Saat Hidup tidak lagi bersahabat dengan kita... Tetap lah "pegang erat Tangan Tuhan" Jangan pernah kau berpaling dari NYA, sebab TUHAN lah sumber pertolongan kita kemarin, hari ini , besok dan untuk selama-lama nya...

Jumat, 15 Mei 2009

Cried For My Brother 8 Times

This story that worth to be known...

Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil.
Hari demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku.
Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis di sekelilingku kelihatannya membawanya, Aku mencuri lima puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu di tangannya.
"Siapa yang mencuri uang itu?"
Beliau bertanya. Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau mengatakan, "Baiklah,kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!"
Dia mengangkat tongkat bambu itu tingi-tinggi.
Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan berkata, "Ayah, aku yang melakukannya"
Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitu marahnya sehingga ia terus menerus mencambukinya sampai Beliau kehabisan nafas. Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu bata kami dan memarahi, "Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan di masa
mendatang? ... Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!"
Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun. Di pertengahan malam itu, saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung. Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata, "Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi."
Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanian untuk maju mengaku. Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden tersebut masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang adikku ketika ia melindungiku. Waktu itu, adikku berusia 8 tahun. Aku berusia 11. Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk masuk ke SMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama, saya diterima untuk masuk ke sebuah universitas propinsi.
Malam itu, ayah berjongkok di halaman, menghisap rokok tembakaunya,bungkus demi bungkus. Saya mendengarnya memberengut,
"Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu baik...hasil yang begitu baik..."
Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas, "Apa gunanya? Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?" Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata, "Ayah, saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi, telah cukup membaca banyak buku."
Ayah mengayunkan tangannya dan memukul adikku pada wajahnya.
"Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu keparat lemahnya? Bahkan jika berarti saya mesti mengemis di jalanan saya akan menyekolahkan kamu berdua sampai selesai!"
Dan begitu kemudian ia mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk meminjam uang. Aku menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka adikku yang membengkak, dan berkata, "Seorang anak laki-lakiharus meneruskan sekolahnya; kalau tidak ia tidak akan pernah meninggalkan jurang kemiskinan ini."
Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagi meneruskan ke universitas.
Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang yang sudah mengering.
Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan secarik kertas diatas bantalku:
"Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah. Saya akan pergi mencari kerja dan mengirimu uang." Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis dengan air mata bercucuran sampai suaraku hilang. Tahun itu, adikku berusia 17 tahun. Aku 20. Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang adikku hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi konstruksi, aku akhirnya sampai ke tahun ketiga (di universitas).
Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku masuk dan memberitahukan, " Ada seorang penduduk dusun menunggumu di luar sana !"
Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku?
Aku berjalan keluar, dan melihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor tertutup debu semen dan pasir. Aku menanyakannya, "Mengapa kamu tidak bilang pada teman sekamarku kamu adalah adikku?" Dia menjawab, tersenyum, "Lihat bagaimana penampilanku. Apa yang akan mereka pikir jika mereka tahu saya adalah adikmu?
Apa mereka tidak akan menertawakanmu?"
Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi mataku. Aku menyapu debu-debu dari adikku semuanya, dan tersekat-sekat dalam kata-kataku, "Aku tidak perduli omongan siapa pun! Kamu adalah adikku apa pun juga! Kamu adalah adikku bagaimana pun penampilanmu..."
Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu. Ia memakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan, "Saya melihat semua gadis kota memakainya. Jadi saya pikir kamu juga harus memiliki satu."
Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Aku menarik adikku ke dalam pelukanku dan menangis dan menangis. Tahun itu, ia berusia 20, Aku 23. Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca jendela yang pecah telah diganti, dan kelihatan bersih di mana-mana. Setelah pacarku pulang, aku menari seperti gadis kecil di depan ibuku. "Bu, ibu tidak perlu menghabiskan begitu banyak waktu untuk membersihkan rumah kita!" Tetapi katanya, sambil tersenyum, "Itu adalah adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah ini. Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang kaca jendela baru itu.."
Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus,seratus jarum terasa menusukku. Aku mengoleskan sedikit saleb pada lukanya dan mebalut lukanya.
"Apakah itu sakit?" Aku menanyakannya.
"Tidak, tidak sakit. Kamu tahu, ketika saya bekerja di lokasi konstruksi, batu-batu berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu tidak menghentikanku bekerja dan..."
Ditengah kalimat itu ia berhenti. Aku membalikkan tubuhku memunggunginya, dan air mata mengalir deras turun ke wajahku. Tahun itu, adikku 23, Aku berusia 26.
Ketika aku menikah, aku tinggal di kota .
Banyak kali suamiku dan aku mengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak pernah mau. Mereka mengatakan, sekali meninggalkan dusun, mereka tidak akan tahu harus mengerjakan apa. Adikku tidak setuju juga, mengatakan, "Kak, jagalah mertuamu aja. Saya akan menjaga ibu dan ayah di sini."
Suamiku menjadi direktur pabriknya. Kami menginginkan adikku mendapatkan pekerjaan sebagai manajer pada departemen pemeliharaan. Tetapi adikku menolak tawaran tersebut.
Ia bersikeras memulai bekerja sebagai pekerja reparasi.
Suatu hari, adikku diatas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah kabel, ketika ia mendapat sengatan listrik, dan masuk rumah sakit.
Suamiku dan aku pergi menjenguknya. Melihat gips putih pada kakinya, saya menggerutu, "Mengapa kamu menolak menjadi manajer? Manajer tidak akan pernah harus melakukan sesuatu yang berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka yang begitu serius. Mengapa kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya?"
Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya.
"Pikirkan kakak ipar--ia baru saja jadi direktur, dan saya hampir tidak berpendidikan. Jika saya menjadi manajer seperti itu, berita seperti apa yang akan dikirimkan?" Mata suamiku dipenuhi air mata, dan kemudian keluar kata-kataku yang
sepatah-sepatah: "Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku!"
"Mengapa membicarakan masa lalu?"
Adikku menggenggam tanganku. Tahun itu, ia berusia 26 dan aku 29.
Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang gadis petani dari dusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa acara perayaan itu bertanya kepadanya, "Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?" Tanpa bahkan berpikir ia menjawab, "Kakakku."
Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan tidak dapat kuingat.
"Ketika saya pergi sekolah SD, ia berada pada dusun yang berbeda. Setiap hari kakakku dan saya berjalan selama dua jam untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah. Suatu hari, Saya kehilangan satu dari sarung tanganku. Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya memakai satu saja dan berjalan sejauh itu. Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu gemetaran karena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak dapat memegang sumpitnya. Sejak hari itu, saya bersumpah, selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakakku dan baik kepadanya."
Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan perhatiannya kepadaku.
Kata-kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku, "Dalam hidupku, orang yang paling aku berterima kasih adalah adikku." Dan dalam kesempatan yang paling berbahagia ini, di depan kerumunanperayaan ini, air mata bercucuran turun dari wajahku seperti sungai.

