Saat Hidup tidak lagi bersahabat dengan kita... Tetap lah "pegang erat Tangan Tuhan" Jangan pernah kau berpaling dari NYA, sebab TUHAN lah sumber pertolongan kita kemarin, hari ini , besok dan untuk selama-lama nya...

Jumat, 09 September 2011

Allah Menyelesaikan Segala Perkara dan Kasih-Nya Menyembuhkan

Namaku Novita dan aku adalah ibu dari putra kembar yang kini berusia 9 tahun. Aku mengikuti retret awal di tahun 2006 dan retret penyembuhan batin kemarin ini, April 2009. Yang ingin aku bagikan disini adalah bagaimana Yesus berbicara padaku, menyelesaikan perkaraku satu persatu dan menjawab doa-doaku dengan caraNYA sendiri. Aku menikah di tahun 1999 dan ketika aku hamil 7 bulan, suamiku meninggalkan Kristus untuk menikahi kekasihnya. Aku mengetahui hal tersebut ketika anak-anak baru dilahirkan dan berusia satu bulan. Setelah melalui satu proses yang tidak mudah, suamiku menceraikan istri keduanya dan kembali kepada kami. Namun masalah tidak berhenti di situ. Sejak saat itu aku kerap menerima tindak kekerasan baik fisik maupun mental dari suami aku, mulai dari dicemooh, dilempar sisir, diludahi sampai dipukuli. Dia pun tak berhenti berpindah dari satu perempuan ke perempuan lain dan ada beberapa dari mereka yang dibawa ke rumah. Semuanya aku simpan sendiri. Baik orang tua maupun teman tidak ada yang tahu. Kalau aku ke kantor dengan wajah lebam dan ada teman yang bertanya, aku katakan bahwa aku secara tidak sengaja kejeduk kepalanya anak-anak, dan banyak alasan yang lain.



Satu malam, ketika aku menemukan kartu penuh ucapan cinta untuk suami aku dari salah satu wanitanya, sambil menangis aku berkata pada diri sendiri, “Aku merasa sangat sendirian.” Di saat itu, terdengar dengan jelas suara yang lembut yang dengan penuh iman aku yakini, itu adalah Yesus yang berbicara padaku. Dia mengatakan, “Kamu tidak sendiri, ada Aku bersamamu.” Begitu aku sadar, aku menangis sejadi-jadinya. Betapa bodohnya aku yang berpikir bahwa aku seorang diri.



Di malam yang lain di saat aku sudah tidak tahan akan beban yang begitu berat, aku memutuskan untuk bunuh diri. Aku pikir dengan bunuh diri, masalah aku selesai. Sambil menimbang-nimbang apakah aku mau gantung diri, potong urat nadi atau minum obat nyamuk, aku pikir aku berdoa dulu saja, mau minta supaya Tuhan cepat-cepat ambil nyawaku. Akupun berdoa dan bilang “Tuhan, aku titip anak-anak. Tolong supaya Engkau cepat-cepat mengambil nyawaku, aku sudah tidak kuat.” Untuk kedua kalinya, Yesus menyapaku yang aku dengar dengan jelas, kataNYA, “Hidupmu adalah anugrah terbesar dariKU, mengapa ingin kau sia-siakan.” Mendengar itu, aku sadar dan menangis meminta ampun dari Tuhan.



Aku ikut retret awal karena aku kuatir bahwa aku menjadi agak tidak waras. Sebelum aku ikut retret, aku tidak mengerti mengapa di tengah penderitaan hidup, ketika aku berdoa aku bisa berkata, “Terima kasih Tuhan karena aku boleh ikut merasakan sedikit dari penderitaanMU waktu Engkau memikul salib.” Waktu itu aku berpikir aku mulai gila dengan berdoa seperti itu. Kini aku mengerti bahwa salib bisa membawa sukacita dan Roh Kudus membimbing kita ketika kita menyerahkan diri pada Tuhan saat kita berdoa. Di retret awal, aku mendapat banyak sekali pengalaman iman yang begitu indah. Setiap aku menutup mata, aku bisa membayangkan Yesus dengan jubah putihnya yang berkilau membuka tanganNYA untukku. Ada saat di mana aku melihat Yesus yang mengulurkan tanganNYA ke aku. Dan satu pesan yang aku dapat dan ingat waktu aku konseling adalah: jangan sombong dihadapan Tuhan. Keselamatan menurut Tuhan tidak sama dengan keselamatan menurut ibu.



Pulang dari retret awal, masalah memang tidak selesai bahkan aku dibawa pada titik kepasrahan yang terendah dalam hidupku. Anak-anakku dibawa pergi dan disembunyikan oleh suamiku selama hampir 4 bulan. Mereka hilang bagai ditelan bumi. Keluarga suami tidak ada yang mau membantu. Aku berdoa, mohon supaya Tuhan segera mengembalikan anak-anak. Setiap malam aku mohon itu dari Tuhan tapi entah mengapa rasanya doaku seolah tidak terangkat. Aku pun marah sama Tuhan dan berhenti berdoa selama dua hari. Kemudian satu hari, aku terbangun pukul tiga pagi. Aku keluar kamar, duduk di ruang tamu dan berdoa. Aku cuma bisa berkata, “Tuhan, kalau boleh, ijinkan aku mengasuh dan membesarkan kedua buah hatiku, tapi Tuhan, kehendakMUlah yang terjadi.” Tiga hari aku ucapkan doa itu, kemudian aku dipertemukan dengan anak-anak.



