Saat Hidup tidak lagi bersahabat dengan kita... Tetap lah "pegang erat Tangan Tuhan" Jangan pernah kau berpaling dari NYA, sebab TUHAN lah sumber pertolongan kita kemarin, hari ini , besok dan untuk selama-lama nya...

Rabu, 14 September 2011

Tanadi Santoso Quote

Oom Tan...
Aku quote ya wise word nya yang pendek2...
Mengapa kita selalu menunda sesuatu yang seharusnya sudah kita laksanakan sejak dulu?
Bukankah hari ini adalah "kapan2" yang anda janjikan dulu? Bukankah sekarang sudah sampai pada batas waktu untuk pekerjaan penting yang anda tunda dulu? Marilah kita mulai.
Ada yang tidak makan sapi, ada yang tidak makan babi, ada yang tidak makan burung dara. Ada yang mau juga makan ular, anjing, buaya, atau kelelawar. Mengapa manusia berbeda dalam membolehkan diri memakan sesuatu dan tidak memakan sesuatu?
Kita selalu merasa: "Rumput tetangga lebih hijau" (apapun kata iklan!).
Padahal tetangga melihat kebun kita: "Kebun mereka lebih indah". Salam bersyukur, bagaimanapun kebun dan rumput kita, itulah milik kita.
Sumber semangat datang dari dalam diri kita sendiri, bukan dari teriakan yel yel "Bisa!" Kita menjadi penuh semangat ketika kita menentukan arah kita sendiri, dan menjadi semakin ahli mengerjakan pekerjaan kita, dan menemukan arti dari pekerjaan kita, yang lebih dari sekedar mendapatkan sesuap nasi.
Kata "Memaksa Diri Menyelesaikan" sesuatu, menimbulkan ketegangan dan ketidak nyamanan ketika melakukannya, ada tekanan untuk menuntaskan. Cobalah dengan kana "Memilih Untuk Memulai" apapun hasilnya, tanpa tekanan. Pekerjaan akan bisa selesai "dengan sendirinya" kalau memang sudah waktunya. Kata kunci: Memilih, Memulai, Lakukan. Semoga ada semangat baru yang mengalir.
Mengetahui - Melakukan - Menjadi: (Know, Do, Be), adalah tidak fase yang berbeda. Kita MENGETAHUI memuji itu baik (tapi tidak melakukan), Kita MELAKUKAN dengan sadar untuk memuji sahabat (kesadaran perlu menyenangkan teman), Kita MENJADI orang yang tanpa sadar selalu memuji kelebihan orang lain dengan tulus (ini tentu yang terbaik, terasakan kerendahan hati dan ketulusannya). Salam "mejadi".
MOVE ON: Dalam kehidupan, sering ada hal yang menahan kita, membuat kita terhenti dan berputar-putar pada sesuatu yang sudah basi dan tidak bisa di-apa-apa-kan lagi. Sudah waktunya kita tinggalkan, kita bangkit, dan bergerak maju lagi.
Bila anda mendapat uang 10 milyard rupiah, dan harus anda habiskan dalam seminggu, karena pada akhir minggu semua yang tersisa akan hilang dengan sendirinya, begitupun degan "barang" yang anda beli dengan urang itu akan ikut "hilang" pada akhir minggu. Apa yang akan anda lakukan dengan uang itu?
Sebenarnya otak kita adalah otak yang malas: Kita lebih sering mengikuti kebiasaan kita, atau meniru orang lain, daripada harus berpikir secara kritis. Sehari hari kita berprilaku dengan "auto-pilot mode" saja. Jadi sangat berguna kalau kita punya kebiasaan baik yang tanpa sadar kita lakukan bila sedang dalam auto-pilot mode kita, apalagi kalau lagi senggang, seperti: membaca buku, menelpon pelanggan kita, memikirkan promosi produk kita, mencari peluang bisnis baru, dan seterusnya.
Membaca buku memberikan kedalaman pada materi yang dipelajari, dengan adanya amazon.com, dan menjamurnya toko buku, alternatip pilihan menjadi banyak sekali. Berapa banyak buku yang anda baca dalam setahun terakhir, buku apa saja yang paling anda sukai?... Minggu sangat nikmat dipakai membaca buku, ditemani kopi, dan camilan. Salam Minggu.
Ada seorang gila yang mengerjar bayang bayang nya sendiri, di bawah terik matahari. Semakin cepat dia lari mengejar, semakin cepat pula bayang bayang nya lari menjauh. Dan dia tidak juga berhenti mengejar, terus, bahkan dalam kelelahan dia terus tak berhenti, lari mengejar, terus, lari lagi dan lagi. Sampai akhirnya dia berhenti, mati kelelahan.
Orang sering bilang, jaman dulu lebih enak, apakah benar? Apakah enak hidup tanpa internet, tanpa Facebook, tanpa handphone? Lebih kuno lagi: Tidak ada microwave, tidak ada kulkas, tidak ada listrik. Lebih kuno kuno lagi: tidak ada kamar mandi dan sanitasi. Belum ada mobil. Kena wabah Flu saja yang mati puluhan ribu orang. Bukankah jaman ini jaman terbaik yang pernah ada, walau banyak juga kekurangannya?
Semalam di Bulgary Hotel limabelas juta, beli sepeda motor juga lima belas juta. Uang kuliah di MIT setahun 350 juta, semua materi gratis bisa di donload di websitenya oleh siapa saja. Nasi bungkus makan siang 8.000 rupiah, teh segelas di hotel bintang lima 50.000 rupiah. Microsoft Office Software harganya 4 juta rupiah di Amerika, di Indonesia “gratis” semua. Variasi harga adalah realitas baru. -----> itulah hebat nya orang Indonesia, oom 
Hal2 yang berharga dalam kehidupan ini kebanyakan gratis: Udara yang kita hirup, pemandangan senja yang sangat mentakjubkan, kesehatan tubuh, persahabatan sejati, dan senyum tawa orang2 disekeliling kita.
Marilah membebaskan diri dari segala kukungan, mencoba menjalani kehidupan dengan kejernihan, dan berjuang sesuai dengan suara hati. Kita adalah orang yang Merdeka. Salam Merdeka!
The power of Story: Menurut para sejarahwan dan periset, cerita tentang Newton melihat apel jatuh, dan terpikir tentang gaya gravitasi, sama tidak pastinya dengan cerita Hawa menawarkan apel pada Adam. Tetapi itulah yang paling diingat orang ketika ditanya "Apa yang anda tahu tentang Newton?" ~ itulah kekuatan sebuah cerita, menempel di otak kita dan bersarang disana selamanya.
Dalam menghapi stress: Tanyakan kembali dengan pertanyaan yang lebih penting: Apakah ini akhir hidup anda bila anda gagal? Apakah yang anda pentingkan dalam hidup ini? Lima tahun dari sekarang, apakah hal ini masih sepenting ini? Siapa sebenarnya yang membutuhkan ini, apakah benar segenting ini persoalannya? Pertanyaan yang tepat akan membawa anda pada sudut hati yang tepat pula. (M3: Balancing Stress)
Teman2, mohon masukannya untuk website saya yang baru: www.tanadisantoso.com/progress, website ini akan menggantikan www.tanadisantoso.com yang sudah cukup lama tidak diubah wajahnya. Masukan dapat berupa komen, atau email ke tanadisantoso@yahoo.com. Terimakasih banyak :). Salam.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar