Saat Hidup tidak lagi bersahabat dengan kita... Tetap lah "pegang erat Tangan Tuhan" Jangan pernah kau berpaling dari NYA, sebab TUHAN lah sumber pertolongan kita kemarin, hari ini , besok dan untuk selama-lama nya...

Rabu, 10 Juni 2009

Towel Cake

Suka ama tart cake ?!
Mau menyimpan tart cake yang antiq , imut n lucu
Tapi nggak tahan lama dan takut busuk...?!
Wah sekarang udah ada solusinya ....

tarrrrrrraaaaaaatttttttttttt.....

Here is coming.....
A delicous tart n it's very safely to save in your cupboard...

Tart yang terbuat dari handuk asli...
Tart Towel Cake

Tart Cake Sederhana


Tart Cake Susun 1


Tart Cake Susun 2



Tart Cake Susun 3


Slice Cake



Bunga dan Kupu dalam Keranjang Cantik



Sepeda Tempat Tissue (terbuat dari rotan dan bambu)



Semua cake di atas bisa di jumpai di Van Kids.
Yang di buat oleh tangan ajaib ibu Theresia
Bila anda berminat dengan cake nan imut dan lucu tsb bisa menghubungi email: iin_ai@yahoo.co.id

Pria itu memang Susah

Jika kamu memperlakukannya dengan baik,
dia pikir kamu jatuh cinta padanya.....
Jika tidak, kamu akan dibilang sombong.

Jika kamu berpakaian bagus,
dia pikir kamu sedang mencoba untuk menggodanya.
Jika tidak, dia bilang kamu kampungan.

Jika kamu berdebat dengannya,
dia bilang kamu keras kepala.
Jika kamu tetap diam,
dia bilang kamu nggak punya otak.

Jika kamu lebih pintar dari pada dia,
dia akan kehilangan muka..
Jika dia yang lebih pintar,
dia bilang dia paling hebat.

Jika kamu tidak cinta padanya,
dia akan mencoba mendapatkanmu.
Jika kamu mencintainya,
dia akan mencoba untuk meninggalkanmu.

Jika kamu beritahu dia masalah mu,
dia bilang kamu menyusahkan.
Jika tidak, dia bilang
kamu tidak mempercayai mereka.

Jika kamu cerewet pada dia,
kamu dibilang seperti seorang pengasuh baginya.
Tapi jika dia yang cerewet ke kamu,
itu karena dia perhatian.

Jika kamu langgar janji kamu,
kamu tidak bisa dipercaya.
Jika dia yang ingkari janjinya,
dia melakukannya karena terpaksa.

Jika kamu merokok, kamu adalah cewek liar !
Tapi kalo dia yang merokok,
dia adalah seorang gentleman, wuiihh..!

Jika kamu menyakitinya,
kamu dibilang perempuan kejam..
Tapi jika dia yang menyakitimu,
itu karena kamu terlalu sensitif dan
terlalu sulit untuk dibuat bahagia !!!!!

Jika kamu mengirimkan ini pada cowok-cowok,
mereka pasti bersumpah kalau ini tidak benar.
Tapi jika kamu tidak mengirimkan ini
pada mereka, mereka akan bilang kamu egois.

Jadi.....
kirimkan ini pada semua
teman lelakimu diluar sana dan
juga pada semua teman cewekmu
untuk berbagi tawa bersama..


Well.... it's true..!!!!

Wanita memang susah dibuat "Bahagia"

Jika dikatakan cantik dikira menggoda ,
Jika dibilang jelek di sangka menghina..

Bila dibilang lemah dia protes,
bila dibilang perkasa dia nangis .

Maunya emansipasi, tapi disuruh benerin genteng, nolak
(sambil ngomel masa disamakan dengan cowok)

Maunya emansipasi, tapi disuruh berdiri di bis malah cemberut
(sambil ngomel,Egois amat sih cowok ini tidak punya perasaan)

Jika di tanyakan siapa yang paling di banggakan,
kebanyakan bilang Ibunya ,tapi kenapa ya .....
Lebih bangga jadi wanita karir,
padahal ibunya adalah ibu rumah tangga

Bila kesalahannya diingatkankan mukanya merah..
bila di ajari mukanya merah,
bila di sanjung mukanya merah
jika marah mukanya merah,kok sama
semua ? bingung !!

Di tanya ya atau tidak, jawabnya diam
ditanya tidak atau ya, jawabnya diam
ditanya ya atau ya, jawabnya diam
ditanya tidak atau tidak, jawabnya diam
ketika didiamkan malah marah
(repot kita disuruh jadi dukun yang bisa nebak jawabannya)

Di bilang ceriwis marah,
dibilang berisik ngambek,
dibilang banyak mulut tersinggung,

tapi kalau dibilang S u p e l
wadow seneng banget...padahal sama saja maksudnya.

Dibilang gemuk engga senang
padahal maksud kita sehat gitu lho

Dibilang kurus malah senang
padahal maksud kita "kenapa eloe jadi begini !!!"

Itulah WANITA makin kita bingung makin senang dia!

TIDAK PERLU MENUNGGU

Bacaan : Nehemia 1:1-11
Setahun: Mazmur 119

Nats: "Ya, Tuhan, berilah telinga kepada doa hamba-Mu ini dan kepada
doa hamba-hamba-Mu yang rela takut akan nama-Mu ..."(Nehemia 1:11)

Kebangkitan Nasional adalah masa bangkitnya kesadaran akan rasa kesatuan dan nasionalisme yang muncul pada 1908. Kesadaran ini muncul ketika Dr. Sutomo dan beberapa kawannya mendirikan perkumpulan pemuda yang bernama Boedi Oetomo. Perkumpulan ini berawal dari diskusi-diskusi beberapa pemuda yang prihatin dengan nasib bangsanya ketika itu. Dari perkumpulan ini lama-lama berkembang menjadi kesadaran akan rasa kesatuan dan nasionalisme, yang pada akhirnya memuncak pada hari Sumpah Pemuda.



Apabila kita melihat sekilas gerakan ini muncul bukanlah dari keseluruhan rakyat Indonesia, tetapi dari beberapa orang individu yang peduli terhadap bangsa. Hal ini mirip dengan apa yang terjadi dengan bangsa Israel pada zaman Nehemia. Ketika itu bangsa Israel sedang ada dalam masa pembuangan. Sementara itu, keadaan tanah air mereka sedang dalam kesukaran besar dan sangat tercela (ayat 3).

Situasi inilah yang membuat Nehemia terpanggil untuk membangun kembali negerinya. Maka, mulailah ia berdoa untuk mengakui segala dosa bangsanya dan meminta pimpinan Tuhan agar bangsanya dapat kembali ke tanah air. Dan akhirnya, dimulai dari kerinduan seorang Nehemia, muncullah kecintaan bangsa Israel akan tanah air. Puncaknya adalah dibangunnya kembali tembok Yerusalem, simbol persatuan dan kesatuan.

Ya, kadang untuk membangun dan memperbaiki sebuah keadaan tidak perlu menunggu para petinggi dan pemimpin bergerak, juga tidak perlu menunggu pihak atau golongan tertentu mencetuskannya. Mulailah dari diri kita sendiri, di lingkungan yang paling dekat