Inspirasi Pagi

Arthur Ashe, adalah pemain legendaris Tenis Wimbledon yang meninggal karena AIDS akibat transfusi darah yang diterima saat operasi jantung pada 1983.

Pada suatu kali, ia menerima sebuah surat dari penggemarnya yang bertanya,“Mengapa Allah memilih Anda untuk menerima penyakit buruk itu?”
Arthur menjawab:
Ada 50 juta anak yang memulai untuk bermain tenis di seluruh dunia. Namun, hanya 5 juta saja yang telah belajar untuk bermain tenis. Ada 500,000 orang yang belajar bermain tenis secara profesional. Di antara mereka, terdapat 50,000 yang siap mengikuti turnamen yang diadakan setiap waktu. Ada 5000 petenis yang berhasil mengikuti turnamen grand slam.
Ada 50 petenis mengikuti turnamen Wimbledon, tapi hanya 4 petenis yang berhasil mencapai semi final, lalu 2 petenis berhasil bertanding final.
Namun, hanya saya yang berhasil memenangkan piala. Ketika memegang piala ditangan, saya tidak bertanya kepada Allah “Mengapa Saya?”
Hari ini saya tidak bertanya kepada Allah saat saya sakit, “Mengapa Saya?”

Kebahagiaan hanya akan menjaga Anda bersikap manis. Tantangan menjaga Anda tetap kuat. Dukacita menjaga Anda tetap manusiawi. Kegagalan membuat Anda rendah hati. Kesuksesan membuat Anda bersemangat, tetapi hanya sikap dan kesetiaan akan menjaga Anda untuk tetap maju.

HAVE A NICE DAY & GOD BLESS YOU....

*HIDUP YANG DAPAT DIJELASKAN DALAM SATU KALIMAT*

Rencana Tuhan Indah Pada Waktunya

Ada seorang anak laki-laki yang berambisi bahwa Suatu hari nanti ia akan menjadi jenderal Angkatan Darat. Anak itu pandai dan memiliki ciri-ciri yang lebih daripada cukup untuk dapat membawa nya kemanapun ia mau. Untuk itu ia bersyukur kepada Tuhan, oleh karena ia adalah seorang anak yang takut akan Tuhan dan ia selalu berdoa agar supaya suatu hari nanti impiannya itu akan menjadi kenyataan.

Sayang sekali, ketika saatnya tiba baginya untuk bergabung dengan Angkatan Darat, ia ditolak oleh karena memiliki telapak kaki rata. Setelah berulang kali berusaha, ia kemudian melepaskan hasratnya untuk menjadi jenderal dan untuk hal itu ia mempersalahkan Tuhan yang tidak menjawab doanya. Ia merasa seperti berada seorang diri, dengan perasaan yang kalah, dan di atas segalanya, rasa amarah yang belum pernah dialaminya sebelumnya.

Amarah yang mulai ditujukannya terhadap Tuhan. Ia tahu bahwa Tuhan ada, namun tidak mempercayaiNya lagi sebagai seorang sahabat, tetapi sebagai seorang tiran (penguasa yang lalim). Ia tidak pernah lagi berdoa atau melangkahkan kakinya ke dalam gereja. Ketika orang-orang seperti biasanya berbicara tentang Tuhan yang Maha Pengasih, maka ia akan mengejek dan menanyakan pertanyaan-pertanya an rumit yang akan membuat orang-orang percaya itu kebingungan.

