Ini adalah Catatan perjalanan seorang sahabat baik ku yang, salah seorang putra terbaik Indonesia yang menjadi misionari di tanah yang jauh dari tempat dia di lahirkan.
Di tanah negeri tetangga yang berada di pedalaman hutan nan jauh........... di Kungnim, Papua Nugini.
Sahabat ku ini sedang belajar tentang cara melayani dan mengasihi sesama manusia tanpa batas, tanpa imbalan, kadang juga harus makan hati dan "marah" menghadapi begitu banyak ragam manusia dengan sikap dan sifat nya yang unik, antik dan ajaib, Sapomo dengan caranya sendiri menghadapi mereka.
Meskipun kadang2 aku sering sebel dengan cerita nya yang selalu dikirimkan melalui Blackberry ku
(aku sebel banget kenapa sih dirimu harus melayani manusia2 yang keras dan primitip seperti mereka)
tak jarang aku juga keqi kenapa nggak melayani di negara sendiri aja (lha yo tho wong di paroki ku aja pastur nya cuman 3 biji doank, mana nggak pernah hadir lagi dalam kegiatan lingkungan, apalagi memberikan misa requim kalo ada yg meninggal....wah...nggak ada yooo..... selalu aja prodiakon yg melakukan atau kalo nasib kita beruntung bisa "nyulik" romo dari seminari ngaliyan) dan Aku selalu bilang pada diri nya : ndang balik Indo, Mo.......
Namun keinginan ku bukanlah keinginan Tuhan , jadi biarlah sahabat ku ini tetap berkarya dalam misi nya di Papua Nugini.
Doa ku semoga kau selalu di berkati Tuhan dalam setiap karya dan karsa mu dan semoga juga sehat selalu....
Selamat berkarya GBU selalu ^-^
(penulis sudah ijin dengan beliau untuk men-share catatan2 nya ini)
O,ya Romo Sapomo ini sudah menerbitkan satu buku perjalanan misi nya yang isi nya sangat menginspirasi kita semua. Tahu nggak , penerbit nya nyari sendiri, percetakannya nyari sendiri dan distribusi nya juga di jalankan sendiri. Tapi...Hasil penjualan buku nya beliau dedikasikan pada kepentingan pelayanan di Kungnim (hahaha...capek deeh)
Buku Perjalan nya yang ke dua akan segera terbit juga. Bila anda berminat bisa menghubungi beliau via saya, setiap pesan yang masuk akan saya forward ke beliau...
*********************************************************************************
KESABARAN
Para
sahabatku, kita2 ini yang cakep2 dan cantik2, percayalah bahwa banyak
yang sirik dan iri hati.
Jadi, sabarlah=))
Ya. Kesabaran.
Itulah keutamaan kita.
Sebab Kalo kita bilang keutamaan kita adalah kerendahan hati, malah
orang2 akan lebih protes lagi, karena kita dianggap terlalu Percaya Diri
=))
Demikian renungan tentang keutamaan hari ini
spmcm - 7 maret 2013
MENYAMBUT
TAMU
Akhir pekan ini sepi. Beberapa hari lalu trasa seru. Ceritanya kami para
misionaris vinsensian dpt 2 tamu agung. Ada Superior General Fr.
Gregory Gay CM dr Roma. Menyusul Fr. Wijanarko CM, Visitator CM Propinsi
Indonesia.
Kdatangan mrk membuat kami (Mans, Medi, Gun dan Spm) sgt brsemangat.
Maklumlah, kalau sdh ngumpul bkn hanya asyik brcerita, tp jg makan dan
masak2 bersama. Ngobrol larut malam, ditemani kopi dan camilan ringan.
Kami menyambut kedua pimpinan dgn sderhana. Masak apa adanya.
Mengunjungi tempat2 karya. Istirahat dan tidur sebisanya. Bahkan
Visitator dan Superior General dpt tugas mencuci piring juga, hehehe.
Kami ngajak Rm. Wijanarko brkunjung ke Kungim dan disambut dgn tarian.
Stlh menari seorang ibu melempar kembang/bunga ke wajah kami. Bener lho,
bunganya tdk ditabur, tp dilempar sehingga nempel di wajah yg
brkeringat.
Mans bilang, di Boset tamu diterima dgn ritual memukul air. Tamu hrs
kena percikan air hingga basah. Di kungim tamu dpt lemparan bunga. Mans
brtanya ke Medi, gimana kalau org di gunung menerima tamu? Medi
menjawab, kemungkinan kalau tamu spertimu akan mendapat lemparan ketela,
pisang dan taro/buah keladi, wkwkwk….
Kehebohan trjadi ketika pulang. Kami naik ATV. Aku ridernya. Rm. Jack di
kiri. Mans di kanan. Medi dan Gun di depan. Mirip anak2 yg asyik
bermain bom2kar. Menuruni bukit yg curam, ATV tiba2 terkunci. Para
penumpang sgera meloncat ke kiri dan ke kanan. Tapi Medi justru berlari
ke depan hingga tak kuasa menahan diri. Akhirnya dia tersungkur mencium
rerumputan.
Mans bukannya menolong. Dia menyayangkan kehilangan moment utk memotret
dan “membalas dendam”. Ceritanya dulu Mans pernah jatuh ktika brsama
Medi kunjungan ke kampung. Wkt itu Medi malah sperti wasit tinju. Dia
menghitung waktu sampai Mans bangun. 1,2,3,4,5,6. Di hitungan ke-7 Mans
bangun dgn gontai krn capek brjalan, hahaha.
Capek dan lelah di dalam raga tak akan terasa ketika hati bahagia dan
jiwa selalu gembira. spmcm 21 Februari 05:00
GILA
DILAWAN
Umatku ini ada2 saja. Di sore yang panas suasana di depan klinik paroki
juga ikutan panas. Perawat tua berdebat sengit dgn wanita muda yang
gila. Saking kerasnya, suara musik dari dalam rumahku masih kalah seru.
Aku matikan musikku dan kunikmati tontonan soreku.
Orang gila koq dilawan. Koq diladeni. Sampai2 banyak orang datang dan
melihat mereka. Aku juga, hehehe. Apa masalahnya? Meneketehe….. Soalnya
mereka pakai bahasa lokal. Sekali2 dgn bahasa Pidgin, tapi tetap tidak
jelas masalahnya.
Ah, lupakan soal pertengkaran mereka. Pikiranku malah berlalu ke cerita
tentang peristiwa yg membuat wanita muda itu gila. Kata orang, dia gila
karena kaget. Dan kagetnya itu karena dunia baru. Nah, loe…. Aneh kan
gilanya.
Ceritanya, waktu ada World Youth Day di Sidney Australia (entah tahun
berapa, aku lupa), dia pergi bersama beberapa mudika dari Daru-Kiunga
Diocese. Waktu berangkat dia baik2 saja. Setelah pulang dia langsung
berubah jadi gila. Menurut ‘psikolog’, (aku sendiri ndak terlalu
percaya, sih) dia mengalami kekagetan jaman. Tidak siap melihat kota
Sidney yg modern luar biasa. Akhirnya stress deh dia sampai sekarang.
Tapi bagiku yg lebih aneh lagi adalah reaksi dari pihak keluarganya.
Mereka menuntut bapak uskup untuk membayar kompensasi atas kegilaan
anggota keluarga mereka. Tidak main-main: jumlahnya K10,000.00. Dalam
rupiah itu setara dengan Rp.45.000.000,-. Apa alasan tuntutan itu?
Menurut mereka, uskup hrs bertanggungjawab, sebab dia gila karena
mengikuti aktivitas Gereja. Nah, loe…. Uedaaan tenan, kan?.....
Gara2 berpikir tentang proses kegilaan dan tuntutan edan, aku kehilangan
moment pertengkaran antara si perawat tua versus wanita muda gila.
Suasana sepi. Matahari terus bergeser menyembunyikan diri. Mungkin tadi
mereka kecapekan teriak dan debat, lalu masing2 minggat dan kesadaranku
rupanya terlambat.
Ada aneka rupa keanehan dan keunikan di dunia.
Terima saja apa adanya lalu cari maknanya bagi diri kita. spmcm 4 Februari 14:44
In
memoriam Rm. Berset, CM
Misionaris Lazaris (93 thn) ini prnah 2x diusir
komunis. 1951 diusir oleh komunis di Cina. Lalu 1975 terulang lagi di
Vietnam dan lari ke Indonesia (Kal-Bar).
Crita brikut ini berasal dr sharing Rm. Gabriel Dethune CM. Mrk
brsahabat sejak mndpt prutusan di Vietnam.
Stlh tiba di Sintang, mrk lanjutkan prjalanan ke Pinoh. Bagi mrk
prjalanan via sungai sdh biasa.
Ktika di tepi sungai Kapuas, hendak menuju lanting dan ke kapal, hanya
ada sbatang papan. Rm. Berset brpikir sdh biasa brjln di atas papan. Tp
dia brjln tanpa mengikuti irama ayunan papan, maka pentalan papan itu
membuatnya trpelanting n masuk ke air. Untung bisa berenang.
Prutusan kedua romo: Rm. Berset tinggal di kampung Bundau dan Rm.
Gabriel di kampung Menukung.
Ada kejadian lucu tp jg penuh haru. Jaman itu WC di Kalbar ya sungai ato
buat lubang yg kmudian di atasnya diberi papan sbg pnutup skaligus
pijakan.
WC jenis ini mnimbulkan bau tak sedap. Rm. Berset tak suka itu. Dia
menyiram bensin spy baunya brkurang n kuman pada mati.
Dilakukanlah niat baik itu. Tp dia lupa: bensin tetaplah bensin. Malam
harinya, dgn lampu teplok dia BAB di sana.
Dan.....bisa dibayangkan: lampu teplok brubah jadi api unggun raksasa.
Tubuh Rm. Berset trbakar
Rm. Gabriel lgsg memberi prtolongan n brsaksi: 'tak ada sehelai
rambutpun yg tak terbakar. Semua habis.'
Dia dirawat slama 3 bln. Keadaannya sgt parah shingga tdk bs dibawa ke
kota.
Berkat ketelatenan Rm. Gabriel, Rm. Berset brangsur sembuh dan smpe skrg
ada bekas trbakar pd sluruh tubuh, trutama di bagian lehernya.
Sungguh sbuah prsahabatan dlm misi sgt brarti. Sbg imam muda, aku blajar
byk dr smangat mreka.
Rm. Berset, CM: SELAMAT JALAN. Selamat memasuki hidup abadi.
Dikutip dr milist romo2 CM dgn editan oleh spmcm. - 3 Februari 12:14
PEMILU (BUKAN) PESTA RAKYAT
Dari dulu pemilu selalu dianggap pesta rakyat melulu.
Hatiku bertanya, beginikah yang namanya pesta?
Katanya pesta rakyat, koq yang dielukan para politisi dan pejabat.
Maka bagiku pemilu bukan pesta rakyat.
Pemilu adalah pesta para politisi dan pejabat.
Pesta lima tahunan untuk berebut posisi dan kekuasaan.
Lalu gimana rakyat dalam konteks pemilu?
Pemilu tak lebih dari sekedar parade topeng monyet.
Rakyat diberi baju parpol tertentu.
Diberi sembako ato camilan ala kadarnya.
Lalu....disuruh joget, teriak yel-yel untuk politisi yang memegang tali kekangnya.
Yang pesta adalah para pejabat, politisi dan penguasa.
Mereka yang punya duit, punya kuasa memanipulasi rakyatnya.
Rakyat makan janji, supaya mereka dapat kursi.
Para tokoh agama kiranya waspada.
Mulut dan suara mereka kerap dipakai untuk pesta para politisi, pejabat dan penguasa.
Di beberapa tempat sangat jelas uskup dan pastor berkampanye untuk seorang legislator.
Andaikata musibah bisa diatur sedemikian rupa.
Datang menimpa warga di kala masa kampanye saja.
Supaya aneka janji terlaksana dengan kepedulian dan aksi.
Sebab pada waktu itulah, politisi dan pejabat akan turun dengan nomor punggung tertentu.
Ketika kepedulian menuntut pamrih, tak mungkin ada ganjaran dari Dia sang sumber kasih.
spmcm - 16 januari 2104
Kelakuan si kucing kriting.
Waktu misa minggat ke hutan. Pesta pora, lupa doa, pulang minta-minta.
Music style adapted from 'kucing garong' (edisimelas.com)
Misa minggu ini, pesta keluarga kudus, tapi sebagian besar umat minggat
ke hutan sejak kemarin pagi. Di sana ada pesta babi. Pesta adat yang
diadakan oleh salah satu tuan tanah.
Harusnya misa dihadiri banyak umat. Sebab ada program dari seksi
keluarga keuskupan: renewal of commitment on marriage. Sudah diumumkan 3
minggu sebelumnya berturut-turut. Tapi mau gimana lagi. Umat lebih
memilih makan babi daripada menerima komuni suci.
Yang lebih real jauh lebih memikat daripada yang ideal walaupun itu
sakral.
Slamat Hari Minggu. Semoga keluarga umat beriman semakin damai dan
bahagia. Salam dari Papua New Guinea. spmcm - 3 Januari 2014
NATAL
Para sahabat SPMCM.