INGIN MEMPERBAIKI NEGERI INI? JANGAN MENUNGGU!
KITA BISA MEMULAI DARI DIRI SENDIRI

_______________________________________
Kutipan Injil Nehemia 1:1-11
1.Riwayat Nehemia bin Hakhalya. Pada bulan Kislew tahun kedua puluh, ketika aku ada di puri Susan
2.datanglah Hanani, salah seorang dari saudara-saudaraku dengan beberapa orang dari Yehuda. Aku menanyakan mereka tentang orang-orang Yahudi yang terluput, yang terhindar dari penawanan dan tentang Yerusalem.
3.Kata mereka kepadaku: "Orang-orang yang masih tinggal di daerah sana, yang terhindar dari penawanan, ada dalam kesukaran besar dan dalam keadaan tercela. Tembok Yerusalem telah terbongkar dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar."
4.Ketika kudengar berita ini, duduklah aku menangis dan berkabung selama beberapa hari. Aku berpuasa dan berdoa ke hadirat Allah semesta langit,
5.kataku: "Ya, TUHAN, Allah semesta langit, Allah yang maha besar dan dahsyat, yang berpegang pada perjanjian dan kasih setia-Nya terhadap orang yang kasih kepada-Nya dan tetap mengikuti perintah-perintah-Nya,
6.berilah telinga-Mu dan bukalah mata-Mu dan dengarkanlah doa hamba-Mu yang sekarang kupanjatkan ke hadirat-Mu siang dan malam bagi orang Israel, hamba-hamba-Mu itu, dengan mengaku segala dosa yang kami orang Israel telah lakukan terhadap-Mu. Juga aku dan kaum keluargaku telah berbuat dosa.
7.Kami telah sangat bersalah terhadap-Mu dan tidak mengikuti perintah-perintah, ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan yang telah Kauperintahkan kepada Musa, hamba-Mu itu.
8.Ingatlah akan firman yang Kaupesan kepada Musa, hamba-Mu itu, yakni: Bila kamu berubah setia, kamu akan Kucerai-beraikan di antara bangsa-bangsa.
9.Tetapi, bila kamu berbalik kepada-Ku dan tetap mengikuti perintah-perintah-serta melakukannya, maka sekalipun orang-orang buanganmu ada di ujung langit, akan Kukumpulkan mereka kembali dan Kubawa ke tempat yang telah Kupilih untuk membuat nama-Ku diam di sana.
10.Bukankah mereka ini hamba-hamba-Mu dan umat-Mu yang telah Kaubebaskan dengan kekuatan-Mu yang besar dan dengan tangan-Mu yang kuat?
11.Ya, Tuhan, berilah telinga kepada doa hamba-Mu ini dan kepada doa hamba-hamba-Mu yang rela takut akan nama-Mu, dan biarlah hamba-Mu berhasil hari ini dan mendapat belas kasihan dari orang ini." Ketika itu aku ini juru minuman raja.

Tuhan...Beri aku waktu 1 jam saja...

Los Felidas adalah nama sebuah jalan di ibu kota sebuah negara di Amerika
Selatan, yang terletak di kawasan terkumuh diseluruh kota .
Ada sebuah kisah yang menyebabkan jalan itu begitu dikenang orang, dan
itu dimulai dari kisah seorang pengemis wanita yang juga ibu seorang gadis kecil.
Tidak seorangpun yang tahu nama aslinya, tapi beberapa orang tahu sedikit
masa lalunya, yaitu bahwa ia bukan penduduk asli disitu,
melainkan dibawa oleh suaminya dari kampung halamannya.
Seperti kebanyakan kota besar di dunia ini, kehidupan masyarakat kota
terlalu berat untuk mereka, dan belum setahun mereka di kota itu, mereka
kehabisan seluruh uangnya, dan pada suatu pagi mereka sadar bahwa mereka
tidak tahu dimana mereka tidur malam nanti dan tidak sepeserpun uang ada dikantong.

Padahal mereka sedang menggendong bayi mereka yang berumur 1 tahun.
Dalam keadaan panik dan putus asa, mereka berjalan dari satu jalan ke jalan
lainnya, dan akhirnya tiba di sebuah jalan sepi dimana puing-puing sebuah
toko seperti memberi mereka sedikit tempat untuk berteduh.
Saat itu angin Desember bertiup kencang, membawa titik-titik air yang
dingin. Ketika mereka beristirahat dibawah atap toko itu, sang suami
berkata: "Saya harus meninggalkan kalian sekarang. Saya harus mendapatkan
pekerjaan, apapun, kalau tidak malam nanti kita akan tidur disini."
Setelah mencium bayinya ia pergi. Dan ia tidak pernah kembali.
Tak seorangpun yang tahu pasti kemana pria itu pergi, tapi beberapa orang
seperti melihatnya menumpang kapal yang menuju ke Afrika.
Selama beberapa hari berikutnya sang ibu yang malang terus menunggu kedatangan suami nya, dan bila malam tidur di emperan toko itu.
Pada hari ketiga, ketika mereka sudah kehabisan susu,orang-orang yang
lewat mulai memberi mereka uang kecil, dan jadilah mereka pengemis di
sana selama 6 bulan berikutnya. Pada suatu hari, tergerak oleh semangat
untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik, ibu itu bangkit dan memutuskan untuk bekerja.

Masalahnya adalah di mana ia harus menitipkan anaknya, yang kini sudah
hampir 2 tahun, dan tampak amat cantik jelita.
Tampaknya tidak ada jalan lain kecuali meninggalkan anak itu disitu dan
berharap agar nasib tidak memperburuk keadaan mereka.
Suatu pagi ia berpesan pada anak gadisnya, agar ia tidak kemana-mana, tidak
ikut siapapun yang mengajaknya pergi atau menawarkan gula-gula.
Pendek kata, gadis kecil itu tidak boleh berhubungan dengan siapapun
selama ibunya tidak ditempat. "Dalam beberapa hari mama akan mendapatkan
cukup uang untuk menyewa kamar kecil yang berpintu, dan kita tidak lagi
tidur dengan angin di rambut kita".Gadis itu mematuhi pesan ibunya dengan
penuh kesungguhan. Maka sang ibu mengatur kotak kardus dimana mereka
tinggal selama 7 bulan agar tampak kosong, dan membaringkan anak nya
dengan hati-hati di dalamnya. Di sebelahnya ia meletakkan sepotong
roti.Kemudian, dengan mata basah ibu itu menuju kepabrik sepatu, di mana
ia bekerja sebagai pemotong kulit.Begitu lah kehidupan mereka selama
beberapa hari, hingga dikantong sang Ibu kini terdapat cukup uang untuk
menyewa sebuah kamar berpintu di daerah kumuh. Dengan suka cita ia menuju
ke penginapan orang-orang miskin itu, dan membayar uang muka sewa kamarnya.

Tapi siang itu juga sepasang suami istri pengemis yang moralnya amat rendah
menculik gadis cilik itu dengan paksa, dan membawanya sejauh 300
kilometer ke pusat kota ...
Di situ mereka mendandani gadis cilik itu dengan baju baru, membedaki
wajahnya, menyisir rambutnya dan membawanya ke sebuah rumah mewah dipusat
kota .Di situ gadis cilik itu dijual. Pembelinya adalah pasangan suami
istri dokter yang kaya, yang tidak pernah bisapunya anak sendiri walaupun
mereka telah menikah selama 18 tahun.
Mereka memberi nama anak gadis itu Serrafona, dan mereka memanjakannya
dengan amat sangat. Di tengah-tengah kemewahan istana itulah gadis kecil
itu tumbuh dewasa. Ia belajar kebiasaan-kebiasaan orang terpelajar
seperti merangkai bunga, menulis puisi dan bermain piano.Ia bergabung
dengan kalangan-kalangan kelas atas, dan mengendarai Mercedes Benz kemanapun ia pergi.
Satu hal yang baru terjadi menyusul hal lainnya,dan bumi terus berputar
tanpa kenal istirahat.

Pada umurnya yang ke-24, Serrafona dikenal sebagai anak gadis Gubernur
yang amat jelita, yang pandai bermain
piano, yang aktif di gereja, dan yang sedang menyelesaikan gelar
dokternya.. Ia adalah figur gadis yang menjadi impian tiap pemuda, tapi
cintanya direbut oleh seorang dokter muda yang welas asih, yang bernama Geraldo.
Setahun setelah pernikahan mereka, ayahnya wafat, dan Serrafona beserta
suaminya mewarisi beberapa perusahaan dan sebuah real-estate sebesar 14 hektar
yang diisi dengan taman bunga dan istana yang paling megah di kota itu..
Menjelang hari ulang tahunnya yang ke-27, sesuatu terjadi yang merubah kehidupan wanita itu.
Pagi itu Serrafona sedang membersihkan kamar mendiang ayahnya yang sudah
tidak pernah dipakai lagi, dan di laci meja kerja ayah nya ia melihat
selembar foto seorang anak bayi yang digendong sepasang suami istri.
Selimut yang dipakai untuk menggendong bayi itu lusuh, dan bayi itu sendiri tampak tidak terurus,karena walaupun wajahnya dilapisi bedak tetapi rambutnya tetap kusam.
Sesuatu ditelinga kiri bayi itu membuat jantungnya berdegup kencang.
Ia mengambil kaca pembesar dan mengkonsentrasikan pandangannya pada telinga kiri itu. Kemudian ia membuka lemarinya sendiri, dan mengeluarkan sebuah kotak kayu mahoni. Di dalam kotak yang berukiran indah itu dia menyimpan seluruh barang-barang
pribadinya, dari kalung-kalung berlian hingga surat-surat pribadi.
Tapi diantara benda-benda mewah itu terdapat sesuatu terbungkus kapas kecil,
sebentuk anting-anting melingkar yang amat sederhana, ringan dan bukan
emas murni. Ibunya almarhum memberinya benda itu sambil berpesan untuk
tidak kehilangan benda itu. Ia sempat bertanya, kalau itu anting-anting, di mana satunya..
Ibunya menjawab bahwa hanya itu yang ia punya. Serrafona menaruh anting-anting itu didekat foto.
Sekali lagi ia mengerahkan seluruh kemampuan melihatnya dan perlahan-lahan air matanya berlinang . Kini tak ada keragu-raguan lagi bahwa bayi itu adalah dirinya sendiri. Tapi kedua pria wanita yang menggendongnya, yang tersenyum dibuat-buat, belum penah dilihatnya sama sekali.
Foto itu seolah membuka pintu lebar-lebar pada ruangan yang selama ini
mengungkungi pertanyaan-pertanya annya, misalnya: kenapa bentuk wajahnya
berbeda dengan wajah kedua orang tuanya, kenapa ia tidak menuruni golongan darah ayahnya..
Saat itulah, sepotong ingatan yang sudah seperempat abad terpendam,
berkilat di benaknya, bayangan seorang wanita membelai kepalanya dan mendekapnya di dada.. Diruangan itu mendadak Serrafona merasakan betapa dinginnya sekelilingnya tetapi ia juga merasa
betapa hangatnya kasih sayang dan rasa aman yang dipancarkan dari dada wanita itu.
Ia seolah merasakan dan mendengar lewat dekapan itu bahwa daripada
berpisah lebih baik mereka mati bersama.