Ia kemudian memutuskan untuk masuk perguruan tinggi dan menjadi dokter. Dan begitulah, ia menjadi dokter dan beberapa tahun kemudian menjadi seorang ahli bedah yang handal. Ia menjadi pelopor di dalam pembedahan yang berisiko tinggi dimana pasien tidak memiliki kemungkinan hidup lagi apabila tidak ditangani oleh ahli bedah muda ini. Sekarang, semua pasiennya memiliki kesempatan, suatu hidup yang baru.

Selama bertahun-tahun, ia telah menyelamatkan beribu-ribu jiwa, baik anak-anak maupun orang dewasa. Para orang tua sekarang dapat tinggal dengan berbahagia bersama dengan putra atau putri mereka yang dilahirkan kembali, dan para ibu yang sakit parah sekarang masih dapat mengasihi keluarganya. Para ayah yang hancur hati oleh karena tak seorangpun yang dapat memelihara keluarganya setelah kematiannya, telah diberikan kesempatan baru.

Setelah ia menjadi lebih tua maka ia melatih para ahli bedah lain yang bercita-cita tinggi dengan tekhnik bedah barunya, dan lebih banyak lagi jiwa yang diselamatkan. Pada suatu hari ia menutup matanya dan pergi menjumpai Tuhan. Di situ, masih penuh dengan kebencian, pria itu bertanya kepada Tuhan mengapa doa-doanya tidak pernah dijawab, dan Tuhan berkata, "Pandanglah ke langit, anakKu, dan lihatlah impianmu menjadi kenyataan."

Di sana, ia dapat melihat dirinya sendiri sebagai seorang anak laki-laki yang berdoa untuk bisa menjadi seorang prajurit. Ia melihat dirinya masuk Angkatan Darat dan menjadi prajurit. Di sana ia sombong dan ambisius, dengan pandangan mata yang seakan-akan berkata bahwa suatu hari nanti ia akan memimpin sebuah resimen. Ia kemudian dipanggil untuk mengikuti peperangannya yang pertama, akan tetapi ketika ia berada di kamp di garis depan, sebuah bom jatuh dan membunuhnya. Ia dimasukkan ke dalam peti kayu untuk dikirimkan kembali kepada keluarganya. Semua ambisinya kini hancur berkeping-keping saat orang tuanya menangis dan terus menangis.

Lalu Tuhan berkata, "Sekarang lihatlah bagaimana rencanaKu telah terpenuhi sekalipun engkau tidak setuju." Sekali lagi ia memandang ke langit. Di sana ia memperhatikan kehidupannya, hari demi hari dan berapa banyak jiwa yang telah diselamatkannya. Ia melihat senyum di wajah pasiennya dan di wajah anggota keluarganya dan kehidupan baru yang telah diberikannya kepada mereka dengan menjadi seorang ahli bedah.

Kemudian di antara para pasiennya, ia melihat seorang anak laki-laki yang juga memiliki impian untuk menjadi seorang prajurit kelak, namun sayangnya dia terbaring sakit. Ia melihat bagaimana ia telah menyelamatkan nyawa anak laki-laki itu melalui pembedahan yang dilakukannya. Hari ini anak laki-laki itu telah dewasa dan menjadi seorang jenderal. Ia hanya dapat menjadi jenderal setelah ahli bedah itu menyelamatkan nyawanya.

Sampai di situ, Ia tahu bahwa Tuhan ternyata selalu berada bersama dengannya. Ia mengerti bagaimana Tuhan telah memakainya sebagai alatNya untuk menyelamatkan beribu-ribu jiwa, dan memberikan masa depan kepada anak laki-laki yang ingin menjadi prajurit itu.
(Diambil dari Inspirational Christian Stories oleh Vincent Magro-Attard)


Untuk dapat melihat kehendak Tuhan digenapkan di dalam hidup anda, anda harus mengikuti Tuhan dan bukan mengharapkan Tuhan yang mengikuti anda.
(Dave Meyer, Life In The Word, Juni 1997)


"Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya.... "
(Pengkotbah 3:11)


Apa yang kau alami kini,
mungkin tak dapat engkau mengerti,
Satu hal tanamkan di hati,
indah semua yang Tuhan beri.
Tuhan-mu, tak akan memberi ular beracun pada yang minta roti,
Cobaan yang engkau alami takkan melebihi kekuatanmu.

1000 BURUNG KERTAS

Sewaktu Boy dan Girl baru pacaran,
Boy melipat 1000 burung kertas buat Girl,
menggantungkannya di dalam kamar Girl.
Boy mengatakan 1000 burung kertas itu menandakan 1000 ketulusan hatinya.
Waktu itu...
Girl dan Boy setiap detik selalu merasakan betapa indahnya cinta mereka berdua...
Tetapi pada suatu saat, Girl mulai menjauhi Boy.

Girl memutuskan untuk menikah dan pergi ke Perancis...
Ke Paris...Tempat yang dia impikan di dalam mimpinya berkali2 itu...
Sewaktu Girl mau memutuskan Boy, Girl bilang sama Boy,

kita harus melihat dunia ini dengan pandangan yang dewasa...
Menikah bagi cewek adalah kehidupan kedua kalinya...
Aku harus bisa memegang kesempatan ini dengan baik.
Kamu terlalu miskin, sungguh aku tidak berani membayangkan
bagaimana kehidupan kita setelah menikah...!!

