perayaan kelahiran. Jadi, belum pake acara pesta-pesta, kelap-kelip dan heboh di mana-mana. Kita masih mempersiapkan batin untuk menyambut Tuhan dengan melakukan pertobatan seturut saran Yesaya dan Yohanes Pembaptis. So, waktu untuk dekorasi natal di rumah bisa dilakukan pada tanggal 24 dan dipasang sampai pada hari Pesta Pembaptisan Tuhan pertengahan Januari nanti. Sekali lagi, jangan asal ikut-ikutan. Iman yang baik hendaknya sejalan dengan pengetahuan yang cukup. Selamat persiapan Natal dan tetap menjaga makna Advent. spmcm20122013
spmcm - 19 Desember 2013
AC/DC
Jadi orang jelek emang susah. Di mana-mana bukannya diterima, malah seringnya dihina. Eh..lha kok jadi orang keren malah lebih susah. Biar jauh dibelantara new guinea, ada aja yang menggoda... kok bisa? Ya bisa aja, fada ini contohnya hahaha. Jauh dari peradaban, tak lagi tampil ala cowok metropolitan tapi ya tetap aja ada yang "main mata"... Kali ini godaan datangnya bukan dari kaum hawa, melainkan dari wangsa adam. #merinding ding dong#=D Orangnya keren. Klimis. Guanteng. Seringnya mengirim pesan sekadar basa-basi. Nanya tugas di mana, sudah makan atau belum, apakah tidur sendirian? Hari ini makan apa dll dst dsb. Lah..klo nanya sekali dua kali sih fada malah berterima kasih karena dia peduli. Tp klo pertanyaan yg sama datang berkali-kali dan hampir tiap hari, fada jadi geli sendiri... Tadi pagi tnya2 lg: bangun jam brapa mo? Udh sarapan blom. Romo tugas dimana seh? Knapa bbmku ndak dibaca aja?:( Aq jwab, bro koq prtanyaanmu dr kmarin2 itu-itu doang? Dia jwab: iya mo, maklum udh tua. Usiaku 50 thn dan single juga. OMG....udh AC/DC, STW pula....ckckckckck.....X_X Duh...maunya menjadi misionaris di tempat terpencil supaya kuat iman dan fokus pada pelayanan. Lah kok ada aja yang bikin dunia ini semakin berwarna, wkwkwk. spmcm - 11 Desember 2013
USIA BOLEH SENJA
Kedua ibu tua ini luar biasa. Usia boleh senja. Tapi jiwa dan imannya tetap muda belia. Selalu semangat dan selalu tampak kuat. Namanya Sisilia dan Victoria. Perawakannya kecil, mungil dan tentu kelihatan dekil. Jarang mandi soalnya. Tapi sekali lagi jangan nilai dekilnya. Walau kerdil hatinya seluas samudra. Sama seperti saya. Ehem, jangan komentar dulu. Sama di sini maksudnya sama-sama kecil dan mungil. Fada ndak dekil, koq. Dan kalau soal hati dan iman tetap aja beda. Fada ngaku kalah deh. Dalam diamnya mereka terus bekerja. Dalam ketenangannya iman mereka terpancar nyata. Mereka bahkan tiap minggu hampir selalu ngaku dosa. Lha, aku kadang bingung. Koq adaaa aja dosa yang disebut. Tapi repotnya, aku ndak tahu persis dosanya apa, karena ngomongnya selalu dengan bahasa Motu. Ya, sudahlah. Aku pakai rumus ecclesia supplet aja, hehe. Tahu artinya? Kalau ndak tahu tanya Mbah Google aja. Dia pasti tahu, koq hahaha. Mereka juga ndak pernah telat datang ke gereja. Ndak pernah mau lihat rumput meninggi dan sampah berserakan di pekarangan. Keduanya sigap tanpa harus ada aba-aba. (Emang tentara yang harus pake istilah siap, grak, maju, jalan, hahaha). Kadang mereka habiskan waktu setengah hari membersihkan halaman gereja dan pastoran. Tak jarang aku terharu melihat semangatnya. Sebagai bentuk apresiasiku, aku lalu mengundang mereka makan bersama. Mereka suka dengan masakan Fada. Hanya satu yang sangat mengganggu. Masakanku kepedasan. Keduanya lebih banyak menganga daripada menikmatinya. Meski begitu, tetap saja makanan itu disikat sampai habis. Resikonya jelas: mata berair, bibir terbuka dan wajah memerah. Lengkap sudah nikmat yang membawa derita. Kami bertiga sangat senang bisa makan bersama. Sambil cerita dan bercanda juga tentunya. Ketika usia bergerak ke arah senja, hendaknya jiwa kita selalu mengarah ke surga. Raga usang ditelan dunia, tapi jiwa terbang ke pangkuan Bapa.
spmcm - 10 desember 2013
MI MISSIM YU TRU
Akhirnya tiba juga di Kiunga. Ada rasa rindu brjumpa dgn umatku. Mreka itu unik. Klo aku di sana tak byk yg trlibat kgiatan Greja. Tp giliran aku prgi lama, mreka mencari tiada henti. SMSlah. Telponlah. Titip salamlah. Kata mreka, “Mi missim yu tru, Fada. Yu lus tingting long yumi olgeta, ya?” “Yu i stap wer nau?” “Wanem taim bai yu go bek long ples blong yumi?” (Kami sgt merindukanmu, Fada. Kamu melupakan kami smua ya?” “Skrg ada dimana?” “Kpan kembalinya?”) dll, dst, dsb. Lama2 srasa jd artis, deh. Tp beda jg. Krn klo artis dimintai tnda tngan. Aku dicari-cari krn mau pinjam uanglah, pinjam prkakaslah, minta sembakolah. Sdikit yg konsultasi apalagi utk kperluan sakramen dan hal2 rohani. Walau bgitu aku tetap rindu mreka, trutama anak2 yg slalu mengganggu wkt istirahatku. 10 hr aku retret brsma para imam CM yg brkarya di PNG. Bahagia rasanya bs mrefleksikan hidup dan karya di medan misi scr brsama. 1 Polandia, 2 Philipina, 1 Lebanon, 1 Nigeria dan 3 Indonesia. Kami mndapat spirit baru utk terus maju. Kami retret di Yule Island, tmpat di mana misionaris MSC tiba prtama kalinya di tanah Melanesia 4 Juli 1885. Byk crita unik dan mnarik. Father Vladimir (Polandia) prnh protes wkt carter psawat utk membawa brg ke gunung. Slain mahal, brg blm tentu slamat. Dus2 mie masuk psawat dahulu. Lalu di atasnya ditumpuk puluhan sak smen. Tiba di gunung, mie jd tepung smua. Anehnya lagi, harga carteran trgantung posisi brg; di dpan, blakang, di kiri atau di knan pesawat. Saking jengklnya Fr. Vladimir brtanya, “Klo digantung di bwh psawat harganya brapa?” Aku jg ngalami keanehan itu. Aku dpt seat 4C, dpan-knan. Stlh 50an pnumpang duduk, aku disuruh pindah ke blakang-kiri. Alasannya krn psawat ndak imbang. Lha, ini psawat apa dokar, sih? Masak bobotku yg hanya 54kg bs membuat psawat jungkat-jungkit di udara? Setiap moment kehidupan tak sekedar dialami, tapi juga direfleksi. Dari situ kita tahu bahwa dalam hidup ini kita tak pernah sendiri.