Mata nya basah ketika ia keluar dari kamar dan menghampiri suaminya yang
sedang membaca koran: "Geraldo, saya adalah anak seorang pengemis, dan
mungkinkah ibu saya masih ada di jalan sekarang setelah 25 tahun?"
Itu adalah awal dari kegiatan baru mereka mencari masa lalu Serrafonna. .
Foto hitam-putih yang kabur itu diperbanyak puluhan ribu lembar dan
disebar ke seluruh jaringan kepolisian diseluruh negeri.
Sebagai anak satu-satunya dari bekas pejabat yang cukup berpengaruh di
kota itu, Serrafonna mendapatkan dukungan dari seluruh kantor kearsipan,
kantor surat kabar dan kantor catatan sipil. Ia membentuk yayasan
-yayasan untuk mendapatkan data dari seluruh panti-panti orang jompo dan
badan-badan sosial di seluruh negeri dan mencari data tentang seorang wanita.
Bulan demi bulan lewat, tapi tak ada perkembangan apapun dari usahanya.
Mencari seorang wanita yang mengemis 25 tahun yang lalu di negeri dengan
populasi 90 juta bukan sesuatu yang mudah. Tapi Serrafona tidak punya pikiran
untuk menyerah. Dibantu suaminya yang begitu penuh pengertian, mereka terus
menerus meningkatkanpencarian mereka. Kini, tiap kali bermobil, mereka sengaja memilih daerah-daerah kumuh, sekedar untuk lebih akrab dengan nasib baik.

Terkadang ia berharap agar ibunya sudah almarhum sehingga ia tidak terlalu menanggung dosa mengabaikannya selama seperempat abad. Tetapi ia tahu, entah bagaimana, bahwa ibunya masih ada, dan sedang menantinya sekarang. Ia memberitahu
suaminya keyakinan itu berkali-kali, dan suaminya mengangguk-angguk penuh
pengertian. Pagi, siang dan sore ia berdoa: "Tuhan, ijinkan saya untuk satu
permintaan terbesar dalam hidup saya: temukan saya dengan ibu saya".
Tuhan mendengarkan doa itu. Suatu sore mereka menerima kabar bahwa ada
seorang wanita yang mungkin bisa membantu mereka menemukan ibunya.
Tanpa membuang waktu, mereka terbang ke tempat itu, sebuah rumah
kumuh di daerah lampu merah, 600 km dari kota mereka.
Sekali melihat, mereka tahu bahwa wanita yang separoh buta itu, yang kini
terbaring sekarat, adalah wanita di dalam foto. Dengan suara putus-putus,
wanita itu mengakui bahwa ia memang pernah mencuri seorang gadis kecil ditepi jalan,
sekitar 25 tahun yang lalu. Tidak banyak yang diingatnya, tapi diluar dugaan ia
masih ingat kota dan bahkan potongan jalan dimana ia mengincar gadis kecil itu dan kemudian menculiknya. Serrafona memberi anak perempuan yang menjaga wanita itu
sejumlah uang, dan malam itu juga mereka mengunjungi kota dimana Serrafonna diculik.
Mereka tinggal di sebuah hotel mewah dan mengerahkan orang-orang mereka
untuk mencari nama jalan itu. Semalaman Serrafona tidak bisa tidur.

Untuk kesekian kalinya ia bertanya-tanya kenapa ia begitu yakin bahwa ibunya
masih hidup sekarang, dan sedang menunggunya, dan ia tetap tidak tahu jawabannya.
Dua hari lewat tanpa kabar. Pada hari ketiga, pukul 18:00 senja, mereka
menerima telepon dari salah seorang staff mereka. "Tuhan maha kasih,
Nyonya, kalau memang Tuhan mengijinkan, kami mungkin telah menemukan ibu
Nyonya. Hanya cepat sedikit, waktunya mungkin tidak banyak lagi."
Mobil mereka memasuki sebuah jalanan yang sepi, dipinggiran kota yang
kumuh dan banyak angin. Rumah-rumah di sepanjang jalan itu tua-tua dan
kusam. Satu, dua anak kecil tanpa baju bermain-main ditepi jalan.
Dari jalanan pertama, mobil berbelok lagi kejalanan yang lebih kecil,
kemudian masih belok lagi kejalanan berikutnya yang lebih kecil lagi.
Semakin lama mereka masuk dalam lingkungan yang semakin menunjukkan
kemiskinan. Tubuh Serrrafona gemetar, ia seolah bisa mendengar panggilan
itu. "Lekas, Serrafonna, mama menunggumu, sayang".
Ia mulai berdoa "Tuhan, beri saya setahun untuk melayani mama.. Saya akan
melakukan apa saja". Ketika mobil berbelok memasuki jalan yang lebih kecil, dan ia bisa membaui kemiskinan yang amat sangat, ia berdoa: "Tuhan beri saya sebulan saja".
Mobil belok lagi kejalanan yang lebih kecil, danangin yang penuh derita
bertiup, berebut masuk melewati celah jendela mobil yang terbuka. Ia mendengar
lagi panggilan mamanya, dan ia mulai menangis: "Tuhan, kalau sebulan terlalu banyak,
cukup beri kami seminggu untuk saling memanjakan ". Ketika mereka masuk
belokan terakhir, tubuhnya menggigil begitu hebat sehingga Geraldo memeluknya erat-erat.

Jalan itu bernama Los Felidas. Panjangnya sekitar 180 meter dan hanya
kekumuhan yang tampak dari sisi ke sisi, dari ujung keujung.
Ditengah-tengah jalan itu, di depan puing-puing sebuah toko, tampak
onggokan sampah dan kantong-kantong plastik, dan ditengah-tengahnya,
terbaring seorang wanita tua dengan pakaian sehitam jelaga, tidak bergerak-gerak.
Mobil mereka berhenti diantara 4 mobil mewah lainnya dan 3 mobil polisi.
Di belakang mereka sebuah ambulans berhenti, diikuti empat mobil rumah
sakit lain. Dari kanan kiri muncul pengemis- pengemis yang segera memenuhi tempat itu.
"Belum bergerak dari tadi." lapor salah seorang. Pandangan Serrafona
gelap tapi ia menguatkan dirinya untuk meraih kesadarannya dan turun.
Suaminya dengan sigap sudah meloncat keluar, memburu ibu mertuanya.
"Serrafona, kemari cepat! Ibumu masih hidup, tapi kau harus menguatkan hatimu ."
Serrafona memandang tembok dihadapann ya, dan ingat saat ia menyandarkan
kepalanya ke situ. Ia memandang lantai di kakinya dan ingat ketika ia
belajar berjalan. Ia membaui bau jalanan yang busuk, tapi mengingatkannya pada masa
kecilnya. Air matanya mengalir keluar ketika ia melihat suaminya menyuntikkan sesuatu ke tangan wanita yang terbaring itu dan memberinya isyarat untuk mendekat.