Saat ini setelah suamiku melakukan tindak kekerasan yang menyebabkan salah satu tulang rusuk bagian depanku bergeser dan pada akhirnya ia memilih untuk hidup dengan salah satu wanitanya yang lain, aku pun berkonsultasi dengan pastor di Keuskupan Agung Jakarta dan kami berpisah. Aku membesarkan anak-anak sendiri. Dalam doa aku sering meminta kepada Yesus supaya DIA memampukan aku untuk membesarkan kedua buah hatiku dengan sabar, bijaksana dan penuh kasih. DIA menjawab doaku dengan mengundangku ke retret penyembuhan batin. DIA mengundangku karena DIA mau menyembuhkan luka-luka batinku supaya aku tidak menorehkan luka pada anak-anakku. Luka bisa berbuah luka dan Yesus yang begitu besar cintaNYA padaku dan anak-anakku, tidak menginginkan hal itu terjadi. DIA mau menyembuhkanku. Itulah jawabanNYA atas doaku.



Di dalam retret, aku dibawa pada kesadaran akan cinta Tuhan. Namun aku pun diingatkan kembali akan semua luka dan sakit hati yang kualami dan rasanya memang sakiiittttt sekali. Semua pengkhianatan suamiku dan tindak kekerasan yang aku terima baik fisik maupun mental diputar kembali dibenakku. Aku meminta supaya Yesus mau mengambil semua rasa sakit itu dan semua luka-lukaku. Dan DIA menjawab permohonanku. Bahkan diluar dugaan, ketika pembasuhan kaki, ada seorang figur yang wajahnya mirip dengan suamiku dan ada yang mirip dengan wanita yang kini hidup dengannya. Aku pun membasuh kaki mereka. Karena rahmat Tuhan dan kemurahan kasihNYA, aku pun bisa mengampuni suamiku dan wanita yang kini hidup dengannya. Dan itu sungguh amat melegakan.



Yesusku menyembuhkanku. Dengan kesembuhanku, aku dimampukan untuk membesarkan kedua anakku dengan penuh kasih dan tidak menorehkan luka pada mereka. DIA yang mengerti kebutuhanku dan DIA yang menjawab semua doa-doaku dengan caraNYA sendiri. Satu ayat Kitab Suci yang selalu kuingat: ‘Serahkanlah hidupmu pada Tuhan dan percayalah kepadaNYA, dan DIA akan bertindak’ (Mazmur 37:5)





Kesaksian ditulis oleh Novita Patricia



Sumber: http://www.carmelia.net



oleh Hidup Baru pada 08 September 2011 jam 19:03

Renungan Kecil

RENUNGAN Jumat, 9 September 2011
“Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.”
Ya Yesus, Engkau tidak berkenan dengan orang yang munafik. Hindarkanlah hidupku dari kemunafikan. Amin.


Terkadang Anda hanya perlu duduk kembali dan menyampaikan semuanya pada Tuhan,
untuk menghadapi semua keruwetan dalam hidup.
Menemukan ketenangan lagi dan mengetahui bahwa pada saat-Nya semua akan menjadi sebagaimana yang telah Ia rencanakan. Anda tidak dapat mengubahnya, tetapi Anda dapat mengubah tingkat stres yang Anda rasakan (PS)

Hidup Baru, 09.09.2011

Re La Si

Di saat senang maupun sedih, kita dapat selalu menelepon Tuhan.
No telp yang dapat dihubungi adalah 267. 2 6 7 = re la si.
Relasi kita dengan Tuhan akan semakin dekat kalau kita setia untuk berbincang selalu dengannya dalam doa. (YN)

Hidup Baru , 09.09.2011

Resep Kue Bugis

Kue Bugis

Bahan:
500 gr Tepung ketan
100 gr Gula pasir
500 ml Santan
1/2 sdt Garam
1/2 sdt Air Kapur Sirih
Pewarna Hijau,secukupnya

Bahan Saus santan:
500 ml Santan
2 sdm Tepung Beras
50 gr Gula Pasir
1/2sdt Garam
(masak hingga kental dan mendidih.Angkat sisihkan.)

Isi unti kelapa:
1½ btr Kkelapa parut
100 gr Gula merah, sisir halus
150 ml Air
(aduk jadi satu dimasak diwajan dengan api kecil hingga adonan rata dan dapat dipulung)

Cara Membuat:
Campur bahan tepung ketan,santan,gula ,air kapur sirih,pewarna hijau dan garam ,uleni hingga adoanan dapat di pulung.
Isi adoanan dengan unti dan bentuk bulat kecil,lalu kukus(hanya sebentar kira-kira 10 mnt).