spmcm - 28 november 2014
MELAYANI TUHAN BERSAMA FADA SIAP2 EUY. Altar Servants of Kungim Parish akan ke kota. Tepatnya bertemu dgn tman2nya di St. Gerard Cathedral, Kiunga. Bsok pagi brangkat. Kmbali Minggu stlh misa. Ada 34 orang. 23 cewek dan 11 cowok. So, 1 cowok ditugasi menjaga 2 cewek. Pas kan? Dipegang di kiri dan di kanan, hehe. Yg 1 lagi? Gak usah dipikir. Biar free, wkwkwk (becanda.com). Aku tdk pergi sndiri. 4 guru Sekolah Minggu kuminta utk mndampingi mreka slama acara di kota. Skrg mreka sibuk prsiapan. Drama, Bible Quiz, Dancing, Singing, Sports etc. Aku ndak mau sampai di kota mreka plonga-plongo saja. Walau dr hutan, kami siapkan mreka sbaik mungkin. Tujuanku hanya satu: spy mreka punya kpercayaan diri dan smakin smangat mlayani. Btw katanya tujuannya 1? Oh iya. Maaf, ada 2 haha. Tdk lupa aku minta mreka kumpulkan makanan dr hasil hutan, spy tdk klaparan di kota. Aku sendiri sdh brusaha sih. Aku brterima kasih kpd KKM (Kerabat Kasih dan Misi), mitra kerja romo2 CM di Surabaya. Mreka membantu transportasi dan konsumsi utk kegiatan ini. Brangkat bsok: 1 jam jln kaki ke plabuhan. 2 jam naik longboat. 2 jam lg naik bis. Mreka sgt brsemangat. Katanya prtama kali dlm sjarah. Mreka jg punya 2 kostum dgn warna ngejreng. Kaos biru muda utk di luar dan kaos brkerah biru-kuning utk misa dan acara lainnya. Boleh ah, sombong dikit. Misdinar Katedral aja gak punya lho. Pakaian liturgi yg warnanya lengkap hanya Kungim yg punya. Katedral warnanya kuning-putih, dipakai spanjang sgala abad (tanpa ‘AMIN’). Cuman aku agak khawatir. Anak2ku itu nakal. Takutnya ngilang di kota. Apa perlu aku beri stempel permanen satu2 di keningnya ya? Kalau soal sakit sih ndak khawatir. Ada prsediaan obat lengkap. Lagian fisik mreka kuat2. Hadiah2 istimewa jg sdh trsedia utk aneka lomba. Intinya, aku ingin mreka bahagia dan bangga melayani Tuhan brsama Fadanya. Layani TUHAN dengan keceriaan. Kalau cemberut melulu namanya melayani HANTU. spmcm - 8 November 2013
NURSES Aku punya klinik dengan lima perawat. 2 bapak dan 3 ibu. Kalau di kampungku dulu namanya mantri. Di sini namanya nurse. Maklum, walau di tengah hutan, kami di sini brbahasa Inggris. Kelima nurses ini kerja luar biasa. Mereka menangani kesehatan utk 5 kampung di bawah kontrol Paroki Kungim. Asal tau aja, kesehatan dan pendidikan di tempatku kerja langsung berada di bawah pengawasan Gereja. Maka, pastor paroki juga sekaligus jadi supervisor utk kedua bidang itu. Gaji mereka dibayar pemerintah. Tapi dicairkan lewat keuskupan. Obat2an begitu juga. Tapi umumnya sdh pada kadaluarsa. Obat yg paling mujarab dan terkenal adalah panadol. Jadi, apapun penyakitnya, kalau pulang dari Rumah Sakit dan klinik pasti panadol obatnya. Kalau kuamati, kasihan juga para nursesku ini. Kerja serba salah. Mau nolong org sakit, tapi dilarang kluarganya. Alasannya mau didukunkan dulu. Setelah telat baru minta dirawat. Akhirnya tak selamatlah nyawa pasiennya. Kalau sudah begitu, perawatlah yg salah. Mereka dituduh sanguma, roh jahat yg suka membunuh manusia. Atau kalau mereka sedikit memakai logika, masih keliru juga jalan pikirannya. Umatku mengira perawat itu tau segalanya. Kalau berobat, ya harus sehat. Kalau ndak sembuh, perawatnya bodoh. Percuma sekolah dan digaji pemerintah. Lucu kan! Ayoo, siapa yg tahan kalau dituduh demikian? Tadi siang perawat pria nyaris melayang nyawanya. Dia pulang dari kota membawa pasien yg harus diamputasi kakinya. Keluarga ngamuk dan tidak terima. Padahal itu juga sdh seijin kluarga intinya. Dia dituduh tdk suka dgn pasien dan ingin melihat dia sengsara seumur hidupnya. Beberapa bulan sbelumnya, perawat wanita hrs membayar 5 ribu kina kpd keluarga yg anaknya meninggal krn digigit ular. Alasannya, perawat tdk melakukan tugasnya dgn baik. Padahal, anak itu meninggal krn telat dibawa ke klinik. Yah, begitulah suka-duka perawatku. Meski begitu mereka terus berkarya tanpa kenal waktu. Jika karya kita tanpa cinta, bak robot yg bekerja tanpa jiwa dan rasa. spmcm - 7 November 2013
PRAJURIT PEMBERANI
Ada demonstrasi massal di Australia. Pemerintahnya meminta bantuan negara sekutunya PNG untuk mengirim prajurit2 sipil demi mengatasi amukan massa. Kebetulan gelombang pertama datang dari Western Province (WP) dan New Britain (NB) PNG. Yang dari WP diwakili orang2 Kungim. Pasukan dipimpin langsung oleh Misionaris setempat, SPMCM. Oh ya, belum tahu kan? SPMCM itu singkatan dari SuPerMan CaeM. Kalo ndak percaya buktikan sendiri kebenarannya. Ketik spm
SILAHKAN DIATUR SENDIRI
Aku sedang enak-enaknyanya menikmati mie goreng n sosis untuk dinnerku. Sambil ngayal-ngayal sedikitlah. Pikiran mengembara kemana-mana. Eehhh...ada orang ngetuk pintu. Keras skali. Dok, dok, dok. Mbuatku kaget luar biasa. Koq aku ndak denger kalo ada langkah kaki menaiki beranda? Ataukah khayalanku memang udah naik sampai ke level berapa gitu kali ya? Untung saja sosis yang kumakan ndak melompat dan terjun bebas dari mulutku pada waktu itu juga. Rupanya pengetuk pintu tak sopan itu adalah Pak Kepsek SMP Kungim. Dia memberitauku bahwa ada 3 visitors, officer dari kota datang untuk meninjau sekolahnya. Tak ada rumah yang dianggap layak untuk mereka menginap malam ini. Kunci biara suster dibawa Rose Kayamun dan dia sudah masuk hutan tadi siang. Mereka sendiri malu menampung tamu di rumah guru-guru. Rupanya dia mau supaya mereka disuruh tidur di pastoran saja. Lah, koq cari enaknya ya? Pake acara dadakan pula. Akupun bisa koq membuat orang kewalahan. Karena datang tanpa informasi, ya salahnya sendiri. Aku sudah sering ingatkan. Bila ada pengunjung, tolong beritau secepatnya. Lalu aku berkata kepada Kepsek itu, "Kamarku cuma dua dan banyak barang numpuk dimana-mana. Aku juga ndak siap kalo ada tamu dadakan begini. So, walaupun tamunya orang kota, ya silahkan diatur sendiri mau tidur dimana. Kerja tanpa rencana dan hidup tanpa tujuan ibarat memancing tanpa memasang umpan. spmcm - 29 Oktober 2013
