Saat Hidup tidak lagi bersahabat dengan kita... Tetap lah "pegang erat Tangan Tuhan" Jangan pernah kau berpaling dari NYA, sebab TUHAN lah sumber pertolongan kita kemarin, hari ini , besok dan untuk selama-lama nya...

Rabu, 16 November 2011

Membuat blog dari HO

Ada program untuk membuat atau menulis og dari HP Android. Namanya Blog Droid. Bisa didownload gratis dari market.


Published with Blogger-droid v2.0.1

Jangan Lupa Pap Smear Minimal Setahun Sekali

Pap smear adalah metode screening ginekologi, dicetuskan oleh Georgios Papanikolaou untuk menemukan proses-proses premalignant dan malignant di ectocervix, dan infeksi dalam endocervix dan endometrium.

Pap Smear digunakan untuk mendeteksi kanker rahim yang disebabkan oleh human papillomavirus atau HPV. Wanita yang aktif secara seksual disarankan menjalani Pap Smear sekali setahun.

Dokter atau perawat memasukkan speculum ke vagina pasien untuk mengambil sample dari cervix. Pap Smear biasanya tidak dilakukan selama menstruasi. Prosedur ini dapat menimbulkan sedikit rasa sakit, namun hal ini bergantung kepada anatomi pasien, faktor psikologi, dan lain-lain. Sample kemudian diuji di laboratorium dan hasil diperoleh dalam waktu sekitar tiga minggu. Sedikit pendarahan, kram, dan lain-lain dapat terjadi sesudahnya.

Dr Tjahaya PU SpOG Mkes Spesial Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSIA Mutiara Putri Bandar Lampung menyarankan pemeriksaan Pap Smear dilakukan paling tidak setahun sekali bagi wanita yang sudah menikah atau yang telah melakukan hubungan seksual. Para wanita sebaiknya memeriksakan diri sampai usia 70 tahun.

Pap Smear dapat dilakukan kapan saja, kecuali pada masa haid. Persiapan pasien untuk melakukan Pap Smear adalah tidak sedang haid, tidak coitus 1 - 3 hari sebelum pemeriksaan dilakukan dan tidak sedang menggunakan obat - obatan vaginal.

Kontrol Rutin Sangat Penting bagi Penderita Diabetes

Sekitar 7,7 persen masyarakat Indonesia tidak tahu dirinya menderita Diabetes Melitus (DM). Persentase ini setara dengan 11 juta orang. Angka didasarkan data Kementrian Kesehatan 2007. Data itu juga menunjukkan, hanya sekitar 23 persen yang faham dirinya menderita DM. Angka ini setara tiga juta orang.

"Dari data ini bisa disimpulkan kebanyakan orang tidak faham apa itu diabetes. Selain itu masyarakat juga tidak faham mengenai penyakit diabetes. Mereka beranggpan penyakit DM seperti flu atau masuk angin. Sekali minum obat lansung sembuh," ujar ahli penyakit dalam, dr Tri Juli Edi Tarigan Sp PD (K).

Hal ini, menurutnya, dikarenakan pengetahuan dan kultur masyarakat yang masih minim mengenai DM. Kebanyakan masyarakat tidak mengatahui DM bersifat selamanya. Penyakit yang disebabkan gagal atau kurang berfungsinya insulin ini akan menempel terus pada penderita.

Malas kontrol menjadi faktor berikutnya. Dokter yang akrab disapa TJ ini mengatakan, "Orang Indonesia beranggapan sekali kontrol penyakit beres. Begitu datang control, gula darah sudah melambung atau terlalu rendah. Komplikasi sudah terjadi.”

Padahal, untuk diabetesi, kontrol rutin sangat penting. Kontrol ini untuk menentukan jenis dan dosis obat. Jenis, dosis, dan jadwal kunjungan berbeda tergantung kadar gula. Saat ini diabetesi yang dirawat RSCM kebanyakan menggunakan obat oral. Jumlahnya kira-kira 47 persen. Obat suntik sekitar 30 persen, sedangkan yang mengkombinasikan diperkirakan 23 persen.

Faktor selanjutnya adalah, ketakutan ginjal rusak. TJ mengatakan hal ini tidak benar. Ginjal rusak pada penderita diabetes dikarenakan kadar gula yang tinggi. Obat untuk penderita diabetes dan pengencer darah sudah dirancang tidak menyebabkan kerusakan ginjal.

Diabetes telah menjadi penyakit pembunuh nomer dua di Indonesia.