Setelah Girl pergi ke Perancis,
Boy bekerja keras...
dia pernah menjual koran...
menjadi karyawan sementara...
bisnis kecil...
setiap pekerjaan dikerjakan dengan sangat baik dan tekun.
Sudah lewat beberapa tahun...
Karena pertolongan teman dan kerja kerasnya,
akhirnya dia mempunyai sebuah perusahaan.
Dia sudah kaya, tetapi hatinya masih tertuju pada Girl,
dia masih tidak dapat melupakannya.

Pada suatu hari... waktu hujan,
Boy dari mobilnya melihat sepasang orang tua berjalan sangat pelan di depan.
Dia mengenali mereka, mereka adalah orang-tua Girl....
Dia ingin mereka lihat kalau sekarang Boy tidak hanya mempunyai mobil pribadi,
tetapi juga mempunyai villa dan perusahaan sendiri,
ia ingin mereka tahu kalau dia bukan seorang yang miskin lagi,
dia sekarang adalah seorang Boss.

Boy mengendarai mobilnya sangat pelan sambil mengikuti sepasang orang-tua tersebut.
Hujan terus turun tanpa henti, biarpun kedua orang-tua itu memakai payung,
tetapi badan mereka tetap basah karena hujan.

Sewaktu mereka sampai tempat tujuan,
Boy tercegang oleh apa yang ada di depan matanya, itu adalah tempat pemakaman.

Dia melihat di atas papan nisan Girl tersenyum sangat manis terhadapnya.
Di samping makamnya yang kecil, tergantung burung2 kertas yang dibuatkan Boy.
Dalam hujan, burung2 kertas itu terlihat begitu hidup,
Orang-tua Girl memberitahu Boy,
Girl tidak pergi ke Paris ,
Girl terserang kanker,
Girl pergi ke surga.
Girl ingin Boy menjadi orang,
mempunyai keluarga yang harmonis,
maka dengan terpaksa berbuat demikian terhadap Boy dulu.
Girl bilang dia sangat mengerti Boy,
dia percaya kalau Boy pasti akan berhasil.
Girl mengatakan...
kalau pada suatu hari Boy akan datang ke makamnya
dan berharap dia membawakan beberapa burung kertas buatnya lagi...
Boy langsung berlutut,
berlutut di depan makam Girl,
menangis dengan begitu sedihnya.
Hujan pada hari itu terasa tidak akan berhenti,
membasahi sekujur tubuh Boy.
Boy teringat senyum manis Girl yang begitu manis dan polos,

Mengingat semua itu,
hatinya mulai meneteskan darah...
Sewaktu orang-tua itu keluar dari pemakaman,
mereka melihat kalau Boy sudah membukakan pintu mobil untuk mereka...
Lagu sedih terdengar dari dalam mobil tersebut.

"Hatiku tidak pernah menyesal,
semuanya hanya untukmu 1000 burung kertas,
1000 ketulusan hatiku,
beterbangan di dalam angin
menginginkan bintang yang lebat besebaran di langit...
melewati sungai perak,
apakah aku bisa bertemu denganmu?
Tidak takut berapapun jauhnya,
hanya ingin sekarang langsung berlari ke sampingmu.
Masa lalu seperti asap...
hilang dan tak kan kembali...
menambah kerinduan di hatiku...
Bagaimanapun dicari,
jodoh kehidupan ini pasti tidak akan berubah.."




PESAN :
Kalau kamu menginginkan semua orang di dunia ini menemukan jodohnya,
maka kirimkanlah artikel ini kepada semua orang.
Sekarang berusahalah........ mengirimkan ini ke 20 orang atau lebih,
maka orang2 di dunia ini akan menemukan pasangan hidupnya.
Termasuk teman2 kamu...kirimkan kepada mereka,
mereka seperti barang berharga yang tidak mudah ditemukan.
Mereka memberikan kita kebahagiaan, mendorong kita untuk berhasil,
mereka mendengarkan cur-hat kita dan share pujian2 mereka.
Terus kirimkan kepada teman2 kamu dan semua orang yang kamu kenal.
Apabila artikel ini kembali padamu,
kamu akan tahu kalau kamu mempunyai teman sejati....