TERASI DAN EMOSI Ada orang tanya Mans Werang, “Mans, koq pipi spmcm makin tembem aja? Katanya pusing mikir kelakuan umatnya.” “Iya, gimana ndak tembem, makannya telab-teleb ae (Tau istilah telab-teleb? Kalo ndak tau dijadiin PR aja ya). Makin stress, nafsu makan makin tak beres. Makin tertekan, makin terusss aja makan,” gitu jawab Mans. Ya, itu sih benar walau terkesan kurang ajar. Mau gimana lagi? Drpd ngamuk2, mending masuk dapur pura2 sibuk. Jadinya ya gini; pipi makin berisi. Jgn iri ya! Kalo mau mkan, masak sendiri! Fada msak bkn utk skedar mkn koq. Lbh dr itu utk pelampiasan emosi pribadi (kalo emosi sosial namanya demonstrasi). Besok itu sbenarnya HUT Paroki Kungim. Tapi, ya gitu. Biasa2 aja. Walau udh berkoar-koar spy siap sedia, tetap aja nihil hasilnya. Walau panitia udh dibentuk, tetap aja tak ada tanda2 org sibuk. Ya, sudah. Enjoy saja. Yg ptg tugasku misa. Ibu2 katanya mau buat prosesi. Tapi tak kulihat mreka latihan sampai detik ini. Yang lucu tuh si ketua seksi liturgi. Aku udah bilang, “Tugasmu fokus pada perayaan ekaristi. Siapkan petugas, ajak umat latihan koor dll, dst, dsb.” Ehhh, malah dia sibuk buat tenda depan gereja. Aku britau jg bhw since there was no movement of people to prepare our feast day, forget the outside activities. Ksepakatan minggu lalu memang gitu. Tak ada program nari2 ato nyanyi2. Ujung2nya aku jg yg repot: nyalakan genset spnjang hari, diesel abis. Beri mkan dll, beras jg ludes. Mending di-cancel aja. Yg ptg n perlu cuma satu: Ekaristi. Lagi2 plampiasanku di dapur. Masak soup labu kuning, bihun dan jamur. Giliran nyambel, aku ingat ikan teri dan terasi kiriman umat. Sambel terasi gitu loh. Aromanya nyegat kemana-mana. Kudengar pak sie liturgi bersin2 sambil masang daun utk atap tendanya. Hatiku berkata, “Enak kan baunya. Mau tau rasanya? Emm, kapan2 aja, ya. Nunggu Golden Jubilee 4 tahun lagi.” Menahan amarah dan lalu diolah jauh lbh baik drpd mengumbarnya ke segala arah. Itu akan membuat byk pihak gerah. spmcm - 28 Oktober 2013
AYAM KEBELET
Kasihan anak itu. Baru saja berusia dua tahunan. Tapi sudah babak belur di halaman rumahnya. Bukan karena dihajar ayah atau ibunya. Tapi karena kekerasan seksual binatang peliharaan orang tuanya. Hahaha, koq bisa? Iya, gini deh ceritanya..... Ndak tau gimana awalnya. Tiba-tiba si ayam jago mendekati anak kecil yang asyik bermain di halaman. Sepertinya ayam jago itu udah kebelet kawin deh. Dan anak kecil itu mungkin dikira ayam betina pasangannya. Anak itu diperlakukan seperti ayam betina, sampai terguling-guling di tanah. Diperkosa, disenggamai si ayam jago tanpa kenal perikemanusiaan. Ya, tentu saja namanya hewan dan ayam. Apa ada yang namanya perikehewanan yah?wkwkwk.... Melihat itu, sang ayah marah besar. Ayam jagonya langsung ditebas dengan parang panjang. Keok deh. KO di tempat tanpa ada ampun. Terus malam ini daging ayam yang mati ngenes karena kebelet kawin itu sampai ke pastoran. Fada kebagian. Bukan cuma dagingnya. Tapi juga cerita detailnya. Katanya sebagai ucapan syukur bahwa anaknya selamat dari kekerasan seksual ayam jantannya, hahaha.... Ada-ada saja..... Sepertinya ini pertama kali dalam sejarah dunia. Kekerasan seksual lintas kelas. Sekian lintas berita malam ini. Spmcm melaporkan langsung dari belantara Papua New Guinea. - 22 Oktober 2013
SANG PEMANAH
Poliklinik paroki tiba-tiba gempar. Tangis riuh-rendah berpadu dengan amarah. Seorang ibu dari kampung sebelah meninggal setelah dua hari terbaring karena sakit parah. Penyakitnya dianggap aneh dan tak lumrah. Dia jatuh sakit setelah ‘katanya’ melihat bad spirit datang dari kampung sebelah. Biasalah. Di sini sedikit-sedikit penyakit dianggap karena ulah sesama yang tak suka. Maka yang terjadi lantas adu emosi tanpa pertimbangan akal budi. Suaminya lari ke rumah tetangga sebelah dan mengambil panah. Dia mengejar salah seorang yang dianggapnya sebagai biang pembawa masalah. Ada-ada saja. Buta hati karena emosi, buta mata karena amarah tanpa kendali. Untung saja si suami bukan pemanah ulung seperti Robin Hood jaman ini. Dua anak panah yang ditembakkan hanya 'nyangsang' di dinding rumah. Sang terget berhasil mengunci dirinya di dalam rumah. Aku keluar dari pastoran. Ikut menenangkan emosi sang pemanah yang gagal dan kalah. Tangisnya membahana dan akhirnya bersedia menyerahkan busur panahnya. Dengan bertelanjang dada (karena memang gak pake baju tentunya) dia kembali menangisi istrinya. Ruang klinik paroki semakin gaduh. Orang-orang menangis dan saling tuduh. Tapi kemudian kegaduhan itu sirna ketika aku membuat tanda salib dan mulai berdoa. Sepi. semua orang diam dan bersatu dalam semangat doa yang sama. Kami serahkan jiwa Ibu Janovaria Kateb ke tangan Sang Penciptanya. Sementara itu, Target sang pemanah tampak shock dan gemetar ketakutan di dalam rumah. Kasihan sekali dia; jadi sasaran tanpa alasan. Setelah semuanya terasa tenang, kami membawanya ke tempat yang aman. Aku sangat berharap nanti malam tidak ada aksi balas dendam. Terutama dari pihak keluarga yang tadinya merasa terancam. Sebab tak mudah bagi umatku di sini menahan amarah. Logika yang pas-pasan sangat mudah memakan korban. Ketika hati tertutup oleh emosi, ego lalu meraja dan cintapun sirna entah kemana. spmcm - 21 Oktober 2013
KOREK API
Namanya Patrick Beman. Guru SD sekaligus ketua seksi liturgi paroki. Pagi-pagi dia ke pastoran. Mengetuk pintu kerasss dan lamaaaa sekali. Aku masih di kamar mandi. Rupanya dia cuma minta lilin dan korek api. Setelah aku beri, dia menyerahkan kotak korek api kepadaku. Aku bingung lalu bertanya, "Itu apa, Pak?" Dia bilang, "Ini korek api yang lama. Sisa-sisa potongan pembakaran ada di dalamnya. Fada mau saya menyimpannya atau dibuang saja?" Waduuhhh, ini guru apa karyawan TU, apa babu lugu, ya? Masak kotak korek api lama dan potongan korek sisa pembakaran masih perlu didiskusikan juga? Saking jengkelnya secara spontan aku jawab, "Terserah, Pak. Mau disimpan jadi relikwi juga boleh."=)) Setialah dalam perkara-perkara kecil. Tapi tidak semua yang kecil perlu ditanyakan. spmcm - 21 Oktober 2013
Golden Jubilee Namanya Golden Jubilee. Pesta emas 50 tahun kehadiran Gereja Katolik di Bosset, Land of Boazy and Mandobo tribes. Lebih dari seribuan umat berdatangan dari pelosok kampung sekitar. Hari Kamis dan Jumat lalu umat paroki sibuk menyambut tamu. Setiap rombongan disambut dengan tarian bokong. Aku menyebutnya begitu karena para penari lebih banyak membelakangi tamu sambil menggoyangkan bokongnya, lalu mereka berjalan membawa tamunya masuk halaman utama. Goyangannya tetap sama dan gitu-gitu aja. Untuk pesta bersejarah ini, Mans Werang sang pastor paroki sibuk sekali. Umatnya dibelikan beras puluhan karung, ratusan dus mie, 12 drum bensin untuk transportasi dan bahkan ada banyak stock daging rusa. Semuanya itu habis dibagikan untuk umat yang dia cintai. Lha pastornya gimana? Tadi pada waktu gathering and food sharing, para pastor dan uskup kembali makan mie rebus dan ikan sarden sisa makanan tadi siang. Pasalnya makanan yang dimasak secara berkelompok oleh umat di tenda-tenda sudah habis dimakan duluan oleh mereka. Umat kelaparan karena food sharingnya sudah sangat sore. Nasib-nasib. Bosset memang Busyet kata Mans. Golden Jubilee koq malah kembali makan Sarden Lagi hahaha..... spmcm - 19 Oktober 2013
Amin Cucak Rowo
AMIN berarti ya atau setuju. Kata Amin juga dipakai untuk mengakhiri setiap doa. Dan dalam Ekaristi, entah berapa kali kita berkata Amin. Tadi pagi, ketika St. Peter Parish Bosset Papua New Guinea merayakan pesta emas parokinya. Seperti biasa. Semakin besar pesta, semakin lengkap lagu dinyanyikan. Bahkan kata Aminpun dinyanyikan sedemikian rupa. Kita tahu bahwa dalam Doa Syukur Agung, ketika selebran mengangkat hosti dan anggur dengan ucapan 'Dengan perantaraan Kristus, bersama Dia dan dalam Dia, bagiMu....dst. Lalu ditutup dengan kata Amin. Nah, Kata Amin ini rupanya dinyanyikan oleh umat Paroki Bosset dengan nada yang sama seperti lagu cucak rowo. Persis sama cengkokan dan iramanya. Musiknyapun dibuat seperti lagu dangdut cucak rowo. Hanya liriknya saja yang berubah jadi Amin. Aku dan Rm. Bayu SMM yang kebetulan jadi fotografer langsung ketawa lebar. Tak sadar kalau itu moment penting dalam misa, hehe. Lha, ternyata Rm. Medi yang di altar dan nemani Uskup Gilles juga ikutan ketawa. Anehnya, Mans Werang yang berdiri di samping uskup malah bingung melihat kami bertiga tertawa. Amin cucak rowo ini baru aku dengar pertama kali. Tak ada di Kiunga atau di paroki lain. Mungkin karena Bosset dekat dengan Bupul, kecamatan di wilayah Merauke, khususnya daerah transmigrasi SP 12 yang ada banyak orang jawanya. Si komposer kreatif juga: mengubah lagu cucak rowo jadi lagu amin, amin dan amin. Bosset memang Busyet deh, hahaha.... Selesai misa aku berkata kepada Rm. Bayu, 'Andaikata kamu yang misa dan mendengar lagu itu, aku sangat khawatir sambil mengangkat piala dan hosti pinggulmu bisa bergoyang ke kanan dan ke kiri' hahahaha.... Lagu adalah ungkapan hati. Tapi jika lagu itu imitasi dari seberang negeri, bisa jadi membuat kita ketawa geli. spmcm - 8 Oktober 2013
**** pas dikirimi BC ini sama Fada aku ngekek sendiri, rak mbayangke koyok opo ya lek nyanyi kui...hahaha...gokil2 jg Romo nya...*******
Warna-Warni Hari
Ini Tadi pagi aku pergi ke kota lagi setelah Sabtu kemarin balik ke paroki. Aku ingin merayakan misa bersama umatku di kampung. Kasian mereka tanpa imam setelah ditinggal pergi untuk pertemuan "Priest Assembly." Dari Kungim aku kehujanan di atas longboat selama 2 jam dan sampai ke highway. Nunggu bis lama sekali. 3 jam gak datang2. Lalu akhirnya dapat bis tua yang selain kotornya minta ampun, bentuknya udah gak karuan juga. Aku persis duduk di dekat pintu. Waktu melewati jalan yang berlubang agak besar dengan kecepatan tinggi tiba2: bruorrrrr... Pranggg, tuweng...weng...weng.. Pintune ucul/lepas, tertinggal di belakang jauhhh skaliiiii wkwkwk Setelah bis berhenti kernet berlari ke belakang mengambil pintunya hahaha. Lalu dia mulai pasang lagi dengan susah payah juga. Dan... Sejak itu kaki kiriku penuh lumpur, karena air dan kotoran dari ban depan masuk ke dalam bis. Walau kena hujan selama naik longboat, rasanya masih lebih baik dan lebih bersih daripada naik bis tua renta ini. Tapi tidak mengapa. Yang penting sampai di kota dengan selamat tanpa luka. Walau kaki tampak lucu dan agak tercela dari bawah sampai pangkal paha: yang kanan bersih, yang kiri kotor tiada tara. Dalam hati aku mikir: "Mimpi apa tadi malam, koq malah dapat hadiah kaki yang berwarna-warni kayak begini? hahahaha..... Hidup itu tetap sebuah anugerah, walau kadang kita tampak tercela dan terluka parah. spmcm - 8 Oktober 2013
PERJALANAN INI [TIDAK] MUDAH Perjalanan ke Ninati sungguh melelahkan. Tp ketika sampai di rumah ketua stasi hatiku senang sekali. Walau sudah pukul 22.00, umat msh menunggu kedatanganku. Tak kusangka, umat sdh menyiapkan air hangat utk mandi. Ada 5 orang dari Paroki Kungim (PNG) yg menyeberang perbatasan dan menungguku di Ninati. 3 ibu dan 2 pemuda. Mereka menyiapkan makanan di tengah malam dgn beras dan sarden yg kubeli dari Mindiptana. Rose Kayamun datang juga. Ketika tiba waktunya makan, semuanya ikut. Tapi Rose menolak makan. Ketika ditanya dia berkata lugu, “Mi pulap pinis long lukim Fada bilong mi i kam pinis na em i stap wantaim yumi”. (Saya sdh kenyang krn melihat Fada sdh dtg dan hadir lagi di tengah2 kami). Pikirku si Rose ini lebay buanget, deh, hahaha. Pagi hari kami lanjut ke Kungim. Jalan kaki melintasi hutan. Sambil berjalan kami bercerita dan tertawa. Ninati-Yetetkun: 2 jam. Yetetkun-Kungim: 5 jam. Beban di pundak tak terasa, walau berjalan 7 jam lamanya. Kuncinya satu saja: kami brjalan dgn sukacita. Perjalanan ini tidak mudah. Kami melintasi hutan lebat, menjejakkan kaki di antara urat dan tentu saja mata selalu awas melihat lintah dan pacet yg berusaha naik ke betis yg terbuka tanpa permisi tentunya hehehe. Aku bercerita soal TNI di perbatasan. Aku lihat sendiri. Mereka kasihan skali. Menjaga perbatasan dgn taruhan nyawa. Transportasi dan komunikasi yg susah membuat mereka gelisah. Mereka juga takut mati. Kenal rasa capek dan lelah. TNI di Ninati diberi kuda utk membawa barang. Lha, kudanya aja bisa capek dan mogok di jalan. Tugas tentara jadi double: memikul beras sambil merayu kudanya supaya mau jalan bersama sang tuan. Dalam hati aku berpikir, “Kasihan juga tuh tentara. Kamu tentara biasa. Aku tentara Kristus. Tapi soal jalan dan kerja pikul-memikul kayaknya nasib kita sama.” hahaha.... Petualangan mengajar kita bahwa hidup itu hanya berarti ketika ada lika-liku dan dinamika di sana-sini. spmcm - 24 september 2013
INDONESIA LUAR BIASA 3