"Tuhan, ia meminta dengan seluruh jiwa raganya, beri kami sehari......
Tuhan, biarlah saya membiarkan mama mendekap saya dan memberitahunya
bahwa selama 25 tahun ini hidup saya amat bahagia....Jadi mama tidak menyia-nyia kan saya".
Ia berlutut dan meraih kepala wanita itu kedadanya. Wanita tua itu perlahan membuka
matanya dan memandang keliling, ke arah kerumunan orang-orang berbaju mewah
dan perlente, ke arah mobil-mobil yang mengkilat dan ke arah wajah penuh air mata
yang tampak seperti wajahnya sendiri ketika ia masih muda.
"Mama.. ..", ia mendengar suara itu, dan ia tahu bahwa apa yang
ditunggunya tiap malam antara waras dan tidak - dan tiap hari - antara
sadar dan tidak - kini menjadi kenyataan. Ia tersenyum, dan dengan seluruh kekuatann ya menarik lagi jiwanya yang akan lepas. Perlahan ia membuka genggaman tangann ya,
tampak sebentuk anting-anting yang sudah menghitam. Serrafona mengangguk, dan tanpa perduli sekelilingnya ia berbaring di atas jalanan itu dan merebahkan kepalanya didada mamanya.
"Mama, saya tinggal di istana dan makan enak tiap hari. Mama jangan pergi
dulu. Apapun yang mama mau bisa kita lakukan bersama-sama. Mama ingin
makan, ingin tidur, ingin bertamasya, apapun bisa kita bicarakan. Mama jangan pergi dulu... Mama..."
Ketika telinganya menangkap detak jantung yang melemah, ia berdoa lagi kepada Tuhan: "Tuhan maha pengasih dan pemberi, Tuhan..... satu jam saja.... ...satu jam saja....."

Tapi dada yang didengarnya kini sunyi, sesunyi senja dan puluhan orang
yang membisu. Hanya senyum itu, yang menandakan bahwa penantiannya selama
seperempat abad tidak berakhir sia-sia. Teman....mungkin saat ini kita sedang beruntung.
Hidup ditengah kemewaha dan kondisi berkecukupan. Mungkin kita mendapatkannya
dari hasil keringat sendiri tanpa bantuan orang tua kita. Namun yang perlu kita
sadari, bahwa orang tua kita senantiasa berdoa untuk kita, meski itu hanya di peraduan.

BERPERANG SETIAP HARI

Bacaan : 1 Tawarikh 14:8-17
Setahun: Mazmur 124-126

Nats: Dan Daud berbuat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, maka mereka memukul kalah tentara orang Filistin, mulai dari Gibeon sampai Gezer (1 Tawarikh 14:16)

Bacaan dari 1 Tawarikh 14:8-17 berkisah tentang Daud yang baru diteguhkan menjadi raja atas bangsa Israel . Tantangan pertama yang dihadapinya adalah menghadapi orang-orang Filistin yang mau menangkapnya (ayat 8). Gentarkah Daud? Tidak. Ia memimpin bangsanya mengalahkan para penyerbunya. Apa kunci kemenangan Daud?! Ini:

"Bertanyalah Daud kepada Allah: "Apakah aku harus maju melawan orang Filistin itu dan akan Kauserahkankah mereka ke dalam tanganku?" Tuhan menjawab: "Majulah, Aku akan menyerahkan mereka ke dalam tanganmu"(ayat 10). Ya, Daud tidak lepas melibatkan Tuhan dalam setiap perencanaan dan tindakannya. Dan ia taat melaksanakan apa perintah-Nya (ayat 16).

Setiap hari bagi kita adalah peperangan. Tentu bukan peperangan secara fisik, tetapi seperti kata Paulus, kita berperang melawan "penguasa-penguasa dunia gelap dan roh-roh jahat di udara" (Efesus 6:12). Artinya, peperangan rohani. Kita akan senantiasa berhadapan dengan serbuan godaan, ancaman, dan pencobaan yang bisa menghancurkan hidup, merebut kebahagiaan keluarga, merampas semangat pelayanan, dan menggoyahkan iman kita kepada Tuhan -- baik yang datang dari diri sendiri; misalnya kemalasan, kesombongan, pikiran dan prasangka buruk, maupun yang datang dari luar diri kita; misalnya kepahitan dan persoalan hidup, atau juga bisa berupa kesenangan dan tawaran duniawi.

Menghadapi semua itu, tidak ada jalan lain. Seperti Daud, kita perlu selalu melibatkan Tuhan dalam setiap perencanaan dan tindakan kita. Intinya, jangan jauh-jauh dari Tuhan. Selalu berpegang pada-Nya



TANPA TUHAN,

KITA BAGAI PRAJURIT YANG MAJU BERPERANG TANPA SENJATA


__________________________________________

Kutipan Injil 1Tawarikh 14:8-17

8.Ketika didengar orang Filistin, bahwa Daud telah diurapi menjadi raja atas seluruh Israel, maka majulah semua orang Filistin untuk menangkap Daud. Tetapi Daud mendengar hal itu, lalu majulah ia menghadapi mereka.
9.Ketika orang Filistin itu datang dan mengadakan penyerbuan di lembah Refaim,
10.bertanyalah Daud kepada Allah: "Apakah aku harus maju melawan orang Filistin itu dan akan Kauserahkankah mereka ke dalam tanganku?" TUHAN menjawab: "Majulah, Aku akan menyerahkan mereka ke dalam tanganmu."
11.Lalu majulah ia ke Baal-Perasim, dan Daud memukul mereka kalah di sana. Berkatalah Daud: "Allah telah menerobos musuhku dengan perantaraanku seperti air menerobos." Sebab itu orang menamakan tempat itu Baal-Perasim.
12.Orang Filistin itu meninggalkan para allahnya di sana, lalu orang Israel membakarnya habis atas perintah Daud.
13.Ketika orang Filistin menyerbu sekali lagi di lembah itu,
14.maka bertanyalah lagi Daud kepada Allah, lalu Allah menjawab: "Janganlah maju di belakang mereka, tetapi buatlah gerakan lingkaran terhadap mereka, sehingga engkau dapat menyerang mereka dari jurusan pohon-pohon kertau.
15.Dan bila engkau mendengar bunyi derap langkah di puncak pohon-pohon kertau itu, maka haruslah engkau keluar bertempur,sebab Allah telah keluar berperang di depanmu untuk memukul kalah tentara orang Filistin."
16.Dan Daud berbuat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, maka mereka memukul kalah tentara orang Filistin, mulai dari Gibeon sampai Gezer.
17.Lalu termasyhurlah nama Daud di segala negeri, dan TUHAN mendatangkan rasa takut kepadanya atas segala bangsa.

JADILAH KEHENDAK-MU

Bacaan : Matius 6:9-13
Setahun: Mazmur 136-138

Nats: Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga (Matius 6:10)

Kita kerap berdoa, memohon agar kehendak Allah dinyatakan dalam hidup kita. Namun, apakah kita bersungguh-sungguh meminta hal ini? Bagaimana jika kehendak Allah ternyata berseberangan dengan keinginan dan kepentingan kita?! Bagaimana jika kehendak Allah ternyata merugikan kita secara pribadi?! Pernahkah Anda merenungkan hal ini?!

Kehendak Allah, dalam doa yang diajarkan Yesus, baru terwujud jika kita memuliakan nama Allah dan menantikan Kerajaan-Nya. Hal itu merupakan tiga serangkai yang perlu kita utamakan. Ketiganya tidak dapat dipotong, apalagi dipisahkan. Baru setelah kita memuliakan Allah dan hidup di dalam kedaulatan Allah, kita akan bersyukur jika hanya kehendak Allah yang terjadi di dunia ini.

Sebaliknya, jika kita mengutamakan kepentingan pribadi, kita bisa berkehendak dan bertindak berlawanan dengan maksud Allah. Doa kita menjadi egois. Kesaksian iman kita menyanjung diri sendiri. Pelayanan menjadi sekadar aksi yang mengundang pujian bagi diri sendiri. Ibadah menjadi ajang pamer kebesaran gereja kita sendiri. Kasih menjadi sekadar tindakan yang memesona mata orang lain. Ujungnya ialah pemuliaan pribadi, penegakan kerajaan pribadi, dan terlaksananya keinginan pribadi di bumi ini. Betapa berbahaya!

Marilah kita memeriksa batin kita. Kiranya Allah, dan bukan diri sendiri, yang menjadi pusat segala pengabdian kita. Kiranya kedaulatan-Nya yang mengarahkan segala langkah kita. Kiranya kehendak-Nya sajalah yang kita tempuh, walaupun jalan-jalan-Nya terjal, naik turun, berliku dan berkelok tajam; jika dibandingkan dengan kemauan kita sendiri. Berani?


BERDOA IALAH MENYERAHKAN KEHENDAK DIRI
KE DALAM KEDAULATAN KEHENDAK ALLAH

_______________________________________
Kutipan Injil Matius 6:9-13
9.Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,
10.datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
11.Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya
12.dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;
13.dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.)

Bahaya Merokok

Setelah selesai membaca buku tentang bahaya merokok. Andi mengetahui bahwa merokok itu sangat berbahaya. kemudian ia berjanji kepada dirinya sendiri, yang kemudian janjinya itu ditulis di tembok yang berbunyi :
” Setelah membaca buku dan mengetahui bahayanya merokok, mulai sekarang saya berjanji, saya akan berhenti MEMBACA!!!”

Kisah Pilu Seorang Salesman

Seorang salesman alat penghisap debu menuju ke sebuah rumah. Diketuknya pintu depan. Sebelum sempat nyonya rumah itu berkata sepatah katapun, ia menghamburkan segala macam kotoran ke karpet ruang tamu.
“Nyonya,” katanya, “saya yakin akan kemampuan mesin ini. Karpet ini akan bersih kembali dalam sekejap. Jika nanti masih ada kotoran yang tertinggal, saya bersedia memakannya.”
“Kalau begitu,” kata nyonya itu,”mulailah makan. kami belum punya listrik.”

Gadis Matematika dan Gadis Logika

Ada dua orang gadis, salah satu dari mereka cara
berpikirnya MATEMATIS (M) dan yang lainnya cara
berpikirnya mengandalkan LOGIKA ( L) . Mereka berdua
berjalan pulang melewati jalan yang gelap, dan
jarak rumah mereka masih agak jauh. Setelah beberapa
lama mereka berjalan….
M : Apakah kamu juga memperhatikan, ada seorang pria
yang sedang berjalan mengikuti kita kira2 sejak
tigapuluh delapan setengah menit yang lalu? Saya
khawatir dia bermaksud jelek.
L : Itu hal yang Logis. Dia ingin memperkosa kita.
M : Oh tidak, dengan kecepatan berjalan kita seperti
ini, dalam waktu 15 menit dia akan berhasil menangkap
kita. Apa yang harus kita lakukan.
L : Hanya ada 1 cara logis yg harus kita lakukan,
yaitu berjalan lebih cepat.
M : Itu tidak banyak membantu, gimana nich…..
L : Tentu saja itu tidak membantu, Logikanya kalau
kita berjalan lebih cepat dia juga akan mempercepat
jalannya.
M : Lalu, apa yang harus kita lakukan? Dengan
kecepatan kita seperti ini dia akan berhasil menangkap
kita dalam waktu dua setengah menit…
L : Hanya ada satu langkah Logis yang harus kita
lakukan.. Kamu lewat jalan yang ke kiri dan aku lewat
jalan yang kekanan. sehingga dia tidak bisa mengikuti
kita berdua dan hanya salah satu yang diikuti
olehnya.
Setelah kedua gadis itu berpisah, ternyata Pria tadi
mengikuti langkah si gadis yang menggunakan logika
(L ). Gadis matematis ( M) tiba di rumah lebih dulu dan
dia khawatir akan keselamatan sahabatnya. Tapi, tidak
berapa lama kemudian, Ga dis Logika (L ) datang.
M : Oh terima kasih Tuhan.. Kamu tiba dengan selamat.
Eh, gimana pengalamanmu diikuti oleh Pria tadi?
L : Setelah kita berpisah dia mengikuti aku terus.
M : Ya.. ya.. Tetapi apa yang terjadi kemudian dengan
kamu?
L : Sesuai dengan logika saya langsung lari sekuat
tenaga dan Pria itupun juga lari sekuat tenaga
mengejar saya.
M : Dan… dan..
L : Sesuai dengan logika dia berhasil mendekati saya
di tempat yang gelap…
M : Lalu.. Apa yang kamu lakukan?
L : Hanya ada satu hal logis yang dapat saya lakukan,
yaitu saya mengangkat rok saya..
M : Oh… Lalu apa yang dilakukan pria tadi?
L : Sesuai dengan logika… Dia menurunkan
celananya…
M : Oh tidak… Lalu apa yang terjadi kemudian?
L : Hal yang logis bukan, kalau gadis yang mengangkat
roknya larinya lebih cepat dari pada lelaki yang
berlari sambil memelorotkan celananya… So akhirnya
aku bisa lolos dari pria itu…

Resep 10 Putaran

Pada suatu hari Minggu, ibu-ibu suatu perkumpulan senam di komplek elit mengadakan acara lomba sepeda. Lomba diadakan dilapangan sepak bola
dikomplek itu juga. Lomba tersebut adalah ketahanan naik sepeda mengitari lapangan. Ibu yang mendapat giliran pertama memulai dengan gayanya sendiri tapi hanya kuat satu putaran saja. Demikian juga ibu yang kedua dan selanjutnya dengan gaya masing-masing namun sudah ngos-ngosan diputaran pertama. Setelah giliran ibu yang kelima dengan tenangnya
serta dengan gaya yang lain dari pada yang lain pada putaran kelima masih terlihat ceria, bahkan sampai putaran kesepuluh belum mau berhenti kalau tidak distop oleh ibu yang lain. Jelas ini yang jadi juara.
Ibu yang pertama tanya pada ibu juara tersebut, :
“Apa sih Bu resepnya kok kuat sampai sepuluh kali?”
Dengan tenangnya Ibu juara tersebut menjawab :
“Sepeda saya tanpa sadel………”

Kebohongan NASA

Benarkah Neil Amstrong adalah manusia pertama yang menginjakkan kakinya di bulan ?
Benarkah Neil Amstrong Telah Benar-benar Menginjakkan Kakinya dibulan Dengan Selamat
Baru Baru ini telah terungkap fakta yang mengejutkan tentang keaslian foto di NASA
Inilah bukti barunya ....



Inilah yang dunia lihat tentang foto tersebut
Tetapi sadarkah anda ada bayangan yang tertutup dalam foto tersebut ?????????... ....
Sekarang mari kita lihat foto sebenarnya..... ......... .....!!!! !




Oalahhh......
Ternyata Pak Slamet Duluan Yang Sampe Di Bulan .......
Bukan Neil Amstrongg... ....Wallaaaahh. ......... ......... ...
Pantesan hari-hari berikutnya di Headline semua surat kabar kita waktu itu judulnya :
"Neil Amstrong telah mendarat dengan Slamet"

Mengapa Beban-ku Berat

Mengapa bebanku berat sekali ?!
aku berpikir sambil membanting pintu kamarku dan bersander.
"Tidak adakah istirahat dari hidup ini? "
Aku menghempaskan badanku ke ranjang, menutupi telingaku dengan bantal.
"Ya Tuhan, " aku menangis, "Biarkan aku tidur.....Biarkan aku tidur dan tidak pernah bangun kembali!" Dengan tersedu-sedu, aku mencoba untuk meyakinkan diriku untuk melupakan.
Tiba-tiba gelap mulai menguasai pandanganku, Lalu, suatu cahaya yang sangat bersinar mengelilingiku ketika aku mulai sadar. Aku memusatkan perhatianku pada sumber cahaya itu. Sesosok pria berdiri di depan salib.

"Anakku, " orang itu bertanya, " Mengapa engkau datang kepada-Ku sebelum Aku siap memanggilmu? "
" Tuhan, aku mohon ampun. Ini karena... aku tidak bisa melanjutkannya. Kau lihat! betapa berat hidupku. Lihat beban berat di punggungku. Aku bahkakan tidak bisa mengangkatnya lagi. "
"Tetapi, bukankah Aku pernah bersabda kepadamu untuk datang kepadaku semua yang letih lesu dan berbeban berat, karena Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.
Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan. "
" Aku tahu Engkau pasti akan mengatakan hal itu. Tetapi kenapa bebanku begitu berat?"
" Anak-Ku, setiap orang di dunia memiliki beban. Mungkin kau ingin mencoba salib yang lain?"
"Aku bisa melakukan hal itu?"
Ia menunjuk beberapa salib yang berada di depan kaki-Nya. Kau bisa mencoba semua ini.
Semua salib itu berukuran sama. Tetapi setiap salib tertera nama orang yang memikulnya.
"Itu punya Joan, " kataku.
Joan menikah dengan seorang kaya raya. Ia tinggal dilingkungan yang nyaman dan memiliki 3 anak perempuan yang cantik dengan pakaian yang bagus-bagus.
Kadangkala ia menyetir sendiri ke gereja dengan mobil Cadillac suaminya kalau mobilnya rusak. "Umm, aku coba punya Joan. Sepertinya hidupnya tenang-tenang saja. Seberat apa beban yang Joan panggul? " pikirku.