Coba perhatikan di gereja waktu misa. Apakah kandang dan pohon natal
sudah ada dan menyala ria? Kelap, kelip, kelop gitoe?
Belum ada kan. Lha mengapa di mall-mall, toko-toko dan pusat
perbelanjaan lainnya sudah heboh? Tau knapa? Tanya dunk. Jangan asal
ikut-ikutan, pasang-pasang di rumah tanpa tau maknanya.
Kalo ada yang udah pasang, itu salah kaprah, terlalu semangat dan
terpengaruh dunia luar (paham gereja protestan) dan tidak memahami makna
advent dan natal secara baik.
Bagi orang Katolik, maknanya ginie: Masa advent selama 4 minggu adalah
masa penantian, menunggu kedatangan Sang Emanuel, bukan masa perayaan
kelahiran. Jadi, belum pake acara pesta-pesta, kelap-kelip dan heboh di
mana-mana. Kita masih mempersiapkan batin untuk menyambut Tuhan dengan
melakukan pertobatan seturut saran Yesaya dan Yohanes Pembaptis.
So, waktu untuk dekorasi natal di rumah bisa dilakukan pada tanggal 24
dan dipasang sampai pada hari Pesta Pembaptisan Tuhan pertengahan
Januari nanti. Sekali lagi, jangan asal ikut-ikutan.
Iman yang baik hendaknya sejalan dengan pengetahuan yang cukup.
Selamat persiapan Natal dan tetap menjaga makna Advent. spmcm20122013
Ngaku
dosa online
Jika dibolehkan ngaku dosa via online: Kekatolikan semakin anonim.
Identitas semakin tak jelas. Kehadiran real jadi virtual. Dosa semakin
relatif. Ekspresi penyesalan diganti dengan emoticon2 yang absurd.
Dan inilah kemungkinan terbesar dengan aneka konsekwensinya:
Ada fitur pilihan mau dengan kardinal, uskup atau romo siapa dengan
lokasi tertentu di mana. Di websitenya ada fitur skype, BBM, GTalk, YM.
Kakao, LINE, Whatsapp, dll. Dan bakal jadi "the most visiting website,
dimana orng akan berebut pasang iklan juga.
Dan kira2 pengakuan seperti inilah yang akan terjadi di sana:
Hi, Romo\=D/ Apa kabar?({}) Saya berdosa . Saya menyesaaaaaaaaal skali:'( .....bla-bla-bla.... Saya berjanji tidak>:/ mengulangi dosa saya lagi :]x
Setelah diberi nasihat dan diucapkan absolusi, Pastor berkata: pulanglah, tutup skypemu:) Dosamu sdh diampuni({})<3 :="" class="emoticon emoticon_grin" kasih="" klik.="" koneksi="" pastor="" penitens:="" putus="" span="" title=":D" trima="" uuach="" wine=""> 3>
spmcm - 19 Desember 2013
AC/DC
Jadi orang jelek emang susah. Di mana-mana bukannya diterima, malah
seringnya dihina.
Eh..lha kok jadi orang keren malah lebih susah. Biar jauh dibelantara
new guinea, ada aja yang menggoda... kok bisa? Ya bisa aja, fada ini
contohnya hahaha.
Jauh dari peradaban, tak lagi tampil ala cowok metropolitan tapi ya
tetap aja ada yang "main mata"...
Kali ini godaan datangnya bukan dari kaum hawa, melainkan dari wangsa
adam. #merinding ding dong#=D
Orangnya keren. Klimis. Guanteng. Seringnya mengirim pesan sekadar
basa-basi. Nanya tugas di mana, sudah makan atau belum, apakah tidur
sendirian? Hari ini makan apa dll dst dsb.
Lah..klo nanya sekali dua kali sih fada malah berterima kasih karena dia
peduli. Tp klo pertanyaan yg sama datang berkali-kali dan hampir tiap
hari, fada jadi geli sendiri...
Tadi pagi tnya2 lg: bangun jam brapa mo? Udh sarapan blom. Romo tugas
dimana seh? Knapa bbmku ndak dibaca aja?:(
Aq jwab, bro koq prtanyaanmu dr kmarin2 itu-itu doang? Dia jwab: iya mo,
maklum udh tua. Usiaku 50 thn dan single juga. OMG....udh AC/DC, STW
pula....ckckckckck.....X_X
Duh...maunya menjadi misionaris di tempat terpencil supaya kuat iman dan
fokus pada pelayanan. Lah kok ada aja yang bikin dunia ini semakin
berwarna, wkwkwk. spmcm - 11 Desember 2013
USIA BOLEH SENJA
Kedua ibu tua ini luar biasa. Usia boleh senja. Tapi jiwa dan imannya
tetap muda belia. Selalu semangat dan selalu tampak kuat. Namanya
Sisilia dan Victoria. Perawakannya kecil, mungil dan tentu kelihatan
dekil. Jarang mandi soalnya. Tapi sekali lagi jangan nilai dekilnya.
Walau kerdil hatinya seluas samudra.
Sama seperti saya. Ehem, jangan komentar dulu. Sama di sini maksudnya
sama-sama kecil dan mungil. Fada ndak dekil, koq. Dan kalau soal hati
dan iman tetap aja beda. Fada ngaku kalah deh. Dalam diamnya mereka
terus bekerja. Dalam ketenangannya iman mereka terpancar nyata.
Mereka bahkan tiap minggu hampir selalu ngaku dosa. Lha, aku kadang
bingung. Koq adaaa aja dosa yang disebut. Tapi repotnya, aku ndak tahu
persis dosanya apa, karena ngomongnya selalu dengan bahasa Motu. Ya,
sudahlah. Aku pakai rumus ecclesia supplet aja, hehe. Tahu artinya?
Kalau ndak tahu tanya Mbah Google aja. Dia pasti tahu, koq hahaha.
Mereka juga ndak pernah telat datang ke gereja. Ndak pernah mau lihat
rumput meninggi dan sampah berserakan di pekarangan. Keduanya sigap
tanpa harus ada aba-aba. (Emang tentara yang harus pake istilah siap,
grak, maju, jalan, hahaha). Kadang mereka habiskan waktu setengah hari
membersihkan halaman gereja dan pastoran. Tak jarang aku terharu melihat
semangatnya.
Sebagai bentuk apresiasiku, aku lalu mengundang mereka makan bersama.
Mereka suka dengan masakan Fada. Hanya satu yang sangat mengganggu.
Masakanku kepedasan. Keduanya lebih banyak menganga daripada
menikmatinya. Meski begitu, tetap saja makanan itu disikat sampai habis.
Resikonya jelas: mata berair, bibir terbuka dan wajah memerah. Lengkap
sudah nikmat yang membawa derita. Kami bertiga sangat senang bisa makan
bersama. Sambil cerita dan bercanda juga tentunya.
Ketika usia bergerak ke arah senja, hendaknya jiwa kita selalu mengarah
ke surga. Raga usang ditelan dunia, tapi jiwa terbang ke pangkuan Bapa.
spmcm - 10 desember 2013
JALAN
MALAM
Suatu ketika, ada bapak tua kutemui di jalan. Kami cerita2 sambil
berjalan... Eh lama2 jalannya ikut jalan juga.
Pak tua bilang, "lihat tuh jalan aja berjalan. Lha kenapa kita harus
jalan? Diam aja. Sebab jalan itu akan menuntunmu kepada keabadian."
Bingung? Syukurin deh loe...hehehe.... Maksudnya ginie lho: Pak tua itu
mau bilang, tidurlah. Udah malam. Berharaplah untuk bermimpi indah.
Dalam ragamu yang diam, impianmu berjalan bersama jiwamu yang bebas
tanpa batas.
Tak seorangpun dapat sampai kepada fajar tanpa melalui jalan malam({})
spmcm
Gut nait olgeta fren bilong mi
spmcm - 9 Desember 2013
MI MISSIM YU TRU
Akhirnya tiba juga di Kiunga. Ada rasa rindu brjumpa dgn umatku. Mreka
itu unik. Klo aku di sana tak byk yg trlibat kgiatan Greja. Tp giliran
aku prgi lama, mreka mencari tiada henti. SMSlah. Telponlah. Titip
salamlah. Kata mreka, “Mi missim yu tru, Fada. Yu lus tingting long yumi
olgeta, ya?” “Yu i stap wer nau?” “Wanem taim bai yu go bek long ples
blong yumi?” (Kami sgt merindukanmu, Fada. Kamu melupakan kami smua ya?”
“Skrg ada dimana?” “Kpan kembalinya?”) dll, dst, dsb.
Lama2 srasa jd artis, deh. Tp beda jg. Krn klo artis dimintai tnda
tngan. Aku dicari-cari krn mau pinjam uanglah, pinjam prkakaslah, minta
sembakolah. Sdikit yg konsultasi apalagi utk kperluan sakramen dan hal2
rohani. Walau bgitu aku tetap rindu mreka, trutama anak2 yg slalu
mengganggu wkt istirahatku.
10 hr aku retret brsma para imam CM yg brkarya di PNG. Bahagia rasanya
bs mrefleksikan hidup dan karya di medan misi scr brsama. 1 Polandia, 2
Philipina, 1 Lebanon, 1 Nigeria dan 3 Indonesia. Kami mndapat spirit
baru utk terus maju. Kami retret di Yule Island, tmpat di mana
misionaris MSC tiba prtama kalinya di tanah Melanesia 4 Juli 1885.
Byk crita unik dan mnarik. Father Vladimir (Polandia) prnh protes wkt
carter psawat utk membawa brg ke gunung. Slain mahal, brg blm tentu
slamat. Dus2 mie masuk psawat dahulu. Lalu di atasnya ditumpuk puluhan
sak smen. Tiba di gunung, mie jd tepung smua. Anehnya lagi, harga
carteran trgantung posisi brg; di dpan, blakang, di kiri atau di knan
pesawat. Saking jengklnya Fr. Vladimir brtanya, “Klo digantung di bwh
psawat harganya brapa?”
Aku jg ngalami keanehan itu. Aku dpt seat 4C, dpan-knan. Stlh 50an
pnumpang duduk, aku disuruh pindah ke blakang-kiri. Alasannya krn psawat
ndak imbang. Lha, ini psawat apa dokar, sih? Masak bobotku yg hanya
54kg bs membuat psawat jungkat-jungkit di udara?
Setiap moment kehidupan tak sekedar dialami, tapi juga direfleksi. Dari
situ kita tahu bahwa dalam hidup ini kita tak pernah sendiri.
spmcm - 28 november 2014
RASKUL
Secure
your life 24 hours. Itu semboyan para foreigners di Port Moresby.
Sementara ini dan sebelum kembali ke Kiunga, kami tinggal di Holy Spirit
Seminary Bomana. Gate 1: kompleks seminari. Gate 2 halaman seminari.
Gate 3 sebelum membuka pintu. Gate 4 pintu rumah. Gate 5 sebelum masuk
ruang tamu. Gate 6 sebelum masuk dapur. Gate 7 sebelum membuka pintu
kamar
Udah gitu, Fr. Manny (rektor) masih aja negur aku, "Pom, kunci kamarmu
jangan dibiarkan nempel di pintu seperti itu. Raskul/perampok bisa tiba2
nongol di depan kamar dan kamu bisa celaka.
Seorang romo pernah dirampok di siang bolong. Seluruh barang berharga
dikuras raskul. Lebih dari itu romonya diikat di kursi dan ditelanjangi.
Ndak tau apa maksudnya. Mungkin raskul mengira ada cincin emas dipakai
di balik celananya.=))
Pompa air seminari dalam setahun bisa diganti 4-5 kali. Bukan karena
rusak, tapi 'diembat' maling. Sekarangpun kami ndak mandi, karena
pompanya ilang juga. Anak seminari libur. Romonya baru pulang retret.
Maka tak selamatlah pompanya. Atau lebih tepatnya raskul lebih perlu
pompa air. Tapi ngambilnya ndak harus pake ijin-ijin segala
Ya, beginilah Port Moresby yang menurut kata orang kota ketiga dengan
tingkat kriminalitas tertinggi di dunia. Mau gimana lagi.
Katanya kalo sampe raskulnya mati, orang yang dirampok malah kena
kompensasi yang mahal sekali. Dan itu pernah terjadi. Polisi lebih
memilih berdamai dengan keluarga raskul daripada menegakkan kebenaran.
Karena kalau tidak begitu, justru markas polisi yang nantinya jadi
sasaran gerombolan raskul lainnya.
Ya, lebih baik terima saja. Para romo berkata: berusaha bersikap baik
saja. Sikap yang tepat adalah berusaha bersahabat dengan penjahat.
Syukur2 kalo bertobat. Kalo dia kumat setidaknya dia pernah sekali
bertobat
Berbuat baik bagi orang baik itu biasa.
Tapi berbuat baik bagi orang jahat itu baru namanya permata.
spmcm - 26 November 2013
Tubuh
Kristus dan Jangan Protes Lagi
8 vincentian priests yang dari berbagai negara ikut misa penutuhan tahun
iman di Murray Barrack Field Port Moresby. Misa dipimpin Archbishop
John Ribat, MSC dan diikuti ratusan suster, puluhan bruder dan imam dari
berbagai kongregasi dan tentu saja bersama ribuan umat beriman.
Lapangan yang panas penuh sesak. Perayaan meriah berlangsung selama 2,5
jam. Itu perayaannya. Tapi aku ndak mau cerita soal itu. Aku ceritakan
hal yang di luar misa saja.
Kata orang Vinsensian itu akrab dengan kesederhanaan dan kemiskinan.
Sepertinya memang tidak terlalu keliru koq. Contohnya kami berdelapan.
Selama satu jam kami naik pick up. Sementara banyak imam naik
mobil-mobil paroki dan mobil umat yang keren-keren. Kami berjejal di
back belakang sambil bercerita apa saja. Sementara matahari menyengat
kepala tanpa permisi sebelumnya.
Fr. Vladimir asal Polandia, imam misi yang sudah lama di pegunungan jadi
driver. Parkiran sudah penuh. Lalu dia parkir dengan santai di depan
sebuah minimart. Security menghampirinya dan marah-marah. "Kalian white
men, tidak bisa parkir sembarangan. Ini tempat khusus untuk customer."
Father Vladimir jawab, "I'm customer and have right to park here," lalu
masuk minimart sambil beli sof drink.
Security dongkol hatinya, tapi tidak berani protes, karena ada 8 orang
yang mengitarinya, hehehe... Lalu kami menuju lapangan, bergabung dengan
para imam dan mulai misa.
Selesai misa Fr. Vladimir bercerita, "Bapak security tadi menerima
komuni dari saya. Dia terkejut dan salah tingkah. Aku berkata 'tubuh
Kristus dan jangan protes lagi.' Kami tertawa mendengar ceritanya. Dan
ketika kami kembali ke tempat parkir untuk mengambil mobil, si security
menyambut kami dengan ramah sekali.
Tubuh Tuhan yang diterima dengan iman akan mengubah diri kita secara
luar biasa.
Selamat hari Minggu. spmcm
Satu
cerita lagi menjelang tidur:
waktu mau parkir, mobil maju mundur terus karena Rm Vladimir belum
terlalu mahir parkir mundur. Lalu Ada 2 anak muda yang berusaha
meyakinkan dia supaya mundur terus, tapi mobil malah maju lagi.
Si anak muda mungkin karena mangkel mau nyeberang lalu bilang: Walaahh,
jembret jembret. Dikonkon mundur koq malah maju. Rm. Medi n Rm. Guns
langsung ketawa terus Medi koment: Waahh, kita ono bolo tiba'e ndek kene
guns=)) wong jowo koq jembret-jembretan. Smoga bukan jambret,
hahaaha...
Gut nait olgeta.
spmcm - 23 november 2013
OUR
GOD
Namanya Markus. Nama keluarganya aku lupa. Dia volunteer asal Jerman
untuk urusan proyek2 keuskupan.
Minggu lalu dia tinggal beberapa hari di Matkomnai. Dia suka sekali
renang di kali. Kebetulan airnya bersih. Menurut Medi, sehari bisa 3
kali.
Nah, tiap kali dia mau ganti celana untuk renang, bukannya ganti di
dalam ruangan, tapi buka celana di beranda pastoran ato sekalian di
pinggir kali. Dan.... Ndak pake CD juga. Medi bilang anune iku
gotal-gatul, didelok arek-arek cilik=D
Terus ada satu anak kecil datang ke Medi dengan mimik begitu serius:
Fada.... I want to ask you something (sambil ngajak Medi minggir dan
bisik-bisik). Is he (markus) God who comes to visit us here? =))
Medi bilang, bukan. Dia orang biasa. Your God already came into your
heart (sambil nunjuk dada anak itu).
Waktu cerita tadi sore Medi berkomentar sendiri: Londo kerempeng koq
dikira God. Masak God sukanya ote-otean kayak gitu? Sing bener palingo
Sunan Kalijaga, hahaha....
Kita memang butuh Allah yang nyata, tapi itu pertama-tama tampak dalam
perbuatan dan tutur kata kita. Spmcm - 17 November 2013
MELAYANI TUHAN BERSAMA FADA
SIAP2 EUY. Altar Servants of Kungim Parish akan ke kota. Tepatnya
bertemu dgn tman2nya di St. Gerard Cathedral, Kiunga. Bsok pagi
brangkat. Kmbali Minggu stlh misa. Ada 34 orang. 23 cewek dan 11 cowok.
So, 1 cowok ditugasi menjaga 2 cewek. Pas kan? Dipegang di kiri dan di
kanan, hehe. Yg 1 lagi? Gak usah dipikir. Biar free, wkwkwk
(becanda.com). Aku tdk pergi sndiri. 4 guru Sekolah Minggu kuminta utk
mndampingi mreka slama acara di kota.
Skrg mreka sibuk prsiapan. Drama, Bible Quiz, Dancing, Singing, Sports
etc. Aku ndak mau sampai di kota mreka plonga-plongo saja. Walau dr
hutan, kami siapkan mreka sbaik mungkin. Tujuanku hanya satu: spy mreka
punya kpercayaan diri dan smakin smangat mlayani. Btw katanya tujuannya
1? Oh iya. Maaf, ada 2 haha.
Tdk lupa aku minta mreka kumpulkan makanan dr hasil hutan, spy tdk
klaparan di kota. Aku sendiri sdh brusaha sih. Aku brterima kasih kpd
KKM (Kerabat Kasih dan Misi), mitra kerja romo2 CM di Surabaya. Mreka
membantu transportasi dan konsumsi utk kegiatan ini.
Brangkat bsok: 1 jam jln kaki ke plabuhan. 2 jam naik longboat. 2 jam lg
naik bis. Mreka sgt brsemangat. Katanya prtama kali dlm sjarah. Mreka
jg punya 2 kostum dgn warna ngejreng. Kaos biru muda utk di luar dan
kaos brkerah biru-kuning utk misa dan acara lainnya. Boleh ah, sombong
dikit. Misdinar Katedral aja gak punya lho. Pakaian liturgi yg warnanya
lengkap hanya Kungim yg punya. Katedral warnanya kuning-putih, dipakai
spanjang sgala abad (tanpa ‘AMIN’).
Cuman aku agak khawatir. Anak2ku itu nakal. Takutnya ngilang di kota.
Apa perlu aku beri stempel permanen satu2 di keningnya ya? Kalau soal
sakit sih ndak khawatir. Ada prsediaan obat lengkap. Lagian fisik mreka
kuat2. Hadiah2 istimewa jg sdh trsedia utk aneka lomba. Intinya, aku
ingin mreka bahagia dan bangga melayani Tuhan brsama Fadanya.
Layani TUHAN dengan keceriaan. Kalau cemberut melulu namanya melayani
HANTU.
spmcm - 8 November 2013
NURSES
Aku punya klinik dengan lima perawat. 2 bapak dan 3 ibu. Kalau di
kampungku dulu namanya mantri. Di sini namanya nurse. Maklum, walau di
tengah hutan, kami di sini brbahasa Inggris. Kelima nurses ini kerja
luar biasa. Mereka menangani kesehatan utk 5 kampung di bawah kontrol
Paroki Kungim. Asal tau aja, kesehatan dan pendidikan di tempatku kerja
langsung berada di bawah pengawasan Gereja. Maka, pastor paroki juga
sekaligus jadi supervisor utk kedua bidang itu. Gaji mereka dibayar
pemerintah. Tapi dicairkan lewat keuskupan. Obat2an begitu juga. Tapi
umumnya sdh pada kadaluarsa. Obat yg paling mujarab dan terkenal adalah
panadol. Jadi, apapun penyakitnya, kalau pulang dari Rumah Sakit dan
klinik pasti panadol obatnya.
Kalau kuamati, kasihan juga para nursesku ini. Kerja serba salah. Mau
nolong org sakit, tapi dilarang kluarganya. Alasannya mau didukunkan
dulu. Setelah telat baru minta dirawat. Akhirnya tak selamatlah nyawa
pasiennya. Kalau sudah begitu, perawatlah yg salah. Mereka dituduh
sanguma, roh jahat yg suka membunuh manusia. Atau kalau mereka sedikit
memakai logika, masih keliru juga jalan pikirannya. Umatku mengira
perawat itu tau segalanya. Kalau berobat, ya harus sehat. Kalau ndak
sembuh, perawatnya bodoh. Percuma sekolah dan digaji pemerintah. Lucu
kan! Ayoo, siapa yg tahan kalau dituduh demikian?
Tadi siang perawat pria nyaris melayang nyawanya. Dia pulang dari kota
membawa pasien yg harus diamputasi kakinya. Keluarga ngamuk dan tidak
terima. Padahal itu juga sdh seijin kluarga intinya. Dia dituduh tdk
suka dgn pasien dan ingin melihat dia sengsara seumur hidupnya. Beberapa
bulan sbelumnya, perawat wanita hrs membayar 5 ribu kina kpd keluarga
yg anaknya meninggal krn digigit ular. Alasannya, perawat tdk melakukan
tugasnya dgn baik. Padahal, anak itu meninggal krn telat dibawa ke
klinik. Yah, begitulah suka-duka perawatku. Meski begitu mereka terus
berkarya tanpa kenal waktu.
Jika karya kita tanpa cinta, bak robot yg bekerja tanpa jiwa dan rasa. spmcm - 7 November 2013
IMAN
Pak
Sergius datang lagi. Lama tak mendengar batuknya. Itu ciri khasnya.
Kalo dtg, yg prtama kdengaran bkn ketukan pintu ato sapaan slamat pg,
slamat siang ato slamat ulang tahun. Dia menyapa dgn batuknya. Bkn batuk
biasa, tp TBC. Byk skali umatku kena TBC. Minggu lalu slama 2 hari ada
penyuluhan ttg TBC dr Kiunga General Hospital.
Pak Sergius tdk hadir. Dia ngurus istrinya yg sakit muntaber skaligus
krg darah, krg gizi, krg berat bdan dan krg smuanya deh. Nah, kan,
lengkap sudah. Suami TBC, isteri muntaber. Anaknya? Ndak ada di situ jg.
Yg tua udh brkluarga. Yg muda skolah di Kiunga. Otomatis si sakit
ngurus dirinya sndiri. Kalo ingat kata Yesus ‘biarlah org mati ngurus
org mati,’ lha dua org ini istilahnya ‘biarlah org sakit mrawat org
sakit.’
Sabtu lalu aku ke rumahnya. Ngobrol lama sambil bakar ketela. Barusan
sore ini Pak Sergius dtg lg. Kbiasaannya slain batuk adlh minta air
minum. Utk itu aku sdh siapkan gelas n tempat air khusus utknya. Bkn
apa2. Hanya utk jaga2. Kan ndak keren lg kalo namaku brubah dr SPMCM
jadi SPMTBC. SPM Tua Bangka Coy. Bener kan, ndak keren sama skali. SPM
tetap CM. Kan msh muda. Blm tua2 amat koq. Yg udh tua tuh Pak Amat. Blom
tau? Itu tuh pamanku di kampung sana. (Jangan2 ada yg mau knalan dgn
pamanku deh, haha).
Kembali ke Pak Sergius lg. Dia crita ttg istrinya. Dia sayaaang buanget.
Prawat mau spy dirawat di klinik, tp ditolaknya. “Biasanya org di
klinik cpt matinya. Aku ndak mau mikul mayatnya dr klinik. Kalau mau
mati, biar di rmh saja,”Bgitu alasannya. Di rmhpun dia sdh putus asa.
“Minggu lalu istriku sdh jalan (mati). Jauuhhhh skali. Lalu aku panggil
dgn doa rosario. Dia lalu plg lagi brsama Bunda Maria,” bgitu
ksaksiannya. Dlm hati aku brkata, “Bpak, imanmu luar biasa. Nanti kalo
Fada turne jln kaki lalu sesat di hutan, tolong doakan jg ya. Siapa tau
Fada plg diantar bidadari Papua secantik Bunda Maria.”
Iman itu tidak perlu besar. Yg ptg membimbing kita ke jln yg benar.
spmcm - 6 november 2013
TISSUE
TOILET
Siapa yang suka daun singkong? Aku juga suka. Tapi kalo kamu tinggal di
PNG, khususnya di Western Province, jgn metik daun singkong terang2n.
Lbh baik kmu mencuri drpd malu sendiri. Lha, koq aneh...?! Memang
begitu. Jangan protes! Suka2 aku aja bercerita, hahaha. Intinya, kalo
kamu pemalu lbh baik metik daunnya diam2 aja. Penasaran? Ginie
ceritanya:
Rm. Gunawan, misionaris CM yg baru dtg dr Indonesia doyan skali mkn
pecel. Maklum, asal Blitar. Mnurutku pecel Madiun enak. Tapi dia ngotot,
pecel Blitar lbh enak. Ya sudahlah. Aku menyuruhnya mencari daun
singkong. Tiba2 Rm. Medi berkata, “Gun, jangan metik smbarangan! Kalo
org sini, itu dipakai utk ngelap bokongnya. Itu tissue toilet mereka.
Nanti kamu dikira mau ke kakus, lho.”
Sambil manggut2 Guns (panggilan kerennya) pergi metik daun singkong.
Gayanya mirip maling. Lirik kiri-kanan. Mengendap-endap, takut dilihat
umat. Aku tersenyum geli melihat aksinya. Sambil masuk pastoran dia
tersenyum penuh kemenangan. “Aku berhasil! Ndak ada umat yg liat.” Lalu
dia sibuk menyiapkan makan malam dgn menu utama nasi pecel.
Waktu makan Medi nyeletuk, “Gun, itu td plajaran prtama sbg misionaris.
Walaupun kita tdk mencuri, tp tetap harus hati2. Mereka tdk pernah makan
daun singkong. Melihat kita mkn itu, mereka bisa mual2. Ya, krn itu
tadi. Pikiran mereka lgsg ke toilet. Mereka lbh suka makan daun melinjo.
Bukan krn enak, tp ada gunanya.” Guns bingung. “Kaciaann dech loe. Medi
mulai lagi tuh,” pikirku.
Medi lanjutkan ceritanya, “Mereka kalo makan daun melinjo, keluarnya
jadi bilum/noken (tas khas PNG, terbuat dr serat melinjo). Nah kalo kamu
Guns, krn makan daun singkong, bsok pagi keluarnya pasti jadi tissue
toilet. Syukur2 kalo sdh tergulung rapi. Jd bs lgsg dipakai juga.”
Sontak kami ngakak serempak. Meskipun crita gitu, menu utama mlm itu
tetap ludes dilahap bertiga.
Bodi, Budi dan Hati perlu nutrisi sendiri2. Jika semua terpenuhi,
hidupmu selamat dari kini hingga nanti.
spmcm - 4 November 2013
****ampun dehh... gara2 BC ini aku jd rada2 gimana gt kalo liat daun singkong...hahahah****
KERABAT
KASIH DAN MISI
KKM menjadi kerabat dan sahabat para misionaris CM. Berarti juga menjadi
kerabat dan sahabat orang miskin yang dilayani oleh para misionaris CM
di daerah misi. Misinya membantu di bidang dana untuk keperluan tugas
kasih dan misi Gereja.
Dasarnya adalah 1Yoh 4:8. Allah adalah Kasih. Setiap hati yang terbuka
pada Sabda Allah sungguh terurapi oleh Roh Kudus dan menerima misi kasih
ilahi sebagaimana perutusan Putera Bapa di muka bumi. “Roh Tuhan ada
pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku untuk menyampaikan kabar baik
kepada orang-orang miskin (Luk 4:18).
Kerabat Kasih dan Misi adalah wujud tanggapan kita atas panggilan Allah
Tritunggal Mahakudus untuk bersaudara dan berpartisipasi dalam misi
kasih ilahi, sebagaimana dihayati oleh St. Vinsensius dan hingga kini
dilanjutkan oleh para pengikutnya yang terus memperhatikan dan berkarya
di berbagai daerah miskin dan tertinggal.
Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari
saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku (Mat
25:40).
PENGURUS KERABAT KASIH DAN MISI
Pelindung:
Rm. Robertus Wijanarko, CM
Pendamping:
Rm. Ant. Sad Budianto, CM
Rm. Dodik Ristanto, CM
Ketua I:
Theresia Yetty Agus
Ketua II:
Bernardinus Tjahjono Haryono
Sekretaris I:
Agustine Maria Suryani
Sekretaris II :
Tarcisius Hariyanto Hutani
Bendahara I:
Vincentia Corena Rachmawati Hadi
Bendahara II:
Faustina Fanny Gunawan
Rekening KKM:
BCA Kedungdoro Surabaya
No: 103 557 6667
a.n. Perkumpulan Kerabat Kasih dan Misi
Sekretariat:
Jl. Kepanjen 9 Surabaya 60175
Telp. 031 354 0369,
Fax. 031 353 8166
Email: kkm.kerabatkasihmisi@gmail.com
Note Fada:
"Kasih yang nyata menggerakkan setiap hati untuk keluar dan berbagi
kepada sesamanya."
spmcm - 31 oktober 2013
PRAJURIT PEMBERANI
Ada demonstrasi massal di Australia. Pemerintahnya meminta bantuan
negara sekutunya PNG untuk mengirim prajurit2 sipil demi mengatasi
amukan massa.
Kebetulan gelombang pertama datang dari Western Province (WP) dan New
Britain (NB) PNG. Yang dari WP diwakili orang2 Kungim. Pasukan dipimpin
langsung oleh Misionaris setempat, SPMCM. Oh ya, belum tahu kan? SPMCM
itu singkatan dari SuPerMan CaeM. Kalo ndak percaya buktikan sendiri
kebenarannya. Ketik spm cm kirim ke mana saja, suka-suka
eloe deh.
Tiba di Port Moresby, sebelum berangkat ke Aussie, semua prajurit dites
keberaniannya lebih dahulu.
KOMANDAN AUSIE:
"SPM, buktikan keberanian pasukanmu!"
SPMCM: "Raymond! (Dia menunjuk prajurit kepercayaannya). Kamu masuk ke
hutan. Bawa kemari seekor babi buas! Ingat, hidup2 ya!!"
Sejam kemudian, Raymond datang. Walau penuh luka di tubuhnya, dia sukses
dengan buruannya, lengkap dengan taring babi yang masih berdarah. Iya,
itu darah Raymond. Babi berani, Raymond lebih berani dari babi.
Komandan dari New Britain:
"Kamu (dia tunjuk 1 orang juga) terjun ke dalam laut dan bawa seekor
ikan terbesar yang kamu bisa dapat. Ingat, ya: hidup-hidup!!"
30 menit kemudian, prajurit itu muncul sambil membawa seekor gurita yang
meliliti seluruh tubuhnya hingga ia hampir kehabisan napas.
SPMCM: Kamu! (menunjuk 1 umatnya lagi). Bawa kemari binatang buas apa
saja. Makin buas makin hebat kita. Jangan kalah dengan si pembawa
gurita! Tanpa senjata ya! Dan ingat, harus tetap hidup2 ya!"
Umatnya menjawab:
"Eh, enak aja! Fada aja yang cari sendiri, lalu masak yang enak buat
kami-kami, ya!
SPMCM: Nah?!! Kalian semua... Lihat sendiri kan?! Di dunia ini mana aja
prajurit yang BERANI melawan komandannya??
Keberanian tidak identik dengan keberingasan. Orang yang berani harus
juga cerdas.
spmcm - 30 Oktober 2013
Kutukan
Superman
Pagi2 ujan, uademme gak ketulungan. Spm sdg minum kopi kapucino n buat
mie rebus, muantapss tenan. Lumayan ngilangi rasa mangkel di pagi hari.
Maklum, wkt mau rebus air elpiji abis. Giliran mau ganti tabung, kunci
pas ilang neng ndi. Katekisku lek kerjo amburadul kabeh. 45 menit cuma
abis utk cari kunci n utak-atik tabung elpiji. Akhire sukses jg.
Biasane lek ngopi diiringi ujan, skalian aja berkayal. Tiba2 guntur
nyamber, glegeeerr blaarrr... Spm kaget trus marani guntur ndek dukur.
Superman terbang, wusshhh to the sky, trus takon, "nyopo koen ngageti
wong guanteng? Tak kutuk koen, ben tmbah elek raimu!"
Guntur njawabe santai ae, "men, oo permen, sorry yo... Gak sngojo koq,
aq mau mek bersin tok, ono laler mblebu irungku. Ngomong2 koq CDmu ndek
jobo seh men? Abang pisan. Silau men!"
Superman tmbah kesel, "Opo'o koq sirik karo aq? Mending aq, jek ono CD.
Awakmu lho, kethok kabeh kui. Nggarai isin ae... Koen ora isin ta koyok
ngono kui?
Itu dongeng pagiku. Slamat hari Slasa ya. Berkat Tuhan, salam Yesus dan
cinta Bunda Maria utk kita smuanya.
spmcm. - 30 Oktober 2013
SILAHKAN DIATUR SENDIRI
Aku sedang enak-enaknyanya menikmati mie goreng n sosis untuk dinnerku.
Sambil ngayal-ngayal sedikitlah. Pikiran mengembara kemana-mana.
Eehhh...ada orang ngetuk pintu. Keras skali. Dok, dok, dok. Mbuatku
kaget luar biasa.
Koq aku ndak denger kalo ada langkah kaki menaiki beranda? Ataukah
khayalanku memang udah naik sampai ke level berapa gitu kali ya? Untung
saja sosis yang kumakan ndak melompat dan terjun bebas dari mulutku pada
waktu itu juga.
Rupanya pengetuk pintu tak sopan itu adalah Pak Kepsek SMP Kungim. Dia
memberitauku bahwa ada 3 visitors, officer dari kota datang untuk
meninjau sekolahnya. Tak ada rumah yang dianggap layak untuk mereka
menginap malam ini. Kunci biara suster dibawa Rose Kayamun dan dia sudah
masuk hutan tadi siang. Mereka sendiri malu menampung tamu di rumah
guru-guru.
Rupanya dia mau supaya mereka disuruh tidur di pastoran saja. Lah, koq
cari enaknya ya? Pake acara dadakan pula. Akupun bisa koq membuat orang
kewalahan.
Karena datang tanpa informasi, ya salahnya sendiri. Aku sudah sering
ingatkan. Bila ada pengunjung, tolong beritau secepatnya. Lalu aku
berkata kepada Kepsek itu, "Kamarku cuma dua dan banyak barang numpuk
dimana-mana. Aku juga ndak siap kalo ada tamu dadakan begini. So,
walaupun tamunya orang kota, ya silahkan diatur sendiri mau tidur
dimana.
Kerja tanpa rencana dan hidup tanpa tujuan ibarat memancing tanpa
memasang umpan.
spmcm - 29 Oktober 2013
TERASI DAN EMOSI
Ada orang tanya Mans Werang, “Mans, koq pipi spmcm makin tembem aja?
Katanya pusing mikir kelakuan umatnya.” “Iya, gimana ndak tembem,
makannya telab-teleb ae (Tau istilah telab-teleb? Kalo ndak tau dijadiin
PR aja ya). Makin stress, nafsu makan makin tak beres. Makin tertekan,
makin terusss aja makan,” gitu jawab Mans. Ya, itu sih benar walau
terkesan kurang ajar. Mau gimana lagi? Drpd ngamuk2, mending masuk dapur
pura2 sibuk. Jadinya ya gini; pipi makin berisi. Jgn iri ya! Kalo mau
mkan, masak sendiri! Fada msak bkn utk skedar mkn koq. Lbh dr itu utk
pelampiasan emosi pribadi (kalo emosi sosial namanya demonstrasi).
Besok itu sbenarnya HUT Paroki Kungim. Tapi, ya gitu. Biasa2 aja. Walau
udh berkoar-koar spy siap sedia, tetap aja nihil hasilnya. Walau panitia
udh dibentuk, tetap aja tak ada tanda2 org sibuk. Ya, sudah. Enjoy
saja. Yg ptg tugasku misa. Ibu2 katanya mau buat prosesi. Tapi tak
kulihat mreka latihan sampai detik ini.
Yang lucu tuh si ketua seksi liturgi. Aku udah bilang, “Tugasmu fokus
pada perayaan ekaristi. Siapkan petugas, ajak umat latihan koor dll,
dst, dsb.” Ehhh, malah dia sibuk buat tenda depan gereja. Aku britau jg
bhw since there was no movement of people to prepare our feast day,
forget the outside activities. Ksepakatan minggu lalu memang gitu. Tak
ada program nari2 ato nyanyi2. Ujung2nya aku jg yg repot: nyalakan
genset spnjang hari, diesel abis. Beri mkan dll, beras jg ludes. Mending
di-cancel aja. Yg ptg n perlu cuma satu: Ekaristi.
Lagi2 plampiasanku di dapur. Masak soup labu kuning, bihun dan jamur.
Giliran nyambel, aku ingat ikan teri dan terasi kiriman umat. Sambel
terasi gitu loh. Aromanya nyegat kemana-mana. Kudengar pak sie liturgi
bersin2 sambil masang daun utk atap tendanya. Hatiku berkata, “Enak kan
baunya. Mau tau rasanya? Emm, kapan2 aja, ya. Nunggu Golden Jubilee 4
tahun lagi.”
Menahan amarah dan lalu diolah jauh lbh baik drpd mengumbarnya ke segala
arah. Itu akan membuat byk pihak gerah. spmcm - 28 Oktober 2013
AYAM KEBELET
Kasihan anak itu. Baru saja berusia dua tahunan. Tapi sudah babak belur
di halaman rumahnya. Bukan karena dihajar ayah atau ibunya. Tapi karena
kekerasan seksual binatang peliharaan orang tuanya. Hahaha, koq bisa?
Iya, gini deh ceritanya.....
Ndak tau gimana awalnya. Tiba-tiba si ayam jago mendekati anak kecil
yang asyik bermain di halaman. Sepertinya ayam jago itu udah kebelet
kawin deh. Dan anak kecil itu mungkin dikira ayam betina pasangannya.
Anak itu diperlakukan seperti ayam betina, sampai terguling-guling di
tanah. Diperkosa, disenggamai si ayam jago tanpa kenal perikemanusiaan.
Ya, tentu saja namanya hewan dan ayam. Apa ada yang namanya
perikehewanan yah?wkwkwk....
Melihat itu, sang ayah marah besar. Ayam jagonya langsung ditebas dengan
parang panjang. Keok deh. KO di tempat tanpa ada ampun.