Pukul 4 sore kedua sahabatku dr PNG meninggalkan pelabuhan KM56 dgn perut lapar. Nasi bungkus yg disiapkan oleh ibu2 di Camp Tunas ludes dimakan pak tua dan motoris. Aku juga lapar. Tapi kutahan hingga malam dan kembali ke Tunas. Bersama Pak Bernard aku kembali ke Merauke dgn motornya. Tugasku mencetak 600 poster utk Program Kitab Suci Keuskupan Daru-Kiunga. Prjalanan naik motor lbh melelahkan. Enakan membonceng drpd dibonceng. 1 atau 2 jam sih tdk masalah. Ini lamanya 7,5 jam. Setiap 2 jam hrs berhenti utk mendinginkan ban motor. Awalnya Pak bernard itu kukira anggota TNI. Dia pakai jacket dan celana loreng. Ada barang melintang di belakang. Aku kira senjata. Eh, ternyata... itu pompa, haha. Antisipasi kalau ban bocor di jalan. Indonesia memang luar biasa. Maksudnya transportasi di ujung timur negeri ini luar biasa serunya. Kembali ke PNG, aku melalui route yg lain lagi. Merauke-Boven Digoel sekitar 450km. Digoel-Mindiptana 80km. Mindiptana-Woropko 40km. Woropko-Ninati 30km. Ninati-Kungim (tempatku berkarya) sekitar 50km. Yang seru adalah ketika si supir akal-akalan dga SPBU waktu beli solar. Si supir pulang-pergi dan dtg lagi ke SPBU beberapa kali. Solar masuk mobil lalu dikeluarkan dan diisi ke jerigen. Lalu pergi dan beli lagi. Begitu sterusnya sampai kami mendapatkan solar yg cukup utk ke Ninati. Lebih seru lagi ketika memasuki wilayah Mindiptana dan Ninati. Double gardan dan ban size 36 belum cukup utk melawan medan yg berlumpur. Penyelamat terakhir adalah patok dan kabel besi. Belasan kali kami menanam patok di tengah guyuran hujan, mengikat kabel besi lalu menarik mobil dgn cara menggulung kabel secara otomatis. Mobil pintar. Pemilik mobil canggih, kataku di batinku. Prjalanan Merauke-Boven Digoel 8 jam dan Digoel-Ninati 10 jam. Kami tiba sudah jam 10 malam. Untuk semua jerih payah itu, si supir hanya minta bayaran Rp.5000.000,- Keringat dan jerih payah tak akan dirasa ketika hati kita tulus dan bahagia melakukannya. spmcm - 24 September 2013
INDONESIA LUAR BIASA 2
INA dan PNG memang luar biasa. Aku mau lanjut bercerita soal petualanganku yg sederhana dgn biaya perjalanan yg besar ongkosnya. Tentu ini luar biasa juga, bukan? Begini cerita lanjutannya. Stlh turun dr Kiunga mnuju perbatasan dgn membawa 300 liter bensin seharga Rp.11.000.000,- Rabu mlm kami tiba di Merauke. Kamis pagi ngambil brg di keuskupan. Kamis siang meluncur plg ke prbatasan. Rupanya utk membawa 1000 Kitab Suci dan aneka brg yg lain tdk ckup dgn 1 mobil highland. Trpaksa aku nyewa 2 mobil. Utk transportasi yg berjarak skitar 300 KM itu aku merogoh kocekku Rp.8000.000,- Prjalanan smpat trhalang. Mndekati Camp Tunas mobil dicegat petugas. TNI meminta kami melapor dan akan memeriksa smua brg krn kami lewat di wkt malam. Mreka curiga kalau kami membawa senjata dan obat2an trlarang. Bruntung dokumen prjalananku lengkap. Ktika mlihat KTPku, sang komandan brtanya, “Pastor dr Kal-Bar, ya? Org Dayak? Aku jwb dgn cepat dan tegas, “Ya, Dayak asli. Kalau mau cek smua brg silahkan! Tp stlh itu masukkan sndiri ke dlm mobil! Kami sdh sgt lelah.” Akhirnya kami diijinkan lewat tanpa diperiksa. Spintas aku lihat wjah kdua sahabatku tegang. Mreka takut dgn tentara dan lg tak bisa brbahasa Indonesia. Di Tunas kami kerja smalaman hingga pagi. Membungkus ulang brg2 spy bs dipikul masuk hutan. Umat di Tunas sgt brsahabat. Mreka men-drop brg kami. Umat jg membantu kami memikul brg. Ada 65 dus plus organ. Stiap org utk skali angkut dibayar Rp.100.000,- Jd, utk membawa brg mlintasi hutan aku hrs kluarkan uang Rp. 7.000.000,- Proses mengangkut brg ini hampir sehari, krn hrs jln kaki slama 1,5 jam. Aku mlepas motoris, Pak Bavo dan kdua shabatku jam 4 sore. Mreka prgi dulu membawa brg plg. Lho, Fada gimana? Fada msh ada urusan, hehe.... Ada tugas lain yg blm sls. Sama sperti cerita ini: blm juga usai... Jika kita menginginkan sesuatu, sluruh alam semesta akan brsatu-padu membantu. Yang dibutuhkan adlah tekad yg kuat utk terus maju. spmcm - 22 September 2013
INDONESIA LUAR BIASA 1
03 September 2013, aku bersama Kevin Dominikus (Katekis), Raymond Carolus (Karyawan) n Bari Erepa (Motoris) meninggalkan Kiunga mnuju Camp Tunas. Long boat 40 PK melayang d atas air krn ikut arus Fly River. Kami nikmati mentari pagi hingga panas menyengat d siang hari. 4,5 jam kmudian kami singgah d kmpung Yoot. Aku ajak Pak Bavo sbg pnunjuk jln. Di rawa yg luas cm org stmpat yg ngerti arah yg jelas. Drpd sesat, lbh baik antisipasi spy slamat. 2 jam kmudian kami menepi d plabuhan kcil. Lalu kami lanjut dgn brjln kaki mnuju jln utama PT Korindo slama 45 menit. D sna kami nunggu mobil jenis apa saja mnuju Camp Tunas. Akhirnya yg didpt adlh MoLoGe, mobil logging gede. Prjlnan blm usai. Esok harinya kami ke Merauke. Kami naik truk pngangkut pasir. Brangkat pkul 13.00 dr Camp Tunas dan tiba d Merauke pkul 23.00. Turun dr mobil aku lihat wajah n rambut kduanya kotor luar biasa krn debu jlnan spnjang 400 km jauhnya. Aku sndiri oke2 aja krn dpt posisi d smping supir. 2x kmi brhenti utk makan. Kdua sahabatku yg dr hutan trheran2. Indonesia luar biasa. Mkanan enak n murah. Orgnya ramah2. Kndaraan brsliweran. Tnah prtanian luas trhampar d spanjang jln. Aku brkata bhw itu baru West Papua. It is not the reality of Indonesia. Mlm itu aku ajak kduanya tidur di hotel yg sdrhana. Mrk lelap skali tidurnya. Slain krn capek d jln, jg krn hotelnya brsih n sgt bagus mnurut ukuran mrk. Aku pikir: stidaknya slain krja n brptualang, aku sdh ajak mrk rekreasi brsma. Susah jg sih. Aku sprt mbawa anak kcil aja. Nyebrang jln, kduanya hrs dituntun. Wkt d Camp Tunas mrk bingung mandi krn mlihat bak air besar. Mrk tanya, "Ini gimana cara mandinya? Apa aku hrs masuk k dlm kotak itu?" OMG....untung dia tnya. Klo tdk, 1 baik air hanya utu 1 org n utk 1x mandi aja, hahaha... Pngalaman mngajarkan kita byk hal. Dan itu mnumbuhkembangkan dan mendewasakan stiap org. spmcm
Long-Long Belajar bahasa Pidgin yuuuk!
Long=untuk, ke, kepada Bilong atau blong=Dari, milik Long-long:Gila Klo bolong=berlubang. Maaf itu bukan bhasa Pidgin, hahaha Leva=hati (ingat kata lever) Leva blong mi=hatiku Jadi klo mau bilang hatiku tergila-gila padamu, bilang aja: leva blong mi em I long-long stret, wkwkwk Go isi-isi=jalan pelan-pelan (Ingat kata easy) Go long antap=jalan ke atas Go long tamblo=jalan ke bawah Jadi, klo mau bilang 'kalau naik turun jalan pelan-pelan' bilang aja: go isi-isi long antap na tamblo (mulai pusing kan?haha) Suatu hari, ada romo orang Jawa nyetir mobil. Di sebelahnya duduk seorang suster lokal, orang PNG. Di pinggir jalan ada tulisan 'go isi-isi' yg artinya 'jalan pelan-pelan'. Susternya bertanya pada romo, "Fada, go isi-isi itu klo dlm bahasamu apa?" Romonya menjawab, "Artinya Pelan-pelan, Mas!" Pada sebuah tikungan, mobil sedikit oleng, karena terlalu cepat. Maka, si suster lokal melirik romonya. Dia tersenyum manis karena berlesung pipit sambil berkata, "Pelan-pelan, Mas!" Dalam hati si romo berkata, "Koen iku, gak tak apak2ne, koq. Ojok neko2 yo? wkwkwkwk Belajar bahasa biasanya lebih cepat bisa kalau dimulai dari yang aneh-aneh dan yang agak gila juga, hahaha Sekian dulu pelajarannya. Besok pagi ulangan ya, wkwkwk.....