Tuhan melepaskan bebanku dan meletakkan beban Joan di pundakku. Aku langsung terjatuh seketika.
"Lepaskan beban ini! " teriakku.
"Apa yang menyebabkan beban ini sangat berat?"
" Lihat ke dalamnya."
Aku membuka ikatan beban itu dan membukanya. Di dalamnya terdapat gambaran
ibu mertua Joan, dan ketika aku mengangkatnya, ibu mertua Joan mulai
berbicara, "Joan, kau tidak pantas untuk anakku, tidak akan pernah pantas.Ia tidak seharusnya menikah denganmu.Kau adalah wanita yang terburuk untuk cucu-cucuku. .."
Aku segera meletakkan gambaran itu dan mengangkat gambaran yang lain. Itu adalah Donna, adik terkecil Joan. Kepala Donna dibalut sejak operasi epilepsi yang gagal itu. Gambaran yang ketiga adalah adik laki-laki Joan. Ia kecanduan narkoba, telah
dijatuhi hukuman karena membunuh seorang perwira polisi.
"Aku tahu sekarang mengapa bebannya sangat berat, Tuhan. Tetapi ia selalu
tersenyum dan suka menolong orang lain. Aku tidak menyadarinya. .. "

" Apakah kau ingin mencoba yang lain?" tanya Tuhan dengan pelan.
Aku mencoba beberapa. Beban Paula terasa sangat berat juga: Ia melihara 4 orang anak laki-lakitanpa suami.
Debra punya juga demikian: masa kecilnya yang dinodai olah penganiayaan seksual dan menikah karena paksaan.
Ketika aku melihat beban Ruth, aku tidak ingin mencobanya. Aku tahu di dalamnya ada penyakit Arthritis, usia lanjut, dan tuntutan bekerja penuh sementara suami tercintanya berada di Panti Jompo.
"Beban mereka semua sangat berat, Tuhan " kataku..
"Kembalikan bebanku"
Ketika aku mulai memasang bebanku kembali, aku merasa bebanku lebih ringan dibandingkan yang lain.
"Mari kita lihat ke dalamnya, " Tuhan berkata.
Aku menolak, menggenggam bebanku erat-erat..
" Itu bukan ide yang baik, " jawabku,
" Mengapa?"
" Karena banyak sampah di dalamnya."
"Biar Aku lihat"
Suara Tuhan yang lemah lembut membuatku luluh. Aku membuka bebanku.
Ia mengambil satu buah batu bata dari dalam bebanku.
"Katakan kepada-Ku mengenai hal ini."
"Tuhan, Engkau tahu itu. Itu adalah uang. Aku tahu kalau kami tidak semenderita seperti orang lain di beberapa negara atau seperti tuna wisma di sini.. Tetapi kami tidak memiliki asuransi,dan ketika anak-anak sakit, kami tidak selalu bisa membawa mereka ke dokter. Mereka bahkan belum pernah pergi ke dokter gigi. Dan aku sedih untuk memberikan mereka pakaian bekas. "
"Anak-Ku, Aku selalu memberikan kebutuhanmu. ... dan semua anak-anakmu. Aku selalu memberikan mereka badan yang sehat. Aku mengajari mereka bahwa pakaian mewah tidak membuat seorang berharga di mataKu. "Kemudian ia mengambil sebuah gambaran seorang anak laki-laki.! "Dan yang ini? " tanya Tuhan.
" Andrew..." aku menundukkan kepala, merasa malu untuk menyebut anakku sebagai sebuah beban. "Tetapi, Tuhan, ia sangat hiperaktif. Ia tidak bisa diam seperti yang lain, ia bahkan membuatku sangat kelelahan. Ia selalu terluka, dan orang lain yang membalutnya berpikir akulah yang menganiayanya. Aku berteriak kepadanya selalu. Mungkin suatu saat aku benar-benar menyakitinya. .. "
"Anak-Ku," Tuhan berkata.
"Jika kau percayakan kepada-Ku, aku akan memperbaharui kekuatanmu, dan jika engkau mengijinkan Aku untuk mengisimu dengan Roh Kudus, aku akan memberikan engkau kesabaran."
Kemudian Ia mengambil beberapa kerikil dari bebanku.
"Ya, Tuhan.." aku berkata sambil menarik nafas panjang.
"Kerikil-kerikil itu memang kecil. Tetapi semua itu adalah penting. Aku membenci rambutku. Rambutku tipis, dan aku tidak bisa membuatnya kelihatan bagus. Aku tidak mampu untuk pergi ke salon. Aku kegemukan dan tidak bisa menjalankan diet. Aku benci
semua pakaianku. Aku benci penampilanku! "
"Anak-Ku, orang memang melihat engkau dari penampilan luar, tetapi Aku melihat jauh sampai ke dalamnya hatimu. Dengan Roh Kudus, kau akan memperoleh pengendalian diri untuk menurunkan berat badanmu. Tetapi keindahanmu tidak harus datang dari luar. Bahkan, seharusnya berasal dari dalam hatimu, kecantikan diri yang tidak akan pernah hilang dimakan waktu. Itulah yang berharga di mata-Ku. "Bebanku sekarang tampaknya lebih ringan dari sebelumnya.
" Aku pikir aku bisa menghadapinya sekarang, " kataku,
"Yang terakhir, berikan kepada-Ku batu bata yang terakhir." kata Tuhan.
"Oh, Engkau tidak perlu mengambilnya. Aku bisa mengatasinya. "
"Anak-Ku, berikan kepadaKu."
Kembali suara-Nya membuatku luluh. Ia mengulurkan tangan-Nya, dan untuk pertama kalinya Aku melihat luka-Nya.
"Tuhan....Bagaimana dengan tangan-Mu? Tangan-Mu penuh dengan luka!! "
Aku tidak lagi memperhatikan bebanku, aku melihat wajah-Nya untuk pertama kalinya..
Dan pada dahi-Nya, kulihat luka yang sangat dalam..... tampaknya seseorang telah menekan mahkota duri terlalu dalam ke dagingNya.
"Tuhan," aku berbisik.
"Apa yang terjadi dengan Engkau?"
Mata-Nya yang penuh kasih menyentuh kalbuku.
"AnakKu, kau tahu itu.. Berikan kepadaku bebanmu. Itu adalah milikKu. Aku telah membelinya. "
"Bagaimana?"
"Dengan darah-Ku"
"Tetapi kenapa Tuhan?"
"Karena aku telah mencintaimu dengan cinta abadi, yang tak akan punah dengan waktu.
Berikan kepadaKu."
Aku memberikan bebanku yang kotor dan mengerikan itu ke tangan-Nya yangterluka.
Beban itu penuh dengan kotoran dan iblis dalam kehidupanku: kesombongan,egois, depresi yang terus-menerus menyiksaku. Kemudian Ia mengambil salibku kemudian menghempaskan salib itu ke kolam yang berisi dengan darahNya yang kudus.
Percikan yang ditimbulkan oleh salib itu luar biasa besarnya..
"Sekarang anak-Ku, kau harus kembali. Aku akan selalu bersamamu. Ketika kau berada dalam masalah, panggillah Aku dan Aku akan membantumu dan menunjukkan hal-hal yang tidak bisa kau bayangkan sekarang. "
"Ya, Tuhan, aku akan memanggil-Mu. "
Aku mengambil kembali bebanku.
"Kau boleh meninggalkannya di sini jika engkau mau.Kau lihat beban-beban itu?
Mereka adalah kepunyaan orang-orang yang telah meninggalkannya di kakiKu,yaitu Joan, Paula, Debra, Ruth...
Ketika kau meninggalkan bebanMu di sini, aku akan menggendongnya bersamamu.
Ingat, kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan.. "
Seketika aku meletakkan bebanku, cahaya itu mulai menghilang. Namun, masih kudengar suaraNya berbisik, " Aku tidak akan meninggalkanmu, atau melepaskanmu. "

TUHAN, PIMPIN DAN SERTAI DI SETIAP LANGKAHKU..
SOMETIMES PEOPLE ISN'T FAIR, BUT GOD IS ALWAYS FAITHFULLY

BALON DAN TELUR

Bacaan: 1Raja 11-13

Nats : Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif (Efesus 5:15)

Dalam bukunya yang berjudul 365 Anak Tangga Menuju Hidup Berkemenangan, Pdt. Eka Darmaputera memberi penjelasan yang menarik tentang perbedaan balon dan telur. Keduanya sama-sama bulat lonjong, tetapi ada perbedaan esensial. Balon kelihatannya indah dan menarik, coraknya meriah dan berwarna-warni, lincah dan ringan bergerak ke sana kemari. Namun, itu hanya penampakan dari luar, sedang di dalamnya kosong. Tidak ada apa-apa. Hanya angin. Berbeda dengan telur; dari luar tampak tidak semenarik dan secantik balon, tetapi di dalamnya terkandung potensi kehidupan.