Letakan kue didalam mangkuk plastic dan tuang dengan saus santan.
Warna yang di pakai boleh apa aja, sesuai kan selera.

Have a nice cooking ^^

Resep Bika Ambon

Bika Ambon

Bahan:
12 btr Telur
300gr Gula Pasir
350gr Tepung Kanji
350ml Santan
Vanili
1/4 sdt Soda Kue

untuk bahan Biang:
100gr Terigu
1sdm Ragi instant
100ml Air

Cara Membuat:
1.Biang:aduk jadi satu terigu,ragi dan air,lalu biarkan selama tiga jam hingga mengembang.
2.Campur adonan biang dengan gula, kanji,dan santan,lalu aduk rata.
3.Masukan telur satu persatu,lalu aduk kembali hingga semua bahan tercampur rata.
Diamkan adonan selama satu jam hingga mengembang.
4.Tuang adonan kecetakan loyang yang telah diolesi margarine,lalu panggang dalam oven hingga matang.


Note : untuk mendapat hasil yang baik (tidak gosong dan keras) sebaik nya gunakan api kecil

Tentang Tepung Beras

Aku mau mengulas dikit tentang Tepun Beras.
Tepung Beras adalah tepung yang terbuat dari beras (beras yang biasa buat makan sehai-hari itu lho)

Untuk mendapat hasil yang baik buat produk kue basah yang akan kita produksi sebaiknya anda membuat sendiri.Cara nya mudah kok:
Ambil beras (sesuai kebutuhan), cuci bersih dan rendam selama 7 jam, lalu tiriskan dan giling di tempat penggilingan (biasa nya di pasar tradisonal ada yang menyewakan jasa giling tepung) tapi kalo sulit menemukan , ya di giling pake blender aja, sedikit demi sedkit aja, jangan terlalu banyak nanti tepung yang di hasilkan jadi kasar dan tidak merata halus nya...

Selamat Mencoba :P

Resep Kue Lapis

Kue Lapis yang satu ini dari tepung beras, termasuk dalam golongan kue basah.


KUE LAPIS

Bahan:
300gr tepung beras
100gr kanji
250gr gula pasir
300 ml santan Kental
500 ml santan Encer
Garam, secukupnya
Coklat bubuk/pasta,secukupnya
Pewarna Merah/Hijau,secukupnya

Caranya Membuat:
1.Campur semua bahan jadi satu lalu saring
2.Bagi adonan sesuai selera.
3.Olesi loyang dengan minyak goreng dan alasi plastik.
4.Kukus silih berganti tiap warna tunggu lima menit baru tuang warna berikutnya,sampai habis.Lalu kukus sampai matang kira-kira 30mnt.
Setelah dingin baru potong.

Kalau udah begitu tinggal makan sambil minum teh dan lihat televisi atau Ngeblog :)

Resep Kue Cucur

Kue Cucur
Bahan:
250gr tepung beras
250gr terigu
300gr gula merah atau gula pasir
500cc air dingin biasa(selemasnya,kalau kurang lemas/kurang encer ya tambahi)
Pewarna,secukupnya (kalo pakai gula pasir)

Caranya membuat :
Uleni tepung beras dan gula sampai gula hancur,lalu masukan terigu dan air bergantian sampai tercampur betul.Kalau encernya sudah cukup ,baru digoreng.Caranya sama dengan diatas.Kalau pakai gula pasir ,biasnya warna kue hijau atau merah muda.

Resep Kue Mangkok

Beberapa resep yang aku liat di blog dan web kuliner kebanyakan memakai pengembang baking powder dan soda kue, nggak alami banget deh...dan sudah melenceng dari pakem asli resep itu sendiri.
Dari balita aku sudah sering melihat tante ku (kakak sepupu papaku) membuat adonan kue, ya karena papa sering mengajak aku main ke rumah tante yang lumayan dekat dari rumah ku.
Di mata ku bahan-bahan makanan seperti tepung beras, tepung ketan, kelapa, pandan , gula jawa, pisang , tape, daun pisang,dll terlihat tidak asing lagi.
Begitu pula "adegan" menguleni adonan, seperti sebuah ritme dan rekaman film yang masih tersimpan rapi di benak ku sampai saat ini....hehehe...lebay ya...
Tapi jujur saja kalo kepandaian tiap anak berbeda biar pun berasal dari ortu, itu benar lho...
Buktinya aku dan kakak2 ku punya "keahlian" yang berbeda-beda tapi masih ada "bau" keahlian kita dari keturunan keluarga (halah kok jadi ruwet)
Yo wes...ini resepnya...

Kue Mangkok

Bahan:
500 gr Tepung Beras
250gr gula pasir
250gr tape
600ml air hangat(boleh air kelapa kalau ada)


Caranya
1.Uleni tepung beras,terigu,tape ,gula dan air sedikit-sedikit sampai tercampur benar,kira-kira 15mnt. Lalu diamkan 30 mnt.
Tambahkan warna merah muda, kalau hijau tambahkan pasta pandan biar aromanya wangi .

2.Didihkan air dalam dandang. Setelah air mendidih dan cetakan panas baru tuang adonan.

Selamat Mencoba....