Terus malam ini daging ayam yang mati ngenes karena kebelet kawin itu
sampai ke pastoran. Fada kebagian. Bukan cuma dagingnya. Tapi juga
cerita detailnya. Katanya sebagai ucapan syukur bahwa anaknya selamat
dari kekerasan seksual ayam jantannya, hahaha.... Ada-ada saja.....
Sepertinya ini pertama kali dalam sejarah dunia. Kekerasan seksual
lintas kelas.
Sekian lintas berita malam ini. Spmcm melaporkan langsung dari belantara
Papua New Guinea. - 22 Oktober 2013
SANG PEMANAH
Poliklinik paroki tiba-tiba gempar.
Tangis riuh-rendah berpadu dengan amarah.
Seorang ibu dari kampung sebelah meninggal setelah dua hari terbaring
karena sakit parah. Penyakitnya dianggap aneh dan tak lumrah.
Dia jatuh sakit setelah ‘katanya’ melihat bad spirit datang dari kampung
sebelah.
Biasalah.
Di sini sedikit-sedikit penyakit dianggap karena ulah sesama yang tak
suka.
Maka yang terjadi lantas adu emosi tanpa pertimbangan akal budi.
Suaminya lari ke rumah tetangga sebelah dan mengambil panah.
Dia mengejar salah seorang yang dianggapnya sebagai biang pembawa
masalah.
Ada-ada saja.
Buta hati karena emosi, buta mata karena amarah tanpa kendali.
Untung saja si suami bukan pemanah ulung seperti Robin Hood jaman ini.
Dua anak panah yang ditembakkan hanya 'nyangsang' di dinding rumah.
Sang terget berhasil mengunci dirinya di dalam rumah.
Aku keluar dari pastoran.
Ikut menenangkan emosi sang pemanah yang gagal dan kalah.
Tangisnya membahana dan akhirnya bersedia menyerahkan busur panahnya.
Dengan bertelanjang dada (karena memang gak pake baju tentunya) dia
kembali menangisi istrinya.
Ruang klinik paroki semakin gaduh.
Orang-orang menangis dan saling tuduh.
Tapi kemudian kegaduhan itu sirna ketika aku membuat tanda salib dan
mulai berdoa.
Sepi. semua orang diam dan bersatu dalam semangat doa yang sama.
Kami serahkan jiwa Ibu Janovaria Kateb ke tangan Sang Penciptanya.
Sementara itu,
Target sang pemanah tampak shock dan gemetar ketakutan di dalam rumah.
Kasihan sekali dia; jadi sasaran tanpa alasan.
Setelah semuanya terasa tenang, kami membawanya ke tempat yang aman.
Aku sangat berharap nanti malam tidak ada aksi balas dendam.
Terutama dari pihak keluarga yang tadinya merasa terancam.
Sebab tak mudah bagi umatku di sini menahan amarah.
Logika yang pas-pasan sangat mudah memakan korban.
Ketika hati tertutup oleh emosi, ego lalu meraja dan cintapun sirna
entah kemana.
spmcm - 21 Oktober 2013
KOREK API
Namanya Patrick Beman. Guru SD sekaligus ketua seksi liturgi paroki.
Pagi-pagi dia ke pastoran. Mengetuk pintu kerasss dan lamaaaa sekali.
Aku masih di kamar mandi. Rupanya dia cuma minta lilin dan korek api.
Setelah aku beri, dia menyerahkan kotak korek api kepadaku. Aku bingung
lalu bertanya, "Itu apa, Pak?" Dia bilang, "Ini korek api yang lama.
Sisa-sisa potongan pembakaran ada di dalamnya. Fada mau saya
menyimpannya atau dibuang saja?"
Waduuhhh, ini guru apa karyawan TU, apa babu lugu, ya? Masak kotak korek
api lama dan potongan korek sisa pembakaran masih perlu didiskusikan
juga? Saking jengkelnya secara spontan aku jawab, "Terserah, Pak. Mau
disimpan jadi relikwi juga boleh."=))
Setialah dalam perkara-perkara kecil. Tapi tidak semua yang kecil perlu
ditanyakan.
spmcm - 21 Oktober 2013
Golden Jubilee
Namanya Golden Jubilee. Pesta emas 50 tahun kehadiran Gereja Katolik di
Bosset, Land of Boazy and Mandobo tribes. Lebih dari seribuan umat
berdatangan dari pelosok kampung sekitar. Hari Kamis dan Jumat lalu umat
paroki sibuk menyambut tamu.
Setiap rombongan disambut dengan tarian bokong. Aku menyebutnya begitu
karena para penari lebih banyak membelakangi tamu sambil menggoyangkan
bokongnya, lalu mereka berjalan membawa tamunya masuk halaman utama.
Goyangannya tetap sama dan gitu-gitu aja.
Untuk pesta bersejarah ini, Mans Werang sang pastor paroki sibuk sekali.
Umatnya dibelikan beras puluhan karung, ratusan dus mie, 12 drum bensin
untuk transportasi dan bahkan ada banyak stock daging rusa. Semuanya
itu habis dibagikan untuk umat yang dia cintai.
Lha pastornya gimana? Tadi pada waktu gathering and food sharing, para
pastor dan uskup kembali makan mie rebus dan ikan sarden sisa makanan
tadi siang. Pasalnya makanan yang dimasak secara berkelompok oleh umat
di tenda-tenda sudah habis dimakan duluan oleh mereka. Umat kelaparan
karena food sharingnya sudah sangat sore.
Nasib-nasib. Bosset memang Busyet kata Mans. Golden Jubilee koq malah
kembali makan Sarden Lagi hahaha.....
spmcm - 19 Oktober 2013
Amin Cucak Rowo
AMIN berarti ya atau setuju. Kata Amin juga dipakai untuk mengakhiri
setiap doa. Dan dalam Ekaristi, entah berapa kali kita berkata Amin.
Tadi pagi, ketika St. Peter Parish Bosset Papua New Guinea merayakan
pesta emas parokinya. Seperti biasa. Semakin besar pesta, semakin
lengkap lagu dinyanyikan. Bahkan kata Aminpun dinyanyikan sedemikian
rupa.
Kita tahu bahwa dalam Doa Syukur Agung, ketika selebran mengangkat hosti
dan anggur dengan ucapan 'Dengan perantaraan Kristus, bersama Dia dan
dalam Dia, bagiMu....dst. Lalu ditutup dengan kata Amin.
Nah, Kata Amin ini rupanya dinyanyikan oleh umat Paroki Bosset dengan
nada yang sama seperti lagu cucak rowo. Persis sama cengkokan dan
iramanya. Musiknyapun dibuat seperti lagu dangdut cucak rowo. Hanya
liriknya saja yang berubah jadi Amin.
Aku dan Rm. Bayu SMM yang kebetulan jadi fotografer langsung ketawa
lebar. Tak sadar kalau itu moment penting dalam misa, hehe. Lha,
ternyata Rm. Medi yang di altar dan nemani Uskup Gilles juga ikutan
ketawa. Anehnya, Mans Werang yang berdiri di samping uskup malah bingung
melihat kami bertiga tertawa.
Amin cucak rowo ini baru aku dengar pertama kali. Tak ada di Kiunga atau
di paroki lain. Mungkin karena Bosset dekat dengan Bupul, kecamatan di
wilayah Merauke, khususnya daerah transmigrasi SP 12 yang ada banyak
orang jawanya. Si komposer kreatif juga: mengubah lagu cucak rowo jadi
lagu amin, amin dan amin. Bosset memang Busyet deh, hahaha....
Selesai misa aku berkata kepada Rm. Bayu, 'Andaikata kamu yang misa dan
mendengar lagu itu, aku sangat khawatir sambil mengangkat piala dan
hosti pinggulmu bisa bergoyang ke kanan dan ke kiri' hahahaha....
Lagu adalah ungkapan hati. Tapi jika lagu itu imitasi dari seberang
negeri, bisa jadi membuat kita ketawa geli.
spmcm - 8 Oktober 2013
**** pas dikirimi BC ini sama Fada aku ngekek sendiri, rak mbayangke koyok opo ya lek nyanyi kui...hahaha...gokil2 jg Romo nya...*******
Warna-Warni Hari
Ini
Tadi pagi aku pergi ke kota lagi setelah Sabtu kemarin balik ke paroki.
Aku ingin merayakan misa bersama umatku di kampung. Kasian mereka tanpa
imam setelah ditinggal pergi untuk pertemuan "Priest Assembly."
Dari Kungim aku kehujanan di atas longboat selama 2 jam dan sampai ke
highway. Nunggu bis lama sekali. 3 jam gak datang2. Lalu akhirnya dapat
bis tua yang selain kotornya minta ampun, bentuknya udah gak karuan
juga.
Aku persis duduk di dekat pintu. Waktu melewati jalan yang berlubang
agak besar dengan kecepatan tinggi tiba2: bruorrrrr... Pranggg,
tuweng...weng...weng.. Pintune ucul/lepas, tertinggal di belakang jauhhh
skaliiiii
wkwkwk
Setelah bis berhenti kernet berlari ke belakang mengambil pintunya
hahaha. Lalu dia mulai pasang lagi dengan susah payah juga.
Dan... Sejak itu kaki kiriku penuh lumpur, karena air dan kotoran dari
ban depan masuk ke dalam bis. Walau kena hujan selama naik longboat,
rasanya masih lebih baik dan lebih bersih daripada naik bis tua renta
ini.
Tapi tidak mengapa. Yang penting sampai di kota dengan selamat tanpa
luka. Walau kaki tampak lucu dan agak tercela dari bawah sampai pangkal
paha: yang kanan bersih, yang kiri kotor tiada tara. Dalam hati aku
mikir: "Mimpi apa tadi malam, koq malah dapat hadiah kaki yang
berwarna-warni kayak begini? hahahaha.....
Hidup itu tetap sebuah anugerah, walau kadang kita tampak tercela dan
terluka parah.
spmcm - 8 Oktober 2013
Priest
Assembly 2013
Sejak selasa lalu, ada Priest Assembly (pertemuan para imam di keuskupan
Daru-Kiunga). Disini, semua imam kumpul bersama. Baik yang baru datang
maupun yang sudah lama. Spm juga. Karena tanpa Fada spm, acara tak bisa
dimulai juga hehe.
Kok bisa? Yah bisa aja.. Fada gitu loh hahaha. Oleh Vikjen, fada
ditunjuk sebagai juru ketik selama pertemuan berlangsung. Knapa fada?
Karena fada cakep? Bukan itu alasannya sih... (Walaupun fada emang cakep
wkwkwk). Tapi karena fada kebetulan bawa laptop dan dinilai mampu
mengetik secara cepat. Pdahal kalau soal mendengar bahasa inggris masih
jauh dari standard hehehehe.
Memasuki hari ke-2 tangan fada mulai keriting. Setiap malam harus
merangkum hasil rapat selama sehari sampai berlembar-lembar. Malam
pertama 7 lembar. Malam kedua ini 10 lembar. Besok? Entahlah. Kalau
sampai puluhan lembar mungkin bukan cuma jari-jemari yang keriting, tapi
juga rambut akan ikutan keriting bahkan kribo, kriting sampe
bodo...hahaha
Tadi sore ada ajang cukur rambut juga. Mumpung ngumpul, ada romo yang
buka salon dadakan. Rambut Mans Werang bahkan dicukur 2 romo sekaligus.
Lha, bukannya dicukur gratis, tapi jadi mainan si tukang. Pencukur di
kanan mendorong ke kiri. Yang dikiri mendorong ke kanan. Jadi deh:
mainan baru hahaha.
Lalu, tadi juga ada Rm Leo SMM. Rm Gun msh memanggilnya dgn kata
'jenengan' gitu. Lha Mans yang orang Flores komentar: Gun, kmu itu koq
sopan skali, ya. Manggil Leo pake kata jenengan. Itu kan klo dgn anjing
levelnya setingkat dengan segawon. Karena klo anjing ada kata kirik, asu
dan segawon. Nek menungso: kowe, sampeyan, penjenengan. Trus Leo
bilang: maksod loe???? Aq iki segawon ta? (Smbil arepe njitak kpala
mans)=)) hahahaha
Ketika segala sesuatu dilakoni dgn ceria, maka lelah dan jenuh pun tak
terasa.
spmcm - 7 Oktober 2013
PERJALANAN INI [TIDAK] MUDAH
Perjalanan ke Ninati sungguh melelahkan. Tp ketika sampai di rumah ketua
stasi hatiku senang sekali. Walau sudah pukul 22.00, umat msh menunggu
kedatanganku. Tak kusangka, umat sdh menyiapkan air hangat utk mandi.
Ada 5 orang dari Paroki Kungim (PNG) yg menyeberang perbatasan dan
menungguku di Ninati. 3 ibu dan 2 pemuda. Mereka menyiapkan makanan di
tengah malam dgn beras dan sarden yg kubeli dari Mindiptana.
Rose Kayamun datang juga. Ketika tiba waktunya makan, semuanya ikut.
Tapi Rose menolak makan. Ketika ditanya dia berkata lugu, “Mi pulap
pinis long lukim Fada bilong mi i kam pinis na em i stap wantaim yumi”.
(Saya sdh kenyang krn melihat Fada sdh dtg dan hadir lagi di tengah2
kami). Pikirku si Rose ini lebay buanget, deh, hahaha.