Balon bisa diumpamakan sebagai "perbuatan kegelapan"; enak, gampang, penuh daya pikat, dan menyenangkan, tetapi tidak berbuahkan apa-apa, kecuali kehampaan dan kesia-siaan. Maka, Paulus menasihati kita supaya tidak turut mengambil bagian di dalamnya (ayat 11). Sedangkan telur seumpama "perbuatan terang"; tidak gampang, tidak menarik, tetapi di dalamnya terkandung "potensi kehidupan", sebab berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran (ayat 9).

Apakah hidup kita seperti balon; penuh "kesemarakan", tetapi kosong dan berujung pada kesia-siaan ?! Atau, menjadi seperti telur; "biasa saja", tetapi "berisi" dan berbuah hal-hal indah dalam kehidupan? Tergantung sikap kita. Kalau kita menjadi "penurut-penurut Allah" (ayat 1), hidup kita akan seperti telur. Sebaliknya, kalau kita membiarkan diri dikendalikan oleh "nafsu kedagingan", hidup kita akan menjadi seperti balon. Maka, perlu sekali kita memperhatikan dengan saksama bagaimana kita hidup. Janganlah hidup seperti orang bebal, tetapi hidup seperti orang arif (ayat 15)


APAKAH HIDUP KITA AKAN BERMAKNA ATAU BERLALU SIA-SIA
TERGANTUNG BAGAIMANA KITA MENGELOLA HIDUP KITA

__________________________________________
Kutipan Injil Efesus 5:8-17
8.Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang,
9.karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,
10.dan ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan.
11 Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu.
12.Sebab menyebutkan sajapun apa yang dibuat oleh mereka di tempat-tempat yang tersembunyi telah memalukan.
13.Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang itu menjadi nampak, sebab semua yang nampak adalah terang.
14.Itulah sebabnya dikatakan: "Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu."
15.Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,
16.dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.
17.Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi

Incredible waves

These incredible images of waves were taken by the number 1 photographer of surf: Clark Little. He has dedicated his life to photographing the waves and has published a selection of the the best images of his career. He captures magical moments inside the "tube", as surfers say.























Knock, Knock



Knock, Knock I knocked at heaven's door this morning.
God asked me...'My child, what can I do for you?'
And I said, 'Father, please protect and bless the person reading this message.'
God smiled and answered...'Request granted'.
If you believe, send this to seven people and the one who sent it to you. By doing this, you have succeeded in praying for eight people today. 'Be kinder than necessary, for everyone you meet is fighting some kind of battle.'

GOD BLESS YOU

MENGULURKAN TANGAN

Bacaan : Lukas 5:12-16

Nats : Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menyentuh orang itu (Lukas 5:13)

Suster Gisela Borowka adalah seorang perempuan asal Jerman. Sejak tahun 1963, ia memilih mengabdikan diri merawat para penderita kusta di Pulau Lembata dan Pulau Alor, Nusa Tenggara Timur. Ketika pertama kali datang, Gisela harus berhadapan dengan kenyataan, para penderita kusta dikucilkan masyarakat sekitar. Tidak ada yang mau mengurus mereka. "Biarlah mereka hidup bersama kita, mereka juga citra Allah. Jangan lukai hati mereka, mereka telah terluka; tidak saja sakit fisik, tetapi juga sakit hati," kata Gisela.

Pada zaman Tuhan Yesus, para penderita kusta juga mengalami nasib hampir serupa. Mereka diasingkan, berpakaian compang-camping, menutupi muka sambil berteriak: Najis! (Imamat 13:45). Kondisi yang membuat mereka dibenci oleh masyarakat pada umumnya, hingga akhirnya mereka juga membenci diri mereka sendiri. Maka kita bisa membayangkan rasa lega dan sukacita si kusta, ketika Tuhan Yesus tidak mengusirnya, tetapi justru mengulurkan tangan-Nya dan menjamah dirinya. "Aku mau, jadilah engkau tahir," kata-Nya. Kesembuhan pun terjadi; bukan hanya secara fisik, tetapi juga secara batin.

Barangkali di sekitar kita pun tinggal orang-orang yang tersisihkan; mereka yang entah karena berbagai sebab, dianggap sebagai "sampah", dibuang dan diasingkan. Ingat, mereka pun adalah citra Allah. Jangan menambahi luka mereka sebab mereka juga berhak menerima uluran dan jamahan kasih Allah. Tidakkah kita rindu berbagi kasih dengan mereka? Semoga melalui uluran dan jamahan tangan kita, kesembuhan bisa terjadi. Kalaupun bukan kesembuhan lahiriah, paling tidak kesembuhan batiniah


SUDAHKAH KITA MENGULURKAN TANGAN
KEPADA SESAMA YANG TERASING?

____________________________________________
Kutipan Injil Lukas 5:12-16
12.Pada suatu kali Yesus berada dalam sebuah kota. Di situ ada seorang yang penuh kusta. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia dan memohon: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku."
13.Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya.
14.Yesus melarang orang itu memberitahukannya kepada siapapun juga dan berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan seperti yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka."
15.Tetapi kabar tentang Yesus makin jauh tersiar dan datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya untuk mendengar Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka.
16.Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa.

PASANGANKU MENDENGKUR

Bacaan : 1Raja 14-16

Nats : Dan janganlah bersungut-sungut, seperti yang dilakukan beberapa orang dari mereka, sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut (1Korintus 10:10)

Sebuah surat pembaca di koran berisi keluhan seorang istri yang tak dapat tidur karena suaminya mendengkur saat tidur. Lalu, muncul banyak surat tanggapan. Ada yang memberi tips supaya tidak mendengkur. Ada yang bersimpati. Ada juga yang ikut mengeluh.
Sampai suatu hari, sebuah surat tanggapan berbunyi, "Mendengkur adalah musik terindah di dunia. Jika tak percaya, bertanyalah kepada para janda." Sejak itu, tidak ada lagi surat berisi keluhan tentang pasangan mendengkur. Ya, para istri tetap lebih senang mendengar dengkuran suaminya daripada tidur sendiri dengan hati sunyi.

Mengeluh bukan hal asing bagi bangsa Israel. Dalam perjalanan ke Kanaan, mereka mengeluh tentang apa yang mereka makan. Mereka mengeluh tidak bisa makan daging, ikan, mentimun, semangka, bawang prei! Mereka tidak bersyukur bahwa setiap pagi, Tuhan memberi mereka manna dari surga, roti malaikat (Mazmur 78:25). Mereka malah menganggap bawang merah lebih berharga.

Sepintas mengeluh, bersungut-sungut, itu biasa. Namun, sadarkah kita bahwa sikap itu sangat merugikan bahkan menghancurkan kita? Mengeluh membuat kita tidak bisa merasakan damai sejahtera. Mengeluh membuat kita tidak mampu menghitung berkat Tuhan. Sibuk mengeluhkan hal-hal kecil, bisa membuat kita tidak bersyukur atas hal-hal besar yang Tuhan sediakan.

Demikian juga dalam pernikahan dan keluarga. Daripada berfokus pada kelemahan pasangan, mengapa kita tidak bersyukur untuk kelebihannya ?! Bersyukurlah untuk pasangan yang mendengkur, cerewet, suka lupa, tidak rapi. Bersyukurlah karena ia adalah salah satu berkat terbesar yang Tuhan berikan!
Hargailah dan hormatilah selalu pasangan mu , betatpun kau tidak menyukai kebiasan-kebiasaan buruknya. Karena kau akan merasa sangat kehilangan dan menyesalinya tiada henti saat Tuhan mengambilnya dari hidupmu..

HATI YANG BERSYUKUR
MELIHAT MAWAR YANG INDAH DI TENGAH DURI-DURI

_________________________________
Kutipan Injil Bilangan 11:4-9
4.Orang-orang bajingan yang ada di antara mereka kemasukan nafsu rakus; dan orang Israelpun menangislah pula serta berkata: "Siapakah yang akan memberi kita makan daging?
5.Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih.
6.Tetapi sekarang kita kurus kering, tidak ada sesuatu apapun, kecuali manna ini saja yang kita lihat."
7.Adapun manna itu seperti ketumbar dan kelihatannya seperti damar bedolah.
8.Bangsa itu berlari kian ke mari untuk memungutnya, lalu menggilingnya dengan batu kilangan atau menumbuknya dalam lumpang. Mereka memasaknya dalam periuk dan membuatnya menjadi roti bundar; rasanya seperti rasa panganan yang digoreng.
9.Dan apabila embun turun di tempat perkemahan pada waktu malam, maka turunlah juga

Doa Satu Menit

Tuhan,terima kasih karena
Engkau sudah memberikan
alam ciptaanMu yang indah ini kepada kami.
Engkau jua yang memberikan mandat kepada kami
untuk memelihara, mengelola, dan menguasainya.