Slamat sore menjelang malam spmcm - 2 September 2013
TERPAKSA MISA Aku baru aja selesai misa sore. Awalnya aku merayakan Ekaristi seorang diri. Tapi akhirnya ada teman juga. Teman-teman kecilku. Para pengganggu istirahat siangku. Mereka terpaksa misa. Lebih tepatnya lagi aku paksa. Dan hebatnya, mereka duduk manis tanpa bersuara, hahaha... Seperti biasa, setelah lonceng Angelus pukul 18.00, aku menuju gereja. Mensyukuri hari ini. Berdoa bagi para sahabat dan umat. Tapi misaku terganggu oleh suara ribut di luar gereja. Lion, Goerge, Bimoli dan Joakim teriak-teriak. Sambil berlari mengitari gereja, mereka menempelkan kerikil di dinding. Treengg, trengg, trerennggg, bunyi batu menggesek dinding seng. Aku hentikan misaku persis setelah merenungkan Injil hari ini. Dengan jubah dan stola yang masih melekat, aku berjalan keluar. "Eeii...Olgeta manki, kam long hia! Kam insait long haus lotu! Sindaun gut na noken go!" (Kalian semua, ayo ke sini! Masuk ke dalam gereja! Duduk tenang dan jangan pergi!). Ehh....mereka nurut. Ndak ada yang berani pergi. Satu demi satu duduk manis sambil matanya melirik ke kanan dan ke kiri. Sekali-sekali Lion menyentuh kaki Bimoli. Mungkin maksudnya mau berkata 'Ayo pergi!' Tapi ketika kulirik, mereka diam lagi. Begitu aku lanjutkan misaku. Dan anak-anak itu, olgeta manki (manki atau liklik manki dalam bahasa Pidgin artinya anak kecil), ikut misa sampai selesai dengan tenang seperti orang dewasa. Walau terpaksa, tapi mereka bersikap hormat juga. Waktu aku minum anggur, mereka mengamatiku cermaaatt sekali. Mungkin dalam harinya mereka berkata, 'Bagi dunk, Fada.' Tapi apalah daya, waktu bagi kalian belum tiba, hehehe.... Dan seperti kebiasaan misa hari Minggu, aku memberikan berkat di dahi mereka satu per satu. Itu sudah cukup. Dalam hati aku berkata, "Pergilah dan jangan berbuat dosa lagi." wkwkwkwk Anak kecil belajar dari kebiasaan orang dewasa. Mereka pengamat dan peniru yang baik. Tapi itu sangat bergantung dari orang tuanya. spmcm - 1 September 2013
PELITA SOLAR Asrama itu tanpa nama. Dihuni oleh anak2 remaja. Mereka itu anak SMP dari beberapa desa. Asrama tanpa nama. Tanpa pendamping. Tanpa pengasuh. Tanpa perhatian dari orang tuanya. Beberapa kali aku protes ketika kunjungan ke daerah asal mereka. Aku ceritakan kondisi anak2 mereka. Malam2 mereka datang ke pastoran. Dengan mata yang berkaca-kaca (bukan berkaca mata lho ya), mereka terus-terang berkata, “Fada, kami lapar. Orang tua kami tidak datang. Tak ada sagu. Tak ada pisang. Tak ada ketela. Tak ada sayur-sayuran juga.” Dlm hati kutambahi sendiri deretan litani duka mereka, “Apalagi daging dan beras. Itu jauuuh dari mulut kalian, kan?” Sebisanya aku berbagi dgn mereka. Siapa tega melihat anak2 remaja kelaparan. Apalagi kalau melihat tempat mereka tinggal. Dua pondok tua. Atap dan dinding seadanya. Satu utk pria. Satunya lagi utk wanita. Asrama tanpa nama. Tanpa listrik juga tentunya. Jadi, kalau mlm gelap gulita. Menjelang ujian mereka minta lilin utk belajar. Aku bilang, “Jangan pakai lilin. Itu mahal dan hanya brtahan sebentar saja.” Lalu kami membuat pelita dr kaleng. Aku sediakan minyaknya. Tapi apa yg terjadi? Seminggu kemudian mereka dtg mengadu, “Fada, kami tdk mau pakai pelita lagi. Selesai belajar lubang hidung kami hitam semua.” “Lho, koq bisa begitu,” jawabku. “Iya, Fada... Yang kauberi itu bukan kerosen/minyak tanah, tapi diesel/solar. Asapnya sgt hitam. Kalau kami belajar asapnya masuk hidung semua.” Aku ketawa geli sambil berkata, “Ya, jauhkan hidungmu dari pelita. Kalau belajar jgn pakai hidung, tapi pakai logika,... Lagian Fada cuma punya solar. Kalau mau minyak tanah, bawa sendiri dari rumah.” Begitulah anak desa. Tidak tahu gimana nanti masa depan mereka. Kuharap kelak hidung mereka tidak terus-terusan menghitam karena pelita solar. Tapi bisa cerah karena belajar dan bekerja tanpa kenal lelah. Bagiku tidak perlu mencari ilmu sampai ke negeri Cina. Yang perlu: Belajar dengan tekun dan nantinya bekerja dengan giat pula. spmcm -30 agustus 2013
Somewhere
Somewhere over the ocean he comes to be.
A man is trying to find his destiny.
Promise to surrender his desires and emotions wholeheartedly.
Only for his faith and eternity.
Maybe for that all he needs to finish it slowly.
On God's name tonight what he believes in it for the sake of His glory...
It's my name S A P O M O
Lihat huruf awal dari setiap kalimatnya...hehehe.
Tapi koq rasane aneh yo.
Urip ing tengah alas koq sukmane mabur neng segoro luas hahaha....
Good night all, sugeng dalu sedaya kemawon, slamat malam semuanya.....
spmcm - PNG, 25 Agustus 2013
ABCDEFG
FADA: “Nanga/bianga (bpk/ibu), kalian semua sayang nggak sama Fada?
UMAT PNG: “Ya iyalah…fada”
FADA: “Buktinya apa?”
UMAT PNG: “Iya, kita kan sudah hidup bersama beberapa tahun toh. Saguku,
sagumu. Ketelaku, ketelamu. Pisangku, ya pisangmu juga. Apa sih yg
ngaak buat Fada. Tapi maaf ya, istriku tetep istriku, bukan istrimu,
hehehe
FADA ngotot : “Iya deh, klo soal yg trakhir, Fada juga ndak mau koq. Itu
hak milikmu. Selain dosa, Fada memang lebih suka membujang saja,
haha...
Tapi maksudku, klo sayang knapa koq kalian sering buat susah Fada? Fada
mau bukti yang laen gitu loh. Coba bilang secara ABCDEFG gitoe”.
Umat PNG: “Ooo klo buat fada sih bukan ABCDEFG, tapi malah ABCDEFGHIJK.”
Fada happy krn yg diminta cuman A s/d G… ini malah ditambahi A
s/d K
FADA senyum² : “Oh ya? Apa tuch ABCDEFGHIJK?”
UMAT PNG: “Fada ituuuu: Amazing , Brave , Cute , Dynamic , Energic , Fantastic , Good , and Handsome Fada senang banget ♥♥ , lalu tanya lagi : “Lha trus yang IJK nya apa?”
Umat PNG: “I’m Just Kidding, Fada”
FADA : “ Owh gitoeeee.... NO. NO. Come! Come here!
Come into the church! Wait for a moment, pray and get ready to go
inside the confession room. I need to forgive your sin, because you're
liar. You don't say the truth Jangan bersaksi dusta ttg Fada, hahahaha..... Happy Monday Olgeta
Setiap pribadi pada saat yang sama adalah kurban dan berkat. Maka
biarlah karya kita hari ini menjadi kurban bagi Allah dan berkat bagi
sesama.
spmcm - PNG,24 Agustus 2013
NGAKU DOSA
Participants mengirim pertanyaan pada ku
Participants :
Rm, aku mau nanya, tlg dijawab kl pas nganggur aja
Spmcm :
Yup
Participants : Ttg dosa besar dan dosa ringan.
1) Klo dosa besar kan "wajib" pengakuan. Dan dosa ringan "gakwajib" , apa benar bgitu?
2) Dendam termasuk dosa apa?
3) Misalnya kita berselisih dg ssorg, tp kmd kita sdh saling memaafkan,
apa kita sdh gak perlu pengakuan lg?
Tq
Spmcm :
1) Yaahh....dosanya jgn ditimbang-timbang dong. Lha nanti klo kurang
berat, minta ditambahi lg dosanya. Alasannya biar mantaps klo ngaku
dosa, hahaha....
Mnurutku apapun jenis dan kualitas dosa, ya wajib ngaku dosa. Krn yg
bakal diterima bkn berat dan ringannya hukuman, tp pengampunan dr Tuhan
yg tak trnilai harganya.
2) Hemm gimana ya? Gini aja deh.... Dendam trmasuk dosa ringan. Tp klo
dendam kesumat, itu udh dosa berat=D hahahaha
3) Ngaku dosa itu kan utk memperbaharui relasi dgn Tuhan dan dgn sesama.