Janji Yang Terlupakan

Boy adalah seorang cowok yg menjadi buta karena sebuah kecelakaan..
Sejak ia menjadi buta.. ia merasa terasing dari lingkungannya. .
Ia merasa tidak ada seorang pun yg memperhatikan atau menyayanginya. .
Hingga kemudian hadirlah Girl dalam hidupnya..
Girl sangat sayang dan perhatian pada Boy..
Ia tidak pernah mempermasalahkan kebutaan Boy sebagai suatu kekurangan yg berarti.. Ia sungguh-sungguh mencintai Boy dengan tulus...
Suatu hari berkatalah Boy kepada Girl..
B : Girl...mengapa kamu begitu menyayangiku. .?
G: hmmm..entahlah. .aku tidak pernah tau alasan mengapa aku begitu menyayangimu. .yg aku tahu..aku benar-benar tulus menyayangimu Boy.. (tersenyum)
B : tapi..aku kan buta..apa yg bisa aku perbuat untukmu..? apa yg bisa aku berikan buatmu..?
G : Boy..aku tidak mengharap apapun darimu..buatku. .kamu bisa ceria
setiap hari dan meny ayangiku dengan tulus itu sudah cukup.. aku senang ketika kau merasa senang..
B : (terharu) belum pernah ada orang yg begitu menyayangi aku yg buta seperti ini..
G : (menggenggam tangan Boy sambil tersenyum)
B : Girl..kalo sampai suatu saat nanti aku bisa melihat lagi..aku pasti akan
menikahimu.. karena hanya kamu satu-satunya orang yg dengan tulus menyayangiku. ..
G : benarkah..?
B : iya..aku janji..kalau suatu saat nanti aku bisa melihat, PASTI aku akan
menikahimu..
G : (terharu) terima kasih Boy..aku sangat menyayangimu. ..
B : (tersenyum) ya..aku tahu itu..aku juga sangat menyayangimu Girl..
singkat cerita.. Boy melakukan operasi cangkok mata dan berhasil..ia mampu melihat lagi.. Ia pun tidak sabar untuk segera menemui Girl..
Pergilah ia mencari Girl.. sampai ia berhasil menemukannya. ..
Namun... alangkah terkejutn ya ia mengetahui bahwa ternyata Girl adalah seorang gadis buta.. Ia tidak bisa menerimanya. .Ia pun menolak Girl .
Ia lupa akan semua janjinya..
G : Boy..bukankah kamu sudah berjanji akan menikah denganku..?
B : ummm....(bimbang) ya memang aku pernah berkata begitu..tapi tidak
dengan keadaanmu yg seperti ini..
G : Bagaimana mungkin kamu mengingkari janjimu sendiri..? bukankah kau
bilang hanya aku satu-satunya orang yg menyayangimu. .?
B : eeeerr...maaf Girl..tapi aku tidak bisa menikah dengan gadis buta..maaf..
Boy pun pergi meninggalkan Girl..
Girl yang kecewa dan merasa dikhianati.. memilih untuk bunuh diri..
Saat ia ditemukan meninggal..ada sepucuk surat disakunya..

"Dear Boy...
Memang tidak banyak yg bisa aku berikan padamu..tidak banyak yg bisa aku
lakukan untukmu... Namun..aku sungguh-sungguh tulus menyayangimu. . Semoga kedua mataku itu bisa berguna bagimu..bisa membawakan terang dan
keceriaan dalam hidupmu kembali.."




Kadang kala kita tidak boleh melihat sesuatu hanya dengan mata..
Melainkan juga dengan hati kita..
Mata itu bisa menipu..namun hati tidak.. kata hati selalu merupakan kejujuran
terdalam dalam hidup manusia..

About SOFTDRINK

Macam2 kegunaan Soft Drink
1. Untuk membersihkan toilet :
Tuangkan sekaleng Coca-Cola ke dalam toilet.
Tunggu sejam, kemudian siram sampai bersih.
Asam sitric dalam Coca-Cola menghilangkan noda- noda dari keramik .
2.Untuk membersihkan radiator mobil :
Campur sekaleng Coca-Cola ke dalam karburator.
Panaskan mesin 15-30 menit.
Dinginkan mesin, setelah itu buang air karburator.
Anda akan melihat karat yang rontok bersama air tersebut.
3.Untuk menghilangkan titik-titik karat dari bumper /chrome mobil:
Gosok bumper dengan gumpalan alumunium foil yang direndam dalam Coca-Cola .
4. Untuk membersihkan korosi dari terminal aki mobil :
Tuangkan sekaleng Coca-Cola di atas terminal aki untuk membersihkan korosi.
5. Untuk melonggarkan baut yang berkarat :
Gosokkan kain yang direndam dalam Coca-Cola pada baut yang berkarat.
6.Untuk menghilangkan noda-noda lemak pada pakaian :
Tuangkan sekaleng Coca-Cola ke dalam tumpukan cucian yang bernoda lemak, tambahkan
detergent,dan putar dengan putaran normal.
Coca-cola/Pepsi akan menolong menghilangkan noda lemak.
Untuk Perhatian Kita PH rata-rata dari soft drink,
a.l. Coca-Cola & Pepsi adalah 3.4..
Tingkat keasaman ini cukup kuat untuk melarutkan gigi dan tulang!
Tubuh kita berhenti menumbuhkan tulang pada usia sekitar 30th.
Setelah itu tulang akan larut setiap tahun melalui urine tergantung dari tingkat keasaman makanan yang masuk.
Semua Calcium yg larut berkumpul di dalam arteri,urat nadi, kulit, urat daging dan
organ,yang mempengaruhi fungsi ginjal dalam membantu pembentukan batu ginjal.
Soft drinks tidak punya nilai gizi(dalam hal vitamin dan mineral).
Mereka punya kandungan gula lebih tinggi, lebih asam, dan banyak zat aditif seperti
pengawet dan pewarna.
Sementara orang suka meminum soft drink dingin setelah makan,
coba tebak apa akibatnya? Akibatnya?
tubuh kita mempunyai suhu optimum 37 supaya enzim pencernaan berfungsi.
Suhu dari soft drink dingin jauh di bawah 37,terkadang mendekati 0.
Hal ini mengurangi keefektivan dari enzim dan memberi tekanan pada sistem pencernaan
kita,mencerna lebih sedikit makanan.Bahkan makanan tersebut difermentasi.
Makanan yang difermentasi menghasilkan bau, gas, sisa busuk dan racun, yang diserap
oleh usus, diedarkan oleh darah ke seluruh tubuh.
Penyebaran racun ini mengakibatkan pembentukan macam-macam penyakit.
Beberapa Contoh
Beberapa bulan lalu, ada sebuah kompetisi di Universitas Delhi :
Siapa dapat minum Coca-Cola paling banyak??
Pemenangnya meminum 8 botol dan mati seketika karena kelebihan Karbondioksida
dalam darah dan kekurangan oksigen..
Setelah itu, Rektor melarang semua soft drink di semua kantin universitas.
Seseorang menaruh gigi patah di dalam botol pepsi, dan dalam 10 hari gigi tersebut melarut!
Gigi dan tulang adalah satu-satunya organ manusia tetap utuh selama tahunan setelah manusia mati Bayangkan apa yang dilakukan minuman tersebut pada usus dan lapisan perut kita yang halus!
Permohonan Kepada Semua, Forward kabar ini kepada teman-teman untuk menambah kewaspadaan terhadap kegunaan soft drink.