Pai Ayam Jamur, untuk Anak yang Tidak Suka Sayur

Ini salah satu cara menyiasati anak yang susah makan sayur. Buatkan kue-kue kesukaan si kecil dengan menambahkan sayuran kedalamnya.

bahan kulit:
150 gram margarin
1/4 sendok teh garam
1 butir telur
350 gram tepung terigu protein sedang
20 lembar daun bayam (20 gram), diseduh, dicincang kasar

bahan isi :
2 siung bawang putih, dicincang halus
50 gram ayam giling
200 gram jamur kancing, diiris halus
1/2 sendok teh garam
1/2 sendok teh merica bubuk
1/2 sendok teh gula pasir
100 ml air
1 sendok teh seledri, dicincang halus
2 sendok makan margarin untuk menumis

bahan olesan:
2 butir kuning telur

Cara membuat:

* Kulit: aduk rata bahan kulit sampai bergumpal. Diamkan dalam lemari es 10 menit.
* Ambil sedikit adonan kulit. Cetak di cetakan pai oval kecil. Oven 15 menit sampai setengah matang.
* Isi : panaskan margarin. Tumis bawang putih sampai harum. Masukkan ayam giling. Aduk sampai berubah warna. Tambahkan jamur kancing. Aduk rata.
* Masukkan garam, merica bubuk, dan gula pasir. Aduk rata. Tuangkan air. Masak sampai meresap. Tambahkan seledri. Aduk rata. Angkat.
*Beri isi. Tutup dengan sisa kulit yang sudah digiling.
*Cetak sisa kulit dengan cetakan bentuk daun kecil. Letakkan di atas pai. Oleskan kuning telur. Taburkan wijen.
Oven 25 menit dengan api bawah suhu 170 derajat Celsius sampai matang.

Untuk 14 buah

Amankah Menerapkan Vegetarian untuk Anak?

Banyak wanita memilih pola makan vegetarian untuk menjaga berat badannya tetap stabil. Namun, jika ini diterapkan pada anak-anak, apakah aman untuk kesehatan mereka?

Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2008 oleh Harris Interactive atas nama Vegetarian Times melaporkan bahwa 7,3 juga orang dewasa di Amerika Serikat memilih pola diet vegetarian. Menurut Elizabeth Turner, Chief Editor dari Vegetarian Times, minat konsumen pada makanan vegetarian meningkat.

Untuk orang dewasa, ini mungkin tidak mengherankan, tapi jika diterapkan pada anak-anak, apakah bermanfaat baik?

Seperti dilaporkan oleh KidsHealth, pola makan vegetarian menstabilkan berat badan yang sehat dan meningkatkan kesehatan jantung secara keseluruhan. Diet vegetarian juga mengurangi penyakit seperti hipertensi dan diabetes. Namun itu masih perlu dipertimbangkan jika ingin menerapkan diet vegetarian untuk anak-anak.

Menurut ahli gizi, Shannon Martinez-Pederson dan Carol M. Meerschaert V, sebelum merencanakan diet vegetarian untuk anak-anak, perlu dipertimbangkan juga kebutuhan gizi mereka. Ada banyak pilihan sayuran dan buah yang dapat dipilih untuk anak. Bisa saja diterapkan diet vegetarian untuk anak-anak, asalkan tetap memberikan asupan kalori karena mereka masih dalam masa pertumbuhan.

Waspada Konsumsi Minuman Manis

Anda penggemar minuman manis? Ada baiknya mulai sekarang Anda lebih waspada karena riset terbaru menunjukkan, kebiasaan mengonsumsi minuman manis ternyata dapat meningkatkan risiko mengidap penyakit jantung.

Menurut hasil penelitian terbaru yang dipresentasikan pada American Heart Association (AHA) Scientific Session 2011 di Orlando, Florida, AS, kaum Hawa yang mengonsumsi dua gelas atau lebih minuman manis setiap hari, bahkan jika mereka memiliki berat badan normal, mengalami peningkatan risiko penyakit jantung dan diabetes. Minuman manis yang dimaksud di sini adalah minuman seperti soda berkarbonasi atau air dengan tambahan gula.

Peneliti mengatakan, studi sebelumnya telah mengkaji dan menemukan hubungan antara minuman manis dan obesitas, lemak darah tinggi, hipertensi, dan diabetes tipe 2. Tetapi studi besar kali ini menunjukkan, ada hubungan antara minuman manis dan faktor risiko kardiovaskular, kata para peneliti.

Pimpinan riset, Dr Christina Shay, sekaligus asisten profesor dari University of Oklahoma Health Sciences Center di Oklahoma City membandingkan efek konsumsi minuman manis pada perempuan setengah baya dan perempuan berusia lebih tua.

Hasilnya menunjukkan, perempuan yang menenggak dua gelas atau lebih minuman manis setiap hari cenderung lebih mungkin memiliki ukuran pinggang lebih besar dan memiliki gangguan kadar glukosa puasa. Mereka juga hampir empat kali lebih mungkin mengalami peningkatan kadar trigliserida - jenis lemak darah yang dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung.

Dalam sebuah pernyataan, Shay mengatakan, perempuan yang minum lebih dari dua gelas minuman manis sehari ukuran pinggangnya bertambah, tetapi belum tentu mengalami kenaikan berat badan.

"Kebanyakan orang berasumsi bahwa individu yang mengonsumsi banyak minuman pemanis memiliki peningkatan obesitas, yang pada gilirannya, meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes. Meskipun hal itu benar, namun penelitian ini menunjukkan bahwa faktor risiko untuk penyakit jantung dan stroke tetap ada bahkan jika perempuan tidak mengalami kenaikan berat badan," tambahnya.

sumber :tribune.com