Klo udh minta maaf, itu baru relasi dgn sesama. Dgn Tuhan belom lho
hehe. Tp idealnya, ngaku dosa dulu pd Tuhan. Lalu wujud konkritnya
bermaaf-maafan.
Aku ndak setuju klo penitensi dr imam hanya sekedar disuruh doa bapa
kami ato salam maria doang. Tobat itu harus konkret. Jd, slain disuruh
berdoa, hrs disuruh jg minta maaf scr lgsg. Itu baru komplet. Gentleman
and gentlewoman gitu loh hehehe.
hasil curhat seorang sahabat
spmcm - PNG,23 Agustus 2013
Ngusir semut
Anda tau cara ngusir semut? Jangan digebukin apalagi dibunuh. Itu dosa.
Jangan disemprot pake baygon. Emang tega liat dia mabok lalu koit?
Mreka akan bilang lho:
'You are killing me softly'
Amati sikapnya.
Pelajari perilakunya.
Mreka suka yang manis-manis. Dimana ada makanan/kotoran disitu mereka berada.
Jadi,
Jangan terlalu manis.
Kecut2 aja dikit.
Lalu,
Ambil makanannya
Sembunyiin
Tapi jangan dimakan lho ya
Ingat. Itu kotoran, haha.
Dijamin deh
Semut akan pergi sendiri
Dia akan cari makanan di tempat lain lagi.
Solusi ini paling jitu.
Sebab anda tidak akan berdosa dan semut pergi dengan sendirinya.
Demikian sekilas tips dari saya
Boleh dicoba skrg juga
spmcm - PNG,220813
@edisicerdaslangalau.com
MENJAGA HATI
Mimpiku bercerita ttg masa SMA. Suatu kenangan masa lalu yg diganggu
peristiwa masa kini. Bingung kan? Aku aja bingung koq. Namanya aja
mimpi, apapun bisa tejadi.
Aku menikmati hembusan udara segar di beranda. Menatap lembah di bawah
sana. Diselimuti kabut tipis. Brgerak seirama. Aku tak sendiri. Aku
ditemani sahabat karibku di masa SMA dulu. Kami bercerita betapa
karibnya kami kala itu. Ke perputakaan slalu brdua. Pergi dan pulang
sekolah snantiasa brsama. Saking seringnya berdua teman2ku menyanyikan
lagu: Walking with [.]esus. Walking every day. Walking all the way.
(Sorry, satu huruf hilang, karena itulah namanya, hehe....)
Kami terus bercerita. Walau bgiitu dekat, kami hanya brsahabat. Bukan
pacar. Bukan juga teman biasa. Tp soal hati, sepertinya tak bisa
dipungkiri. Aneh kan? Iya, maklum saja. Sejak SMA aku sdh di seminari
menengah. Untungnya seminari kami bkn penjara rohani bagi para lelaki
muda. Sore kami sekolah di SMA . Pagi dan mlm jd ‘santri’ Katolik lagi.
Kala itu ada aturan; boleh brsahabat, tp jgn pacaran. Entahlah. Apa
bedanya antara sahabat dan pacar. Yg ptg adlh berelasi. Saling ngerti,
mendukung dan menjaga hati.
Kami terus saja brcerita. Dan tnpa sadar teriakan dr arah belakang
mengagetkan kami berdua. “Kalian ini, gimana!!! Dulu sdh kularang
‘jangan dekat-dekat.’ Eh, sekarang malah duduk merapat.” Guru SMAku
ngamuk. Dia marah. Brteriak dan terus protes.
Sampai pada detik tertentu aku tersadar dr mimpiku. Ternyata itu
teriakan tetangga sbelah pastoran. Pukul 02.00 mreka ribut. Entah apa
sebabnya. Apa ada yg kesurupan? Apa suami minta jatah, tp ditolak istri,
lalu ngamuk?hehe
Jarak rumahnya cukup jauh, sih. Tp triakan2 itu membuatku tak bs tidur
lagi. Mungkin org di sini sdh punya TOA dan speaker aktif alami di
tenggorokannya. Soalnya tiap kali berteriak, meski jauh suaranya serasa
di telinga saja, hahaha....
Menjaga hati itu penting sekali.
Jika tidak, akan mengganggu orang lain dan diri sendiri
spmcm*...*03.05/21.08.2013
IMAN MENANTANG KEHIDUPAN
“Aku dtg utk melemparkan api ke bumi.
Dan btapa Aku harapkan api itu menyala.
Kmu mengira bhwa Aku dtg utk membawa damai?
TIDAK, kataKu kpadamu,
BUKAN DAMAI mlainkan PERTENTANGAN.”
Aku fokus pada point itu.
Bahwa kali ini Yesus dtg membawa pertentangan.
Dia bkn pmbawa damai dan kgembiraan.
Yesus dtg membawa pemisahan.
Suami mlawan istri. Istri mlawan suami.
Anak mlawan org tua dan org tua mlawan anaknya.
Begitu sterusnya dan mengapa bisa begitu?
Lewat baptisan Yesus ingin semangat itu terus bernyala.
Bila api itu tanpa nyala, maka sia-sialah iman kita.
IMAN MENANTANG KEHIDUPAN.
Pemisahan dan pertentangan yang dimaksudkan Tuhan adalah sebuah keputusan iman.
Keputusan untuk berani membawa nilai-nilai Kristiani melawan semangat duniawi.
Terang melawan gelap dan kegelapan yang ingin terus saja menguasai terang.
Gambaran itu tentu saja ada dalam kehidupan keluarga dan komunitas kita.
Orang akan bertengkar karena memperjuangkan nilai baik dan buruk.
Pembaptisan menuntun kita semua menjadi anak-anak terang.
Tetapi kegelapan tak pernah surut berjuang dan menantang.
Itu sebabnya Yesus berkata, Aku membawa api ke dunia.
Bukan damai, tetapi pertentangan.
Aku daratkan homiliku pada situasi.
Kebetulan katekisku mau minta seng bekas atap jembatan.
Bukan minta sih, tapi membeli dengan harga yang murah saja.
Aku katakan padanya bahwa silahkan saja, tapi kita diskusikan dulu.
Tadi pagi dia minta ijin padaku dan kepada komunitas soal seng-seng itu.
Komunitas mengijinkannya dan aku juga setuju, karena dia memang perlu.
Tetapi aku protes kepada tuan tanah/land owner yang membongkar jembatan.
Mereka mengambil semua bahan, papan dan balok tanpa ijin komunitas dan paroki.
Kontan saja, sehabis misa si tuan tanah kebakaran jenggotnya.
Dia berusaha membela diri, tapi beberapa umat protes padanya.
Dalam hati aku berkata, “Aku sukses membawa api ke dunia.”
Emas dimurnikan dengan api.
Itu sama dengan berani memperjuangkan kebenaran yang lebih tinggi.
spmcm - PNG , 18 agustus 2013
PANCASILA
Tadi
pagi aku misa. Berdoa bagi negeriku Indonesia. Lagi-lagi aku merayakan
Ekaristi seorang diri. Bukan hanya karena umatku warga negaranya Papua
New Guinea, tapi juga karena mereka belum terbiasa misa harian bersama
pastornya. Walau sudah diumumkan berkali-kali, setelah dua tahun ini
belum ada hati yang tergerak untuk misa harian pagi.
Setelah bacaan Injil aku duduk dan merenung. Sekali lagi mengingat
situasi para pengungsi. Nada-nada benci masih terdengar di sana-sini.
Benci karena diperlakukan semena-mena oleh sesama anak negeri. Terluka
dan bahkan meregang nyawa lantaran disiksa dan ditembaki dengan senjata
para tentara.
Lalu luka itu terekam dalam ingatan. Terus ada hingga hari ini ketika
Indonesia merayakan hari jadinya. Dalam mobile seorang pemuda aku
mendengar rekaman PANCASILA ala OPM
PANCASILA:
Satu: Ketuhanan yang mahabinasa
Dua: Kemanusaan yang tak adil dan biadab
Tiga: Persatuan di Indonesia saja (kami ini Papua)
Empat: kerakyatan yang dipimpin oleh nikmat dalam kebejatan dan
kekuasaan
Lima: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat di Jawa saja
Malah di sebuah kampung aku pernah mendengar anak-anak bernyanyi:
Indonesia tanah airmu. Tanah tumpah darahmu. Di sanalah kamu berdiri,
jadi budak bangsamu. Demikian mereka menyanyikan nada-nada kebencian dan
mengobarkan semangat perlawanan. Melawan karena di-anak-tiri-kan,
diperbudak dan direndahkan. Berjuang walau tanpa keyakinan bakal menang.