Pagi hari kami lanjut ke Kungim. Jalan kaki melintasi hutan. Sambil
berjalan kami bercerita dan tertawa. Ninati-Yetetkun: 2 jam.
Yetetkun-Kungim: 5 jam. Beban di pundak tak terasa, walau berjalan 7 jam
lamanya. Kuncinya satu saja: kami brjalan dgn sukacita. Perjalanan ini
tidak mudah. Kami melintasi hutan lebat, menjejakkan kaki di antara urat
dan tentu saja mata selalu awas melihat lintah dan pacet yg berusaha
naik ke betis yg terbuka tanpa permisi tentunya hehehe.
Aku bercerita soal TNI di perbatasan. Aku lihat sendiri. Mereka kasihan
skali. Menjaga perbatasan dgn taruhan nyawa. Transportasi dan komunikasi
yg susah membuat mereka gelisah. Mereka juga takut mati. Kenal rasa
capek dan lelah. TNI di Ninati diberi kuda utk membawa barang. Lha,
kudanya aja bisa capek dan mogok di jalan. Tugas tentara jadi double:
memikul beras sambil merayu kudanya supaya mau jalan bersama sang tuan.
Dalam hati aku berpikir, “Kasihan juga tuh tentara. Kamu tentara biasa.
Aku tentara Kristus. Tapi soal jalan dan kerja pikul-memikul kayaknya
nasib kita sama.” hahaha....
Petualangan mengajar kita bahwa hidup itu hanya berarti ketika ada
lika-liku dan dinamika di sana-sini.
spmcm - 24 september 2013
INDONESIA LUAR BIASA 3
Pukul 4 sore kedua sahabatku dr PNG meninggalkan pelabuhan KM56 dgn
perut lapar. Nasi bungkus yg disiapkan oleh ibu2 di Camp Tunas ludes
dimakan pak tua dan motoris. Aku juga lapar. Tapi kutahan hingga malam
dan kembali ke Tunas.
Bersama Pak Bernard aku kembali ke Merauke dgn motornya. Tugasku
mencetak 600 poster utk Program Kitab Suci Keuskupan Daru-Kiunga.
Prjalanan naik motor lbh melelahkan. Enakan membonceng drpd dibonceng. 1
atau 2 jam sih tdk masalah. Ini lamanya 7,5 jam. Setiap 2 jam hrs
berhenti utk mendinginkan ban motor. Awalnya Pak bernard itu kukira
anggota TNI. Dia pakai jacket dan celana loreng. Ada barang melintang di
belakang. Aku kira senjata. Eh, ternyata... itu pompa, haha. Antisipasi
kalau ban bocor di jalan.
Indonesia memang luar biasa. Maksudnya transportasi di ujung timur
negeri ini luar biasa serunya. Kembali ke PNG, aku melalui route yg lain
lagi. Merauke-Boven Digoel sekitar 450km. Digoel-Mindiptana 80km.
Mindiptana-Woropko 40km. Woropko-Ninati 30km. Ninati-Kungim (tempatku
berkarya) sekitar 50km.
Yang seru adalah ketika si supir akal-akalan dga SPBU waktu beli solar.
Si supir pulang-pergi dan dtg lagi ke SPBU beberapa kali. Solar masuk
mobil lalu dikeluarkan dan diisi ke jerigen. Lalu pergi dan beli lagi.
Begitu sterusnya sampai kami mendapatkan solar yg cukup utk ke Ninati.
Lebih seru lagi ketika memasuki wilayah Mindiptana dan Ninati. Double
gardan dan ban size 36 belum cukup utk melawan medan yg berlumpur.
Penyelamat terakhir adalah patok dan kabel besi. Belasan kali kami
menanam patok di tengah guyuran hujan, mengikat kabel besi lalu menarik
mobil dgn cara menggulung kabel secara otomatis. Mobil pintar. Pemilik
mobil canggih, kataku di batinku. Prjalanan Merauke-Boven Digoel 8 jam
dan Digoel-Ninati 10 jam. Kami tiba sudah jam 10 malam. Untuk semua
jerih payah itu, si supir hanya minta bayaran Rp.5000.000,-
Keringat dan jerih payah tak akan dirasa ketika hati kita tulus dan
bahagia melakukannya.
spmcm - 24 September 2013
INDONESIA LUAR BIASA 2
INA dan PNG memang luar biasa. Aku mau lanjut bercerita soal
petualanganku yg sederhana dgn biaya perjalanan yg besar ongkosnya.
Tentu ini luar biasa juga, bukan?
Begini cerita lanjutannya. Stlh turun dr Kiunga mnuju perbatasan dgn
membawa 300 liter bensin seharga Rp.11.000.000,- Rabu mlm kami tiba di
Merauke. Kamis pagi ngambil brg di keuskupan. Kamis siang meluncur plg
ke prbatasan. Rupanya utk membawa 1000 Kitab Suci dan aneka brg yg lain
tdk ckup dgn 1 mobil highland. Trpaksa aku nyewa 2 mobil. Utk
transportasi yg berjarak skitar 300 KM itu aku merogoh kocekku
Rp.8000.000,-
Prjalanan smpat trhalang. Mndekati Camp Tunas mobil dicegat petugas. TNI
meminta kami melapor dan akan memeriksa smua brg krn kami lewat di wkt
malam. Mreka curiga kalau kami membawa senjata dan obat2an trlarang.
Bruntung dokumen prjalananku lengkap. Ktika mlihat KTPku, sang komandan
brtanya, “Pastor dr Kal-Bar, ya? Org Dayak? Aku jwb dgn cepat dan tegas,
“Ya, Dayak asli. Kalau mau cek smua brg silahkan! Tp stlh itu masukkan
sndiri ke dlm mobil! Kami sdh sgt lelah.” Akhirnya kami diijinkan lewat
tanpa diperiksa. Spintas aku lihat wjah kdua sahabatku tegang. Mreka
takut dgn tentara dan lg tak bisa brbahasa Indonesia.
Di Tunas kami kerja smalaman hingga pagi. Membungkus ulang brg2 spy bs
dipikul masuk hutan. Umat di Tunas sgt brsahabat. Mreka men-drop brg
kami. Umat jg membantu kami memikul brg. Ada 65 dus plus organ. Stiap
org utk skali angkut dibayar Rp.100.000,- Jd, utk membawa brg mlintasi
hutan aku hrs kluarkan uang Rp. 7.000.000,- Proses mengangkut brg ini
hampir sehari, krn hrs jln kaki slama 1,5 jam. Aku mlepas motoris, Pak
Bavo dan kdua shabatku jam 4 sore. Mreka prgi dulu membawa brg plg.
Lho, Fada gimana? Fada msh ada urusan, hehe.... Ada tugas lain yg blm
sls. Sama sperti cerita ini: blm juga usai...
Jika kita menginginkan sesuatu, sluruh alam semesta akan brsatu-padu
membantu.
Yang dibutuhkan adlah tekad yg kuat utk terus maju.
spmcm - 22 September 2013
INDONESIA LUAR BIASA 1
03 September 2013, aku bersama Kevin Dominikus (Katekis), Raymond
Carolus (Karyawan) n Bari Erepa (Motoris) meninggalkan Kiunga mnuju Camp
Tunas. Long boat 40 PK melayang d atas air krn ikut arus Fly River.
Kami nikmati mentari pagi hingga panas menyengat d siang hari.
4,5 jam kmudian kami singgah d kmpung Yoot. Aku ajak Pak Bavo sbg
pnunjuk jln. Di rawa yg luas cm org stmpat yg ngerti arah yg jelas. Drpd
sesat, lbh baik antisipasi spy slamat.
2 jam kmudian kami menepi d plabuhan kcil. Lalu kami lanjut dgn brjln
kaki mnuju jln utama PT Korindo slama 45 menit. D sna kami nunggu mobil
jenis apa saja mnuju Camp Tunas. Akhirnya yg didpt adlh MoLoGe, mobil
logging gede.
Prjlnan blm usai. Esok harinya kami ke Merauke. Kami naik truk pngangkut
pasir. Brangkat pkul 13.00 dr Camp Tunas dan tiba d Merauke pkul 23.00.
Turun dr mobil aku lihat wajah n rambut kduanya kotor luar biasa krn
debu jlnan spnjang 400 km jauhnya. Aku sndiri oke2 aja krn dpt posisi d
smping supir.
2x kmi brhenti utk makan. Kdua sahabatku yg dr hutan trheran2. Indonesia
luar biasa. Mkanan enak n murah. Orgnya ramah2. Kndaraan brsliweran.
Tnah prtanian luas trhampar d spanjang jln. Aku brkata bhw itu baru West
Papua. It is not the reality of Indonesia.
Mlm itu aku ajak kduanya tidur di hotel yg sdrhana. Mrk lelap skali
tidurnya. Slain krn capek d jln, jg krn hotelnya brsih n sgt bagus
mnurut ukuran mrk.
Aku pikir: stidaknya slain krja n brptualang, aku sdh ajak mrk rekreasi
brsma. Susah jg sih. Aku sprt mbawa anak kcil aja. Nyebrang jln, kduanya
hrs dituntun. Wkt d Camp Tunas mrk bingung mandi krn mlihat bak air
besar. Mrk tanya, "Ini gimana cara mandinya? Apa aku hrs masuk k dlm
kotak itu?" OMG....untung dia tnya. Klo tdk, 1 baik air hanya utu 1 org n
utk 1x mandi aja, hahaha...
Pngalaman mngajarkan kita byk hal. Dan itu mnumbuhkembangkan dan
mendewasakan stiap org.
spmcm
BARU
SATU BULAN
Nama lengkapnya Yohanes Berchman Belina Werang. Sbg sesama misionaris
aku memanggilnya Mans Werang. Seorang imam CM, misionaris Lazaris yg sdh
hampir 8 warsa brkarya di Papua New Guinea.
Mans Werang itu misionaris yg periang. Jiwa misinya luar biasa. Pantang
nyerah kcuali kalau sudah sakit parah. Kdekatannya dgn umat trasa bgitu
kuat. Dia mudah akrab dgn siapa sj dan di mana sj. Mungkin krn itu uskup
slalu memintanya utk pindah2, mengisi kekosongan paroki yg perlu imam
dan tenaganya.
Thn lalu dia di Paroki St. Louis de Monfort, Daru Island. Suatu daerah
yg nyaris tertimbun oleh aneka limbah tambang emas di utara Western
Province. Lumpur di sana sgt brbahaya. Byk penyakit kulit mewabah di
sana.
Suatu ketika ada kunjungan Voluntir (Bule Australia) yg survey proyek
bangunan. Melewati lumpur yg kotor dan brbahaya itu, si bule ditandu
umat di atas kursi. Lha giliran Mans Werang hrs jalan dgn kaki
telanjang. Maklum, sbg white man, si bule jauuuhhh lbh white drpd Mans
Werang hahaha....
Td pagi aku kontak Mans Werang di parokinya yg baru, St. Peter, Bosset.
Dia menyebutnya Paroki Busyett. Di sana hampir 2 bln tdk hujan.
Busyeettt tenan katanya. Tdk ada air utk mandi. Mau mandi di Fly River,
sungainya sdh trcemar oleh limbah mercury. Air hujan di tong2 pnampungan
sdh kering kerontang. Di tempatnya bertugas, slain tak ada listrik, tak
ada air pula. Slain gelap gulita, tubuhpun bau tiada tara.
Aku lalu tanya, "Mans, sdh brapa lama tdk mandi?" Jwabnya, "Tenang, Pom.
Baru satu bln aja, haha." "Lha, trus gimna baumu?", tanyaku. Dia jawab,
"Aku tiap hari pakai citra body lotion. Baunya jauh lbh baik drpd bau
umatku, wkwkwk..."
Aku msh tanya, "Trus, kalau mau masak n minum pakai apa?" Dia mnjawab,
"Metik kelapa, Pom. Kata Paulus, 'barangsiapa mau mkn hendaklah dia
bekerja.' Nah, sblm msak n minum, kerja dulu, manjat kelapa,
hahaha....." Luar biasa kan pengalamannya?
Menjalani misi dengan ceria dan sepenuh hati adalah kekuatan dan
panggilan kami.
spmcm - 7 September 2013
Long-Long
Belajar bahasa Pidgin yuuuk!
Long=untuk, ke, kepada
Bilong atau blong=Dari, milik
Long-long:Gila
Klo bolong=berlubang. Maaf itu bukan bhasa Pidgin, hahaha
Leva=hati (ingat kata lever)
Leva blong mi=hatiku
Jadi klo mau bilang hatiku tergila-gila padamu, bilang aja: leva blong
mi em I long-long stret, wkwkwk
Go isi-isi=jalan pelan-pelan
(Ingat kata easy)
Go long antap=jalan ke atas
Go long tamblo=jalan ke bawah
Jadi, klo mau bilang 'kalau naik turun jalan pelan-pelan' bilang aja: go
isi-isi long antap na tamblo (mulai pusing kan?haha)
Suatu hari, ada romo orang Jawa nyetir mobil. Di sebelahnya duduk
seorang suster lokal, orang PNG. Di pinggir jalan ada tulisan 'go
isi-isi' yg artinya 'jalan pelan-pelan'. Susternya bertanya pada romo,
"Fada, go isi-isi itu klo dlm bahasamu apa?" Romonya menjawab, "Artinya
Pelan-pelan, Mas!"