Rabu, 13 Mei 2009

Jesus On The Beach

The 3 pictures below are a must see..

it's unbelievable that someone created this from sand.. take a look.

How awesome.


Pictures below are from a beach in Maryland. Isn't the artwork awesome ?!
Be sure to open up your screen all the way.
The man creates new ones each day, as the ocean washes away his work every day.





Bersyukurlah

Hidup adalah anugerah.

Hari ini sebelum engkau berpikir untuk mengucapkan
kata-kata kasar -Ingatlah akan seseorang yang tidak bisa berbicara.

Sebelum engkau mengeluh mengenai cita rasa makananmu
Ingatlah akan seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.

Sebelum engkau mengeluh tentang suami atau isterimu
Ingatlah akan seseorang yang menangis
kepada Tuhan meminta pasangan hidup.

Hari ini sebelum engkau mengeluh tentang hidupmu
Ingatlah akan seseorang yang begitu cepat pergi ke surga.

Sebelum engkau mengeluh tentang anak-anakmu
Ingatlah akan seseorang yang begitu mengaharapkan
kehadiran seorang anak, tetapi tidak mendapatnya.

Sebelum engkau bertengkar karena rumahmu yang kotor,
dan tidak ada yang membersihkan atau menyapu lantai
Ingatlah akan orang gelandangan yang tinggal di jalanan.

Sebelum merengek karena harus menyopir terlalu jauh
Ingatlah akan seseorang yang harus berjalan kaki untuk
menempuh jarak yang sama.

Dan ketika engkau lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu
Ingatlah akan para penganguran, orang cacat dan
mereka yang menginginkan pekerjaanmu.

Sebelum engkau menuding atau menyalahkan orang lain
Ingatlah bahwa tidak ada seorang pun yang tidak berdosa
dan kita harus menghadap pengadilan Tuhan.

Dan ketika beban hidup tampaknya akan menjatuhkanmu
Pasanglah senyuman di wajahmu dan berterima kasihlah pada
Tuhan karena engkau masih hidup dan ada di dunia ini.

Hidup adalah anugerah, jalanilah, nikmatilah, rayakan dan isilah itu.
NIKMATILAH SETIAP SAAT DALAM HIDUPMU,
KARENA MUNGKIN ITU TIDAK AKAN TERULANG LAGI!


Note : jika anda merasa tulisan ini bermanfaat utk orang
lainnya silahkan forward sebanyak2nya kepada rekan2 anda,
semoga dapat menimbulkan hal yg bermanfaat buat mereka.

Kamis, 07 Mei 2009

He Arrived This Morning


He arrived this morning

We had prayer spent time just talking

And He held me for a while because

I was having a bad morning

Then,He on His way to your place


When He gets to your PC, escort Him to the next stop

Please don’t allow Him to sleep on your PC

The message He is carrying is very important and needs to go round

May GOD bless you as you do this

Amen..


Amazing Rain Painting

Make sure you keep this open a minute or so and forward on so that you can see the rain in the paintings..
The Rain - Thomas Kinkade

Stop at the picture for a second, and watch the Rain . . . then read on . .. .


487cc3.gif


487cd2.gif


Hope the water flows when you get the picture



487ce2.gif

This is a Thomas Kinkade painting.
It is rumored to carry a miracle!

The water is supposed to be running, so if it's not moving then the picture didn't come through entirely.



487cf2.gif


487d01.gif




Eye From The Outer Space

This is AWESOME!

Dear All:

This photo is a very rare one, taken by NASA.

This kind of event occurs once in 3000 years.
This photo has done miracles in many lives.
Make a wish ... you have looked at the eye of God.
Surely you will see the changes in your life within a day.
Whether you believe it or not, don't keep this mail with you.
Pass this at least to 7 persons.

This is a picture NASA took with the hubble telescope.
Called "The Eye of God".
Too awesome to delete. It is worth sharing.





During the next 60 seconds, Stop whatever you are doing, and take this opportunity.
(Literally it is only One minute!)




Just send this to people and see what happens. Do not break this, please.