Dalam heningku aku hanya berkata pada diriku, “Jangankan kita yang
tinggal di timur; di barat, utara dan selatan Indonesia saja masih belum
merdeka sepenuhnya koq.” Kemerdekaan sejati ada dalam setiap hati yang
bebas untuk berkreasi secara positif dan alami.
Dirgahayu Indonesia!
Semoga semakin beradab dan jaya.
Mau dan mampu menghargai aneka usaha anak negeri.
Dan merangkulnya dengan cinta kasih yang tulus hati.
Salam spmcm dari negara tetangga Papua New Guinea
spmcm - PNG,Sabtu, 17 Agustus 2013
HERAN
Di beranda keuskupan aku mengamati rintik-rintik hujan. Jatuh tak berkesudahan sejak tadi malam. Dalam lamunku aku teringat pengalaman dua tahun lalu. Pada tanggal yang sama di sasi ini. Assumption of Our Lady. Aku sedang berada di satu stasi. Merayakan pesta yang sama di tengah umat yang sederhana. Lalu ada umat yang bercerita. Dulu Pastor Jacques Gross CM misa bersama kami di sini. Waktu kotbah dia berusaha menemukan kata 'naik' dan 'terangkat' dalam bahasa Inggris. Instead of saying 'assumption' or 'ascended', he said, "Today we celebrate Mother Mary WUUSHHH to heaven." Dia berkata begitu sambil mengangkat tangannya ke atas. Ekspresif sekali, kan?hahaha Pada waktu malam aku pasang layar tancap untuk umat. Oh ya, dulu waktu 'patroli' di sepanjang Fly River, kami biasanya membawa genset kecil. Umat bisa nonton film sambil ditemani nyamuk dan agats. Mereka heran. Pastor koq tidak plak, plok, plak, plok membunuh nyamuk? Koq pastor tenang-tenang saja? Koq tubuh pastor bau harum juga? Hahaha...kaciaann deh mereka. Pastor mah pake AUTAN... Jadi nyamuk pada takut keracunan. Aku lihat mereka menatapku heran. Sementara mereka sibuk membunuh nyamuk sambil matanya konsent pada layar tancapnya. Lamunanku terputus oleh suara brak kedobrak dari dalam rumah. Aku masuk dan...... Masya Allah... Kali ini aku yang heran. Ada bule kejar-kejaran dengan dua kucing keuskupan. Itu bule kurang kerjaan apa? Dia Programmer computer. Sudah 3 bulan ini internet service putus karena keuskupan tidak mampu bayar. Kasihan pussy cats itu jadi sasaran. Mungkin sambil lari kucing2 itu berteriak, "Help me! help me! Somebody is trying to catch me."Hahahaha.... Ketika kata sulit terucap, aksi dan ekspresi bisa jadi solusi. spmcm - PNG, 15 Agustus 2013
ISRAEL DI PAPUA NUGINI
Raganya sudah rapuh dan menua. Tapi sorot matanya masih tajam dan menyala. Jiwa yang keras dan idealisme yang kuat terpancar dari nada suaranya. Dia bicara dalam bahasa Indonesia khas West Papua. Dia mengaku bahwa dia adalah salah satu pemimpin gerakan pembentukan negara West Papua. Kami bicara dari hati ke hati. Tidak sebagai politikus dan negarawan jaman ini. Tidak juga sebagai duta negara yang sedang melakukan lobi. Kami bicara sebagai dua pribadi yang melihat nasib pengungsi setelah hampir tiga dasawarsa berada di Papua Nugini. Mereka seperti Israel yang berada di padang pasir yang berbeda. Saat ini sedang berlangsung sensus khusus untuk pengungsi. UNHCR sudah lepas tangan dan meminta kedua negara (INA-PNG) mengurus sendiri warga negaranya. Ribuan pengungsi yang ada di PNG sepertinya memilih untuk bertahan dan tak mau pulang. Mereka masih trauma dan sakit hati akibat kesadisan dan aksi TNI di masa itu. Lalu rasa sakit itu turun-temurun dari generasi ke generasi hingga hari ini. Efek dari sensus itu menyedihkan bagiku. Mereka memilih jadi warga negara PNG, tapi akan dilokalisir di tempat yg bukan tanah mereka. Bahkan sebagian akan dikirim ke Pulau Manus, digabungkan dgn pencari suaka suku Assylum yang dibuang oleh Australia. Itu artinya, masalah baru akan muncul. Sudah jelas, PNG tak mampu mengurus rakyaknya sendiri. Indonesia sama saja. Tiap hari aku melihat dan mendengar: penduduk lokal berkelahi dengan pengungsi. Kalau ada barang hilang dan orang yang mati, pelakunya adalah pengungsi. Babi orang lokal hilang atau mati, pelakunya adalah pengungsi. Begitu dari hari ke hari. Bahkan kalau aku tdk hati2, akupun dianggap mata2 dan pastor hanya utk para pengungsi. Padahal aku ada di sini untuk setiap jiwa yang haus akan Sabda Ilahi. Belantara Papua New Guinea adalah padang pasir bagi Israel masa kini. Tiada Musa, tak ada Joshua. Yang ada para pemimpin kedua negara sibuk dengan kursi, mamon dan harta bendanya sendiri-sendiri.
spmcm - PNG,13 agustus 2013
CINTAKU BERAT DI ONGKOS
Di Buku Memoar aku pernah nulis: Aku mulai jatuh cinta. Dan memang benar. Aku jatuh cinta. Smpai skarangpun aku msh cinta. Aku cinta misiku ini. Cinta pd krya ilahi. Cinta pd umat yg kulayani. Mencintai misi dgn aneka lika-liku dan luka di sana-sini. TAPI Cintaku ini berat di ongkos. Cintaku ini boros. Bener ta mo? Ojo ngapusi to yo! Lho, bener koq. Dikandani koq ora percoyo. Ngeyel maneh!?? Coba cek di Internet. Skrg ada pnerbangan lgsg Moresby-Jakarta dgn Garuda n Air Nugini. Tp tiketnya skitar 18 juta. Itu brarti PP skitar 36 juta. Itu baru Jakarta-Moresby. Blm Jakarta-Moresby-Kiunga. Mungkin PP bs jd 40 juta. Soal kirim barang, via TNT dan JNE, 1 kg brg biayanya skitar 3 juta. Itupun blm tentu smpai di tmpat dgn slamat. Pernah satu romo dpt kiriman charger laptop. Yg smpai di Kiunga hanya kotaknya. Isinya ndak tau nyansang/nyangkut di mana, wkwkwk.... Ini negeri mahal skali. Expensive country. Hari ini aku ke kota, blanja kbutuhan utk kegiatan paroki akhir bulan: Natural Family Planning alias KB Alami. Dlm perjalanan ke plabuhan aku dicegat oelh satu ibu. Dia minta spy anaknya naik ATV motorku. Aq bilang, "Maaf sdh ada byk brg. Motorku penuh dgn jerigen kosong dll." Dia msh minta aku membawa karung berisi sagunya. Oke deh, aku bantu n terima saja. Lalu msh saja dia brkata, "Fada, ini ada titipan dr suami saya." "Apa itu?" tanyaku. Jwabnya, "Shopping list. Dia minta Fada belikan brg untuknya." OMG... Urusanku byk, koq enak saja beri tugas dgn daftar blanja itu. Parahnya, hanya shopping list. Tanpa ada uangnya. "Sorry, I'm not his worker. I'm not his servant. I came here to serve all people. But it doesn't mean that I help whatever you need personally. Enak aja nyuruh2 Fada blanja tanpa memberi uang juga. Cinta sih cinta. Tp klo udah ginie, cinta itu benar2 membunuhku. Fada udah kereee.... Msh mau diperas juga, hahaha..... Cinta Tuhan luar biasa dan habis-habisan. Aku blm bs bgitu. Tapi slalu brusaha semampuku. spmcm - PNG,12 Agustus 2013
Terima kasih sharingnya. Saya sangat menikmati membaca sharing ini. Keren.
BalasHapus