Pada mulanya semuanya ini berjalan dengan baik,
namun seiring waktu berjalan, banyak hal yang
telah berubah.

Kami, manusia ciptaanMu ini tak puas dengan
apa yang sudah kami peroleh, kami ingin lebih
dan lebih lagi; dan karena keegoisan dan keserakahan
kami ini, kami tidak lagi mempertimbangkan kelestarian
alam yang harus kami jaga, tidak lagi memperdulikan
ekosistem yang penting kami pelihara keseimbangannya.

Alam yang indah ini telah kami rusak dengan
perbuatan kami baik langsung maupun tak langsung.
Tanda - tanda kerusakan ini semakin parah, di mana
kamipun bukan saja melihat namun merasakannya juga,
seperti musim dan cuaca yang tak lagi menentu,
es di kutub yang dengan cepat mencair, banjir di mana - mana,
ozon yang semakin tipis, dan banyak hal buruk lainnya
yang terjadi.

Ya Tuhan,
ampunilah kami manusia yang serakah dan bebal ini.
Tolong kami untuk mulai saat ini mau berkomitmen
memelihara kelestarian alam ini, dan mau mengubah
perilaku kami yang baik kami sadari atau tidak kami
sadari ikut andil di dalam kerusakan alam ini.
Berilah motivasi di dalam diri kami untuk mengambil
langkah - langkah praktis untuk menyelamatkan alam
lingkungan di dalam kehidupan kami sehari - hari,
seperti menghemat pemakaian listrik, air, gas,
kertas, mengurangi pemakaian plastik, dan
menanam tanam - tanaman di rumah atau lingkungan
sekitar kami.

Kami sadar bahwa tak mudah melakukan ini semua,
namun kami mau berusaha melakukannya, tolonglah kami
ya Tuhan.

Di dalam nama Tuhan, kami naikkan doa ini.

Amin

SUDAH CUKUP

SUDAH CUKUP

Bacaan : 1Timotius 6:3-10
Setahun : 2Raja 7-10

Nats : Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah. Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan mencelakakan (1Timotius 6:8,9)

Sekelompok orang kristiani Amerika mengunjungi seorang pendeta di Kolkata (dulu: Kalkuta-Red), India . Mereka ingin melihat bagaimana ia melayani penduduk miskin di daerah kumuh. Selang beberapa hari, mereka prihatin melihat sang pendeta setiap hari mengayuh sepeda menyusuri kota yang panas dan berdebu. Di akhir kunjungan, mereka ingin membelikannya mobil bekas. Namun, sang pendeta menolak rencana itu. Mengapa? Ia berkata, "Lebih baik uang sebanyak itu kita pakai untuk melayani orang miskin. Hidup saya sudah cukup nyaman."

Rasa cukup itu relatif. Rasul Paulus merasa berkecukupan "asal ada makanan dan pakaian" (ayat 8); sebaliknya, guru-guru palsu di Efesus selalu merasa kekurangan. Mereka sampai memanfaatkan pelayanan ibadah sebagai alat pencari keuntungan (ayat 5). Rasa cukup muncul dari cara orang memandang hidup. Orang yang gandrung mengumpulkan harta baru puas jika sudah punya segalanya. Padahal harta tak akan habis dikejar. Akibatnya, ia selalu merasa kekurangan. Sebaliknya, orang yang sadar bahwa harta itu fana, tak bisa dibawa mati, akan mencari yang lebih bernilai kekal. Baginya mencari Tuhan dan menaati perintah-Nya lebih utama dari mengumpulkan harta. Ini membuatnya merasa cukup dengan apa yang ada.
Adakah sebuah benda yang sangat ingin Anda miliki akhir-akhir ini? Benarkah Anda sangat memerlukannya atau sekadar ingin punya? Bisakah Anda hidup bahagia tanpanya? Memiliki harta benda tidaklah salah, tetapi jangan biarkan ia memiliki Anda. Jangan sampai kepuasan dan kebahagiaan hidup Anda ditentukan olehnya


ORANG MISKIN BUKANLAH MEREKA
YANG TAK PUNYA BANYAK HARTA
MELAINKAN MEREKA YANG SELALU MERASA BERKEKURANGAN


_______________________________________
Kutipan Injil 1Timotius 6:3-10
3.Jika seorang mengajarkan ajaran lain dan tidak menurut perkataan sehat--yakni perkataan Tuhan kita Yesus Kristus--dan tidak menurut ajaran yang sesuai dengan ibadah kita
4.ia adalah seorang yang berlagak tahu padahal tidak tahu apa-apa. Penyakitnya ialah mencari-cari soal dan bersilat kata, yang menyebabkan dengki, cidera, fitnah, curiga
5.percekcokan antara orang-orang yang tidak lagi berpikiran sehat dan yang kehilangan kebenaran, yang mengira ibadah itu adalah suatu sumber keuntungan

Pandangan ALLAH tentang wanita

Pandangan ALLAH tentang wanita
Message: PencipTaan TuHan
Especially 4 women……

Ketika TUHAN Menciptakan wanita , DIA lembur pada hari ke-6.
Malaikat datang dan bertanya “Mengapa begitu lama TUHAN?”
TUHAN menjawab, “Sudahkah engkau lihat semua detail yang AKU buat untuk menciptakan mereka?”

2 tangan ini harus bisa dibersihkan, tetapi bahannya bukan dari plastik. Setidaknya terdiri dari 200 bagian, yang bisa digerakkan dan berfungsi baik untuk segala jenis makanan. Mampu menjaga banyak anak saat bersamaan, punya pelukan yang dapat menyembuhkan sakit hati dan keterpurukan dan semua dilakukannya dengan 2 tangan ini.

Malaikat itu Takjub..”Hanya dengan 2 tangan?…impossible!! Dan Itu model Standar?”


DePe: ” Sudahlah TUHAN, cukup dulu untuk hari ini, besok kita lanjutkan lagi untuk menyempurnakannya.”
“Oh…Tidak!! AKU akan menyelesaikan ciptaan-KU hari ini, karena ini adalah ciptaan favoritKU.”

“Oh ya…dia juga akan mampu menyembuhkan dirinya sendiri dan bisa bekerja selama 18 jam sehari.”

Malaikat mendekat dan mengamati bentuk wanita ciptaan TUHAN itu.
“Tetapi Engkau membuatnya begitu lembut, TUHAN?”
“Yah…Aku membuatnya begitu lembut, tapi engkau belum bisa bayangkan kekuatan yang Aku berikan agar mereka dapat mengatasi banyak hal yang luar biasa?”

“Dia bisa berpikir?” tanya malaikat
TUHAN menjawab: ” Tak hanya berpikir, dia juga mampu bernegoisasi.”


DePe: Malaikat itu menyentuh dagunya.
” TUHAN ENGKAU buat ciptaan ini kelihatnya lelah dan rapuh! Seolah terlalu banyak beban baginya.”
” Itu bukan lelah atau rapuh….itu AIR MATA”, koreksi TUHAN
“Untuk apa?” tanya malaikat

Tuhan melanjukan : “AIR MATA adalah salah satu cara dia mengekspresikan
kegembiraan, kegalauan, Cinta, kesepian, penderitaan, dan kebahagian.”

“LUAR BIASA , ENGKAU JENIUS TUHAN ” , kata malaikat, “ENGKAU memikirkan segala sesuatunya. Wanita ciptaanMU ini akan sungguh menakjubkan!”
“YA tentu saja. . . !”

Wanita ini akan mempunyai kekuatan mempesona laki-laki.
Dia dapat mengatasi beban bahkan melebihi laki-laki.
Dia mampu menyimpan kebahagian dan pendapatnya sendiri.
Dia mampu tersenyum bahkan saat hatinya menangis.

DePe: Mampu bernyanyi saat menangis, menangis saat terharu, terharu saat tertawa, bahkan tertawa saat ketakutan.
Dia berkorban demi orang yang dicintainya
Mampu berdiri melawan ketidakadilan
Dia tidak menolak kalau melihat yang lebih baik
Dia menerjunkan dirinya untuk keluarganya
Dia membawa temannya yang sakit untuk berobat.

DePe: CINTANYA TANPA SYARAT

Dia menangis saat melihat anaknya adalah pemenang
Dia girang dan bersorak saat melihat kawannya tertawa
Dia begitu bahagia mendengar kelahiran.
Hatinya begitu sedih saat mendengar berita sakit dan kematian
Tetapi dia selalu kuat untuk mengatasi hidup,
dia tahu bahwa sebuah ciuman dan pelukan dapat menyembuhkan luka.

” Hanya 1 Kekurangan dari Wanita ”
DIA LUPA BETAPA BERHARGANYA DIA