Di Balik Nikmatnya Es Pinggir Jalan





Setelah pengungkapan- pengungkapan peristiwa-peristiwa yang cukup mengagetkan seperti, pemakaian boraks pada beberapa jajanan favorit dipinggir jalan, pemakaian formalin yang berlebihan, pemakaian deterjen pada ikan asin biar keliatan lebih bersih dan putih atau pemakaian pewarna pada ikan kakap putih biar menjadi kakap merah yang di pasaran lebih mahal.

Nah tayangan kali ini mengungkap kasus es batu yang banyak digunakan di warung-warung seluruh Jakarta . Es batu ini ternyata berasal dari air "SUNGAI CILIWUNG" yang kinclong banget warnanya itu. Pada awalnya mereka menggunakan zat pemutih agar air keliatan lebih jernih.. Kemudian dimasukkan kedalam pendingin dan jadilah peti-peti es yang besar dan bening. Awalnya es ini hanya digunakan untuk mengawetkan makanan (ikan, buah dan sayuran) atau mendinginkan minuman botol pada kotak2 yang tidak memiliki sistem refrigerator. Tapi sialnya, para penjaja makanan dan minuman di jakarta (bahkan warung-warung yang besar) menggunakan es ini pada minuman dingin yang mereka jual. Es teh manis, aneka juice, es campur, es doger, dan lainnya yang membuat kita menelan ludah ketika melihat minuman ini kala terik menyengat.. HANYA dengan alasan MURAH, OMG!
Taukah kalian, setelah tim investigasi TransTV mencoba mengambil sampel secara acak di beberapa penjual yang menggunakan es ini pada aneka minuman, dan kemudian mengetesnya di laboratorium, terbukti dalam es itu mengandung bakteri E-COLI jauh diatas batas normal (10.000 - 20.000 per 100 mL).. Dengan kata lain es ini mengandung bakteri ham pir setara dengan (maaf) kotoran manusia.
Nah... Masih mau jajan sembarangan? ?? Emang Home made jauhhhhh lebih enak dan Sehat!!!!

Es Batu Lebih Kotor Ketimbang Air Toilet 28-02-2006.

Anda suka meminum minuman dingin dari restoran siap saji? Mulai sekarang Anda harus berhati-hati karena lewat penelitian telah terbukti es batu yang disediakan restoran fast food mengandung lebih banyak kuman daripada air toilet. Ihh....
Anda kerap merasa kurang nyaman menggunakan air yang berada di kamar mandi umum? Tentunya Anda tak bisa menjamin kebersihan air tersebut bukan? Tapi apakah Anda pernah berpikir dari mana asal air yang dibekukan menjadi es batu di restoran siap saji?
Sepertinya Anda harus mengubah anggapan bahwa es batu yang berasal dari restoran siap saji aman untuk dikonsumsi. Sebuah penelitian baru-baru ini membuktikan bahwa 70% es batu restoran siap saji lebih memiliki banyak kuman dibandingkan air toilet. Penelitian ini dilakukan oleh seorang anak perempuan yang baru berusia 12 tahun, Jasmine Roberts. Lewat penelitian ini Jasmine berhasil mendapatkan penghargaan proyek sekolah menengah.
Jasmine membuktikan penelitian ini dengan mengambil contoh es batu dan air toilet dari lima restoran siap saji yang berada di wilayah Florida Selatan. Setelah lengkap, ia melakukan pengecekan bakteri dari contoh es batu dan air toilet itu di University of South Florida . Dari hasil tes positif ditemukan bakteri E..coli yang biasanya terdapat dari sisa air pembuangan yang menyebabkan timbulnya beberapa jenis penyakit. 'Bakteri ini seharusnya tak berada di dalam es batu. Jasmine membantu kita memperingatkan adanya bahaya kesehatan yang bisa disebabkan oleh es batu ini,' ungkap Dr. David Katz kontributor masalah kesehatan 'Good Morning Amerika' seperti dilansir detikhot dari ABC News, Senin (27/2/2006).




Baik Jasmin dan Dr. David mengatakan bahwa
"ES BATU TERSEBUT DINILAI LEBIH KOTOR DARI AIR TOILET" karena mesin es batunya tidak bersih dan orang menggunakan tangan yang kotor untuk mengambil es. Sedangkan air toilet dinilai lebih bersih karena berasal dari sumber air yang telah melalui proses penyaringan
(diambil dari detikHot)





Cara Menolak Lamaran Kerja Ala Orang Djawa...

G : Manajer HRD
A : Wong sing susah uripe arep nggolek Gawean...

G : Kowe nduwe omah opo ora?
A : dereng....
G : Wah kowe ora iso ketompo nang kene
a : Lho kok ngaten........?
G : Mengko kowe mesthi ngajukne utang nang perusahaan.
a : Ah.. mboten kok, Sak janipun tiyang sepuh kulo niku sampun sugih.
G : Yo malah ora ketompo
a : Lho kok ngaten.....?
G : Mengko kowe kerjo mung nggo hiburan, nongkrang nongkrong wae.
G : Kowe nduwe motor opo ora....?
b : Mboten.
G : Ora ketompo
b : Lho kok mboten ketompo ?
G : Mengko kowe mesthi njaluk bantuan kredit.
b : Sak janipun gadhah, ning tasih ten kampung, gampil mangke kulo beto ngriki.
G : Wah malah ra ketompo....
b : lho kok ngoten
G : Tempat parkire wis ra cukup.
G : Kowe wis lulus sarjana tenan.....?
c : sampun pak....
G : Ora ketompo, kene iki golek sing SMA wae, luwih manutan lan ben mbayare murah
c : Sak janipun kulo tasih badhe skripsi
G : Malah ora ketompo.....
c : Lho kados pundi to....?
G : Mengko kowe kerjo mung ngetik skripsi, lek wis lulus mesti golek kerjo neng perusahaan liyo.
G : Kowe seneng guyon opo ora ?
d : Mboten pak, kulo serius nek nyambut gawe.
G : Ra ketompo.....
d : waa.......kok ngoten?
G : Engko konco koncomu lan anak buahmu podho stress.
d : Sak jane nggih sekedhik sekedhik seneng guyon.
G : Malah ora ketompo.
d : Lho kok......
G : Engko kowe ora serius kerjo

