Sering kita menjumpai anak-anak yang senang menonton film kartun tentang dunia roh. Di sana digambarkan tentang roh yang mengganggu dan menakutkan. Namun ada sebuah tayangan menarik tentang si Kasper, roh yang baik. Adakah roh yang baik itu? Siapa dia? Bagaimana bentuk dan rupanya? Apakah sama dengan roh yang sering mengganggu dan menakutkan? Tidak. Roh yang baik amat berbeda dengan roh jahat. Roh yang baik ini dikenal dengan Roh Kudus. Kita kurang menyadari kehadiran-Nya dalam hidup kita, sebab kita belum mengenal Dia. Murid-murid Yesus harus memohon kehadiran Roh Kudus.
Murid-murid Yesus dipenuhi oleh Roh Kudus
Roh Kudus. Apa yang kita pikirkan mengenai kata itu? Siapakah Dia? Bagaimana Dia dapat memenuhi hati para murid? Untuk apa Dia datang? Demikianlah pengalaman para murid Yesus dalam bacaan pertama yang kita dengar hari ini. Murid-murid Yesus dipenuhi oleh Roh Kudus. Mari kita perhatikan peristiwa ini. Para murid tidak mengalami pengalaman rohani yang “aneh-aneh”. Mereka tidak menerima “penglihatan”, “suara-suara”, “cahaya” ataupun “pernyataan-pernyataan” dalam doa. Tidak. Setelah kenaikan Yesus ke surga, mereka berkumpul “bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama” (1:14). Bagaimanapun juga itulah hari yang menurut Lukas, Tuhan Yesus akan memenuhi janji-Nya dengan mengirimkan Roh Kudus ke atas mereka (1:8; Luk 24:49). Para murid menunjukkan arti bertekun dalam doa, bukan untuk mencari penghiburan rohani seperti betapa nikmatnya berdoa berjam-jam ataupun mampu berpuasa berhari-hari ataupun melakukan matiraga yang luar biasa, namun para murid memohon anugerah Roh Kudus. Mengapa para murid memohon anugerah Roh Kudus? Sebab mereka merindukan apa yang dijanjikan Yesus sebelum kembali kepada Bapa (bdk. 14: 15-17.26). Apabila Roh Kudus datang “Dia akan menyertai kamu selama-lamanya” (14:16) dan “Dia akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah kukatakan kepadamu (14:26). Oleh karena itu orang yang percaya kepada Yesus tidak perlu minta yang macam-macam, akan tetapi murid-murid Yesus harus memohon anugerah Roh Kudus. Bila Roh Kudus itu datang dan hadir dalam hati kita maka Dia akan menganugerahkan buah Roh seperti yang diajarkan Paulus: “kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri” (Gal 5:22-23).Murid-murid Yesus harus meminta anugerah Roh Kudus.
Perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan oleh Allah
Itulah sebabnya para murid berbicara tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan oleh Allah. Apakah yang mendorong para murid berbicara? Kepada siapa para murid berbicara? Hal apa yang disampaikan para murid? Itulah perutusan murid-murid Yesus yang telah menerima Roh Kudus.Mereka menerima anugerah bahasa untuk berbicara tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan oleh Allah. Mari kita perhatikan pernyataan ini. Para murid tidak berbicara tentang hal-hal besar yang akan mereka lakukan. Mereka tidak mengatakan akan membawakan renungan, kotbah, pengajaran ataupun menyembuhkan orang sakit dan dipuji-dipuji atau dicari-cari umat. Tidak. Murid-murid Yesus berbicara tentang sesuatu yang lain, suatu perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan oleh Allah. Lihatlah betapa bedanya dengan kita yang cenderung sombong dan angkuh. Kita terlalu percaya diri ketika berkotbah, melayani bahkan mendoakan umat tanpa iman kepada Allah. Akhirnya, kita lelah dan merasa gagal bahkan jatuh dalam dosa. Bukankah “Allah menentang orang yang congkak tetapi mengasihi orang yang rendah hati” (bdk. Yak 4:6; 1 Ptr 5:5). Tanpa anugerah bahasa para murid tidak dapat berbicara tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan oleh Allah. Oleh sebab itu tanpa anugerah Roh Kudus seseorang tidak akan menjadi saksi atau utusan Tuhan Yesus Kristus. Para pastor, frater dan katekis harus disadarkan bahwa hanya melalui kuasa Roh Kudus yang adalah “kekuasaan dari tempat tinggi” (Luk 24:49) mereka mampu mewartakan karya agung Allah. Bukan lagi berbicara dengan kata-kata kosong, melainkan menerima Roh yang memampukan mereka berbicara tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan oleh Allah. Itulah sebabnya para murid berbicara tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan oleh Allah.
Penutup
Berdoa memohon anugerah Roh Kudus bukanlah perkara yang mudah, sebab kita senang mencari pengalaman rohani yang muluk-muluk. Bila kita bertekun dalam doa meminta karunia Roh Kudus, kita akan mengenal siapa itu Roh Kudus. Pada saat itulah kita akan menerima anugerah bahasa untuk berbicara tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan oleh Allah. Bukan untuk mencari sensasi, supaya dicari dan dipuji orang, melainkan melalui pencurahan Roh Kudus kita menjadi saksi atau utusan Yesus Kristus. O betapa indahnya dan luhurnya panggilan menjadi murid-murid Tuhan Yesus Kristus
Ditulis oleh fr Serafim Maria
oleh Hidup Baru pada 08 Juli 2011 jam 12:16
Tidak ada komentar:
Posting Komentar