Pada sebuah tikungan, mobil sedikit oleng, karena terlalu cepat. Maka,
si suster lokal melirik romonya. Dia tersenyum manis karena berlesung
pipit sambil berkata, "Pelan-pelan, Mas!" Dalam hati si romo berkata,
"Koen iku, gak tak apak2ne, koq. Ojok neko2 yo? wkwkwkwk
Belajar bahasa biasanya lebih cepat bisa kalau dimulai dari yang
aneh-aneh dan yang agak gila juga, hahaha
Sekian dulu pelajarannya. Besok pagi ulangan ya, wkwkwk.....
Slamat sore menjelang malam
spmcm - 2 September 2013
TERPAKSA MISA
Aku baru aja selesai misa sore. Awalnya aku merayakan Ekaristi seorang
diri. Tapi akhirnya ada teman juga. Teman-teman kecilku. Para pengganggu
istirahat siangku. Mereka terpaksa misa. Lebih tepatnya lagi aku paksa.
Dan hebatnya, mereka duduk manis tanpa bersuara, hahaha...
Seperti biasa, setelah lonceng Angelus pukul 18.00, aku menuju gereja.
Mensyukuri hari ini. Berdoa bagi para sahabat dan umat. Tapi misaku
terganggu oleh suara ribut di luar gereja. Lion, Goerge, Bimoli dan
Joakim teriak-teriak. Sambil berlari mengitari gereja, mereka
menempelkan kerikil di dinding. Treengg, trengg, trerennggg, bunyi batu
menggesek dinding seng.
Aku hentikan misaku persis setelah merenungkan Injil hari ini. Dengan
jubah dan stola yang masih melekat, aku berjalan keluar. "Eeii...Olgeta
manki, kam long hia! Kam insait long haus lotu! Sindaun gut na noken
go!" (Kalian semua, ayo ke sini! Masuk ke dalam gereja! Duduk tenang dan
jangan pergi!).
Ehh....mereka nurut. Ndak ada yang berani pergi. Satu demi satu duduk
manis sambil matanya melirik ke kanan dan ke kiri. Sekali-sekali Lion
menyentuh kaki Bimoli. Mungkin maksudnya mau berkata 'Ayo pergi!' Tapi
ketika kulirik, mereka diam lagi.
Begitu aku lanjutkan misaku. Dan anak-anak itu, olgeta manki (manki atau
liklik manki dalam bahasa Pidgin artinya anak kecil), ikut misa sampai
selesai dengan tenang seperti orang dewasa. Walau terpaksa, tapi mereka
bersikap hormat juga.
Waktu aku minum anggur, mereka mengamatiku cermaaatt sekali. Mungkin
dalam harinya mereka berkata, 'Bagi dunk, Fada.' Tapi apalah daya, waktu
bagi kalian belum tiba, hehehe.... Dan seperti kebiasaan misa hari
Minggu, aku memberikan berkat di dahi mereka satu per satu. Itu sudah
cukup. Dalam hati aku berkata, "Pergilah dan jangan berbuat dosa lagi."
wkwkwkwk
Anak kecil belajar dari kebiasaan orang dewasa. Mereka pengamat dan
peniru yang baik. Tapi itu sangat bergantung dari orang tuanya.
spmcm - 1 September 2013
PELITA SOLAR
Asrama itu tanpa nama. Dihuni oleh anak2 remaja. Mereka itu anak SMP
dari beberapa desa. Asrama tanpa nama. Tanpa pendamping. Tanpa pengasuh.
Tanpa perhatian dari orang tuanya.
Beberapa kali aku protes ketika kunjungan ke daerah asal mereka. Aku
ceritakan kondisi anak2 mereka. Malam2 mereka datang ke pastoran. Dengan
mata yang berkaca-kaca (bukan berkaca mata lho ya), mereka terus-terang
berkata, “Fada, kami lapar. Orang tua kami tidak datang. Tak ada sagu.
Tak ada pisang. Tak ada ketela. Tak ada sayur-sayuran juga.” Dlm hati
kutambahi sendiri deretan litani duka mereka, “Apalagi daging dan beras.
Itu jauuuh dari mulut kalian, kan?”
Sebisanya aku berbagi dgn mereka. Siapa tega melihat anak2 remaja
kelaparan. Apalagi kalau melihat tempat mereka tinggal. Dua pondok tua.
Atap dan dinding seadanya. Satu utk pria. Satunya lagi utk wanita.
Asrama tanpa nama. Tanpa listrik juga tentunya. Jadi, kalau mlm gelap
gulita.
Menjelang ujian mereka minta lilin utk belajar. Aku bilang, “Jangan
pakai lilin. Itu mahal dan hanya brtahan sebentar saja.” Lalu kami
membuat pelita dr kaleng. Aku sediakan minyaknya.
Tapi apa yg terjadi? Seminggu kemudian mereka dtg mengadu, “Fada, kami
tdk mau pakai pelita lagi. Selesai belajar lubang hidung kami hitam
semua.” “Lho, koq bisa begitu,” jawabku. “Iya, Fada... Yang kauberi itu
bukan kerosen/minyak tanah, tapi diesel/solar. Asapnya sgt hitam. Kalau
kami belajar asapnya masuk hidung semua.”
Aku ketawa geli sambil berkata, “Ya, jauhkan hidungmu dari pelita. Kalau
belajar jgn pakai hidung, tapi pakai logika,... Lagian Fada cuma punya
solar. Kalau mau minyak tanah, bawa sendiri dari rumah.”
Begitulah anak desa. Tidak tahu gimana nanti masa depan mereka. Kuharap
kelak hidung mereka tidak terus-terusan menghitam karena pelita solar.
Tapi bisa cerah karena belajar dan bekerja tanpa kenal lelah.
Bagiku tidak perlu mencari ilmu sampai ke negeri Cina.
Yang perlu:
Belajar dengan tekun dan nantinya bekerja dengan giat pula.
spmcm -30 agustus 2013
Somewhere
Somewhere over the ocean he comes to be.
A man is trying to find his destiny.
Promise to surrender his desires and emotions wholeheartedly.
Only for his faith and eternity.
Maybe for that all he needs to finish it slowly.
On God's name tonight what he believes in it for the sake of His glory...
It's my name S A P O M O
Lihat huruf awal dari setiap kalimatnya...hehehe.
Tapi koq rasane aneh yo.
Urip ing tengah alas koq sukmane mabur neng segoro luas hahaha....
Good night all, sugeng dalu sedaya kemawon, slamat malam semuanya.....
spmcm - PNG, 25 Agustus 2013
ABCDEFG
FADA: “Nanga/bianga (bpk/ibu), kalian semua sayang nggak sama Fada?
UMAT PNG: “Ya iyalah…fada”
FADA: “Buktinya apa?”
UMAT PNG: “Iya, kita kan sudah hidup bersama beberapa tahun toh. Saguku,
sagumu. Ketelaku, ketelamu. Pisangku, ya pisangmu juga. Apa sih yg
ngaak buat Fada. Tapi maaf ya, istriku tetep istriku, bukan istrimu,
hehehe
FADA ngotot : “Iya deh, klo soal yg trakhir, Fada juga ndak mau koq. Itu
hak milikmu. Selain dosa, Fada memang lebih suka membujang saja,
haha...
Tapi maksudku, klo sayang knapa koq kalian sering buat susah Fada? Fada
mau bukti yang laen gitu loh. Coba bilang secara ABCDEFG gitoe”.
Umat PNG: “Ooo klo buat fada sih bukan ABCDEFG, tapi malah ABCDEFGHIJK.”
Fada happy krn yg diminta cuman A s/d G… ini malah ditambahi A
s/d K
FADA senyum² : “Oh ya? Apa tuch ABCDEFGHIJK?”
UMAT PNG: “Fada ituuuu: Amazing , Brave , Cute , Dynamic , Energic , Fantastic , Good , and Handsome Fada senang banget ♥♥ , lalu tanya lagi : “Lha trus yang IJK nya apa?”
Umat PNG: “I’m Just Kidding, Fada”
FADA : “ Owh gitoeeee.... NO. NO. Come! Come here!
Come into the church! Wait for a moment, pray and get ready to go
inside the confession room. I need to forgive your sin, because you're
liar. You don't say the truth Jangan bersaksi dusta ttg Fada, hahahaha..... Happy Monday Olgeta
Setiap pribadi pada saat yang sama adalah kurban dan berkat. Maka
biarlah karya kita hari ini menjadi kurban bagi Allah dan berkat bagi
sesama.
spmcm - PNG,24 Agustus 2013
NGAKU DOSA
Participants mengirim pertanyaan pada ku
Participants :
Rm, aku mau nanya, tlg dijawab kl pas nganggur aja
Spmcm :
Yup
Participants : Ttg dosa besar dan dosa ringan.
1) Klo dosa besar kan "wajib" pengakuan. Dan dosa ringan "gakwajib" , apa benar bgitu?
2) Dendam termasuk dosa apa?
3) Misalnya kita berselisih dg ssorg, tp kmd kita sdh saling memaafkan,
apa kita sdh gak perlu pengakuan lg?
Tq
Spmcm :
1) Yaahh....dosanya jgn ditimbang-timbang dong. Lha nanti klo kurang
berat, minta ditambahi lg dosanya. Alasannya biar mantaps klo ngaku
dosa, hahaha....
Mnurutku apapun jenis dan kualitas dosa, ya wajib ngaku dosa. Krn yg
bakal diterima bkn berat dan ringannya hukuman, tp pengampunan dr Tuhan
yg tak trnilai harganya.
2) Hemm gimana ya? Gini aja deh.... Dendam trmasuk dosa ringan. Tp klo
dendam kesumat, itu udh dosa berat=D hahahaha
3) Ngaku dosa itu kan utk memperbaharui relasi dgn Tuhan dan dgn sesama.
Klo udh minta maaf, itu baru relasi dgn sesama. Dgn Tuhan belom lho
hehe. Tp idealnya, ngaku dosa dulu pd Tuhan. Lalu wujud konkritnya
bermaaf-maafan.
Aku ndak setuju klo penitensi dr imam hanya sekedar disuruh doa bapa
kami ato salam maria doang. Tobat itu harus konkret. Jd, slain disuruh
berdoa, hrs disuruh jg minta maaf scr lgsg. Itu baru komplet. Gentleman
and gentlewoman gitu loh hehehe.
hasil curhat seorang sahabat
spmcm - PNG,23 Agustus 2013
Ngusir semut
Anda tau cara ngusir semut? Jangan digebukin apalagi dibunuh. Itu dosa.
Jangan disemprot pake baygon. Emang tega liat dia mabok lalu koit?
Mreka akan bilang lho:
'You are killing me softly'
Amati sikapnya.
Pelajari perilakunya.
Mreka suka yang manis-manis. Dimana ada makanan/kotoran disitu mereka berada.
Jadi,
Jangan terlalu manis.
Kecut2 aja dikit.
Lalu,
Ambil makanannya
Sembunyiin
Tapi jangan dimakan lho ya
Ingat. Itu kotoran, haha.
Dijamin deh
Semut akan pergi sendiri
Dia akan cari makanan di tempat lain lagi.
Solusi ini paling jitu.
Sebab anda tidak akan berdosa dan semut pergi dengan sendirinya.
Demikian sekilas tips dari saya
Boleh dicoba skrg juga
spmcm - PNG,220813
@edisicerdaslangalau.com
MENJAGA HATI
Mimpiku bercerita ttg masa SMA. Suatu kenangan masa lalu yg diganggu
peristiwa masa kini. Bingung kan? Aku aja bingung koq. Namanya aja
mimpi, apapun bisa tejadi.
Aku menikmati hembusan udara segar di beranda. Menatap lembah di bawah
sana. Diselimuti kabut tipis. Brgerak seirama. Aku tak sendiri. Aku
ditemani sahabat karibku di masa SMA dulu. Kami bercerita betapa
karibnya kami kala itu. Ke perputakaan slalu brdua. Pergi dan pulang
sekolah snantiasa brsama. Saking seringnya berdua teman2ku menyanyikan
lagu: Walking with [.]esus. Walking every day. Walking all the way.
(Sorry, satu huruf hilang, karena itulah namanya, hehe....)
Kami terus bercerita. Walau bgiitu dekat, kami hanya brsahabat. Bukan
pacar. Bukan juga teman biasa. Tp soal hati, sepertinya tak bisa
dipungkiri. Aneh kan? Iya, maklum saja. Sejak SMA aku sdh di seminari
menengah. Untungnya seminari kami bkn penjara rohani bagi para lelaki
muda. Sore kami sekolah di SMA . Pagi dan mlm jd ‘santri’ Katolik lagi.
Kala itu ada aturan; boleh brsahabat, tp jgn pacaran. Entahlah. Apa
bedanya antara sahabat dan pacar. Yg ptg adlh berelasi. Saling ngerti,
mendukung dan menjaga hati.
Kami terus saja brcerita. Dan tnpa sadar teriakan dr arah belakang
mengagetkan kami berdua. “Kalian ini, gimana!!! Dulu sdh kularang
‘jangan dekat-dekat.’ Eh, sekarang malah duduk merapat.” Guru SMAku
ngamuk. Dia marah. Brteriak dan terus protes.
Sampai pada detik tertentu aku tersadar dr mimpiku. Ternyata itu
teriakan tetangga sbelah pastoran. Pukul 02.00 mreka ribut. Entah apa
sebabnya. Apa ada yg kesurupan? Apa suami minta jatah, tp ditolak istri,
lalu ngamuk?hehe
Jarak rumahnya cukup jauh, sih. Tp triakan2 itu membuatku tak bs tidur
lagi. Mungkin org di sini sdh punya TOA dan speaker aktif alami di
tenggorokannya. Soalnya tiap kali berteriak, meski jauh suaranya serasa
di telinga saja, hahaha....
Menjaga hati itu penting sekali.
Jika tidak, akan mengganggu orang lain dan diri sendiri
spmcm*...*03.05/21.08.2013
IMAN MENANTANG KEHIDUPAN
“Aku dtg utk melemparkan api ke bumi.
Dan btapa Aku harapkan api itu menyala.
Kmu mengira bhwa Aku dtg utk membawa damai?
TIDAK, kataKu kpadamu,
BUKAN DAMAI mlainkan PERTENTANGAN.”
Aku fokus pada point itu.
Bahwa kali ini Yesus dtg membawa pertentangan.
Dia bkn pmbawa damai dan kgembiraan.
Yesus dtg membawa pemisahan.
Suami mlawan istri. Istri mlawan suami.
Anak mlawan org tua dan org tua mlawan anaknya.
Begitu sterusnya dan mengapa bisa begitu?
Lewat baptisan Yesus ingin semangat itu terus bernyala.
Bila api itu tanpa nyala, maka sia-sialah iman kita.
IMAN MENANTANG KEHIDUPAN.
Pemisahan dan pertentangan yang dimaksudkan Tuhan adalah sebuah keputusan iman.
Keputusan untuk berani membawa nilai-nilai Kristiani melawan semangat duniawi.
Terang melawan gelap dan kegelapan yang ingin terus saja menguasai terang.
Gambaran itu tentu saja ada dalam kehidupan keluarga dan komunitas kita.
Orang akan bertengkar karena memperjuangkan nilai baik dan buruk.
Pembaptisan menuntun kita semua menjadi anak-anak terang.
Tetapi kegelapan tak pernah surut berjuang dan menantang.
Itu sebabnya Yesus berkata, Aku membawa api ke dunia.
Bukan damai, tetapi pertentangan.
Aku daratkan homiliku pada situasi.
Kebetulan katekisku mau minta seng bekas atap jembatan.
Bukan minta sih, tapi membeli dengan harga yang murah saja.
Aku katakan padanya bahwa silahkan saja, tapi kita diskusikan dulu.
Tadi pagi dia minta ijin padaku dan kepada komunitas soal seng-seng itu.
Komunitas mengijinkannya dan aku juga setuju, karena dia memang perlu.
Tetapi aku protes kepada tuan tanah/land owner yang membongkar jembatan.
Mereka mengambil semua bahan, papan dan balok tanpa ijin komunitas dan paroki.
Kontan saja, sehabis misa si tuan tanah kebakaran jenggotnya.
Dia berusaha membela diri, tapi beberapa umat protes padanya.
Dalam hati aku berkata, “Aku sukses membawa api ke dunia.”
Emas dimurnikan dengan api.
Itu sama dengan berani memperjuangkan kebenaran yang lebih tinggi.
spmcm - PNG , 18 agustus 2013
PANCASILA
Tadi
pagi aku misa. Berdoa bagi negeriku Indonesia. Lagi-lagi aku merayakan
Ekaristi seorang diri. Bukan hanya karena umatku warga negaranya Papua
New Guinea, tapi juga karena mereka belum terbiasa misa harian bersama
pastornya. Walau sudah diumumkan berkali-kali, setelah dua tahun ini
belum ada hati yang tergerak untuk misa harian pagi.
Setelah bacaan Injil aku duduk dan merenung. Sekali lagi mengingat
situasi para pengungsi. Nada-nada benci masih terdengar di sana-sini.
Benci karena diperlakukan semena-mena oleh sesama anak negeri. Terluka
dan bahkan meregang nyawa lantaran disiksa dan ditembaki dengan senjata
para tentara.
Lalu luka itu terekam dalam ingatan. Terus ada hingga hari ini ketika
Indonesia merayakan hari jadinya. Dalam mobile seorang pemuda aku
mendengar rekaman PANCASILA ala OPM
PANCASILA:
Satu: Ketuhanan yang mahabinasa
Dua: Kemanusaan yang tak adil dan biadab
Tiga: Persatuan di Indonesia saja (kami ini Papua)
Empat: kerakyatan yang dipimpin oleh nikmat dalam kebejatan dan
kekuasaan
Lima: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat di Jawa saja
Malah di sebuah kampung aku pernah mendengar anak-anak bernyanyi:
Indonesia tanah airmu. Tanah tumpah darahmu. Di sanalah kamu berdiri,
jadi budak bangsamu. Demikian mereka menyanyikan nada-nada kebencian dan
mengobarkan semangat perlawanan. Melawan karena di-anak-tiri-kan,
diperbudak dan direndahkan. Berjuang walau tanpa keyakinan bakal menang.
Dalam heningku aku hanya berkata pada diriku, “Jangankan kita yang
tinggal di timur; di barat, utara dan selatan Indonesia saja masih belum
merdeka sepenuhnya koq.” Kemerdekaan sejati ada dalam setiap hati yang
bebas untuk berkreasi secara positif dan alami.
Dirgahayu Indonesia!
Semoga semakin beradab dan jaya.
Mau dan mampu menghargai aneka usaha anak negeri.
Dan merangkulnya dengan cinta kasih yang tulus hati.
Salam spmcm dari negara tetangga Papua New Guinea
spmcm - PNG,Sabtu, 17 Agustus 2013
HERAN
Di beranda keuskupan aku mengamati rintik-rintik hujan. Jatuh tak
berkesudahan sejak tadi malam. Dalam lamunku aku teringat pengalaman dua
tahun lalu. Pada tanggal yang sama di sasi ini.
Assumption of Our Lady. Aku sedang berada di satu stasi. Merayakan pesta
yang sama di tengah umat yang sederhana.
Lalu ada umat yang bercerita. Dulu Pastor Jacques Gross CM misa bersama
kami di sini. Waktu kotbah dia berusaha menemukan kata 'naik' dan
'terangkat' dalam bahasa Inggris. Instead of saying 'assumption' or
'ascended', he said, "Today we celebrate Mother Mary WUUSHHH to heaven."
Dia berkata begitu sambil mengangkat tangannya ke atas. Ekspresif
sekali, kan?hahaha
Pada waktu malam aku pasang layar tancap untuk umat. Oh ya, dulu waktu
'patroli' di sepanjang Fly River, kami biasanya membawa genset kecil.
Umat bisa nonton film sambil ditemani nyamuk dan agats. Mereka heran.
Pastor koq tidak plak, plok, plak, plok membunuh nyamuk? Koq pastor
tenang-tenang saja? Koq tubuh pastor bau harum juga? Hahaha...kaciaann
deh mereka. Pastor mah pake AUTAN... Jadi nyamuk pada takut keracunan.
Aku lihat mereka menatapku heran. Sementara mereka sibuk membunuh nyamuk
sambil matanya konsent pada layar tancapnya.
Lamunanku terputus oleh suara brak kedobrak dari dalam rumah. Aku masuk
dan...... Masya Allah... Kali ini aku yang heran. Ada bule kejar-kejaran
dengan dua kucing keuskupan. Itu bule kurang kerjaan apa? Dia
Programmer computer. Sudah 3 bulan ini internet service putus karena
keuskupan tidak mampu bayar. Kasihan pussy cats itu jadi sasaran.
Mungkin sambil lari kucing2 itu berteriak, "Help me! help me! Somebody
is trying to catch me."Hahahaha....
Ketika kata sulit terucap, aksi dan ekspresi bisa jadi solusi.
spmcm - PNG, 15 Agustus 2013
ISRAEL DI PAPUA NUGINI
Raganya sudah rapuh dan menua. Tapi sorot matanya masih tajam dan
menyala. Jiwa yang keras dan idealisme yang kuat terpancar dari nada
suaranya. Dia bicara dalam bahasa Indonesia khas West Papua. Dia mengaku
bahwa dia adalah salah satu pemimpin gerakan pembentukan negara West
Papua.
Kami bicara dari hati ke hati. Tidak sebagai politikus dan negarawan
jaman ini. Tidak juga sebagai duta negara yang sedang melakukan lobi.
Kami bicara sebagai dua pribadi yang melihat nasib pengungsi setelah
hampir tiga dasawarsa berada di Papua Nugini. Mereka seperti Israel yang
berada di padang pasir yang berbeda.
Saat ini sedang berlangsung sensus khusus untuk pengungsi. UNHCR sudah
lepas tangan dan meminta kedua negara (INA-PNG) mengurus sendiri warga
negaranya. Ribuan pengungsi yang ada di PNG sepertinya memilih untuk
bertahan dan tak mau pulang. Mereka masih trauma dan sakit hati akibat
kesadisan dan aksi TNI di masa itu. Lalu rasa sakit itu turun-temurun
dari generasi ke generasi hingga hari ini.
Efek dari sensus itu menyedihkan bagiku. Mereka memilih jadi warga
negara PNG, tapi akan dilokalisir di tempat yg bukan tanah mereka.
Bahkan sebagian akan dikirim ke Pulau Manus, digabungkan dgn pencari
suaka suku Assylum yang dibuang oleh Australia.
Itu artinya, masalah baru akan muncul. Sudah jelas, PNG tak mampu
mengurus rakyaknya sendiri. Indonesia sama saja. Tiap hari aku melihat
dan mendengar: penduduk lokal berkelahi dengan pengungsi. Kalau ada
barang hilang dan orang yang mati, pelakunya adalah pengungsi. Babi
orang lokal hilang atau mati, pelakunya adalah pengungsi.
Begitu dari hari ke hari. Bahkan kalau aku tdk hati2, akupun dianggap
mata2 dan pastor hanya utk para pengungsi. Padahal aku ada di sini untuk
setiap jiwa yang haus akan Sabda Ilahi.
Belantara Papua New Guinea adalah padang pasir bagi Israel masa kini.
Tiada Musa, tak ada Joshua.
Yang ada para pemimpin kedua negara sibuk dengan kursi, mamon dan harta
bendanya sendiri-sendiri.
spmcm - PNG,13 agustus 2013
CINTAKU BERAT DI ONGKOS
Di Buku Memoar aku pernah nulis: Aku mulai jatuh cinta. Dan memang
benar. Aku jatuh cinta. Smpai skarangpun aku msh cinta. Aku cinta misiku
ini. Cinta pd krya ilahi. Cinta pd umat yg kulayani. Mencintai misi dgn
aneka lika-liku dan luka di sana-sini.
TAPI
Cintaku ini berat di ongkos. Cintaku ini boros.
Bener ta mo?
Ojo ngapusi to yo!
Lho, bener koq.
Dikandani koq ora percoyo. Ngeyel maneh!??
Coba cek di Internet. Skrg ada pnerbangan lgsg Moresby-Jakarta dgn
Garuda n Air Nugini. Tp tiketnya skitar 18 juta. Itu brarti PP skitar 36
juta. Itu baru Jakarta-Moresby. Blm Jakarta-Moresby-Kiunga. Mungkin PP
bs jd 40 juta.
Soal kirim barang, via TNT dan JNE, 1 kg brg biayanya skitar 3 juta.
Itupun blm tentu smpai di tmpat dgn slamat. Pernah satu romo dpt kiriman
charger laptop. Yg smpai di Kiunga hanya kotaknya. Isinya ndak tau
nyansang/nyangkut di mana, wkwkwk....
Ini negeri mahal skali. Expensive country.
Hari ini aku ke kota, blanja kbutuhan utk kegiatan paroki akhir bulan:
Natural Family Planning alias KB Alami. Dlm perjalanan ke plabuhan aku
dicegat oelh satu ibu. Dia minta spy anaknya naik ATV motorku. Aq
bilang, "Maaf sdh ada byk brg. Motorku penuh dgn jerigen kosong dll."
Dia msh minta aku membawa karung berisi sagunya. Oke deh, aku bantu n
terima saja.
Lalu msh saja dia brkata, "Fada, ini ada titipan dr suami saya." "Apa
itu?" tanyaku. Jwabnya, "Shopping list. Dia minta Fada belikan brg
untuknya." OMG... Urusanku byk, koq enak saja beri tugas dgn daftar
blanja itu. Parahnya, hanya shopping list. Tanpa ada uangnya.
"Sorry, I'm not his worker. I'm not his servant. I came here to serve
all people. But it doesn't mean that I help whatever you need
personally.
Enak aja nyuruh2 Fada blanja tanpa memberi uang juga. Cinta sih cinta.
Tp klo udah ginie, cinta itu benar2 membunuhku. Fada udah kereee.... Msh
mau diperas juga, hahaha.....
Cinta Tuhan luar biasa dan habis-habisan.
Aku blm bs bgitu.
Tapi slalu brusaha semampuku.
spmcm - PNG,12 Agustus 2013