G : Kowe mau mrene numpak opo ?
e : Nitih mobil
G : Kowe ora ketompo
e : Sebabipun ?
G : Saiki BBM mundhak terus, mengko kowe njaluk mundhak bayar terus
e : Wo, kulo wau namung mbonceng, kok
G : Tambah ora ketompo
e : Lho, lha kok ... ?
G : Mengko mung gawene mbonceng mobil kantor. Ngrusuhi !
G : Anakmu akeh opo sithik ?
f : Kathah pak
G : Kowe ora ketompo
f : Sebabipun ?
G : Nyambut gawemu ora jenjem, mung mikir gawe uanaak wae
f : Lha wong namung anak adopsi, kok.
G : Tambah ora ketompo
f : Lho, lha kok ... ?
G : Gawe anak bae aras2en, opo maneh nyambut gawe
G : Kowe wis ngerti gaweyanmu durung ?
h : Dereng
G : Kowe ora ketompo
h : Sebabipun ?
G : Arep nyambut gawe kok ora ngerti gaweyane ?
h : Oo, nek damelan niku mpun ngertos kok
G : Tambah ora ketompo
h : Lho, lha kok ... ?
G : Kowe rak mung arep keminter, to ?
G : Kowe ngerti kahanan kantor kene durung
k : Dereng
G : Kowe ora ketompo
k : Sebabipun ?
G : Arep nyambut gawe kok ora ngerti kantore ?
k : Wo, sekedhik2 mpun ngertos kok
G : Tambah ora ketompo
k : Lho, lha kok ... ?
G : Kowe senengane ngudhal-udhal wewadi kantor, to ?
G : Kowe kerep loro ?
m : Mboten
G : Kowe ora ketompo
m : Sebabipun ?
G : Mesthi kerep mbolos, wong arang2 gering
m : Wah, sakjanipun nggih asring
G : Tambah ora ketompo
m : Lho, lha kok ... ?
G : Kantor iki ora nompo karyawan pileren.
G : Kowe biso main Internet ?
n : mBoten
G : Kowe ora ketompo
n : Sebabipun ?
G : Perusahaan ora nompo BI (Buta Internet)
n : Wah, sakjanipun nggih saged
G : Tambah ora ketompo
n : Lho, lha kok ... ?
G : Mesthi ora bakal nyambut gawe, kakehan dolanan Internet, to?
Ngentek-entekke pulsa !
G : Kowe waras opo ora?
o : Lha, kulo nggih waras to Pak.
G : Ra ketompo.......
o : Kenging nopo .....?
G : Mengko kowe mesthi ora krasan neng kene.
o : Niku rumiyin Pak, sakmeniko sampun rodo edan.
G : Malah ra ketompo......
o : Pripun to niki....?
G : Mengko aku duwe saingan..........

It's Funny n True

pic24909.jpg
pic27009.gif
pic16029.jpg

KISAH PAHIT SEORANG GIGOLO

Teman-teman, Bacalah kisah di bawah ini:
(Cobalah ambil hikmahnya.. jangan terburu-buru silau oleh harta)


"Aku terpaksa menjadi gigolo"


Seorang pemuda frustasi mencoba-coba jadi gigolo.
Pengalaman pertamanya bertemu seorang ibu muda perlente dengan mobil mewah.
Pemuda itu dibawa dengan mobil mewah menuju ke sebuah rumah besar milik wanita itu.
Sesampainya dirumah, Dia dimasukkan ke dalam sebuah kamar.
Si pemuda itu merasa nevous karena ini adalah pertama kalinya masuk ke kamar wanita lain.
Pikirannya sudah macam-macam, bingung dan juga kikuk.
Semakin berpikir seperti itu, birahinya juga makin muncul.
Sebelum melakukan apa-apa, wanita itu berkata,
"Kamu lepas dulu baju kamu dan tunggu disini dulu ya, jangan ke mana-mana,"
ujar wanita itu kemudian keluar dari kamar.
Pemuda itu makin bingung karena ditinggal sendirian.
Sebetulnya dia malu untuk telanjang karena tubuhnya kurus.
Akhirnya dia melepas semua bajunya,dan menunggu di kamar.
"Ah sudah kepalang tanggung," pikirnya.
Tak lama kemudian, ibu itu masuk ke dalam kamar.
Kali ini diikuti oleh dua orang anak kecil.
Ibu itu berkata kepada kedua anak kecil itu,
"Nah, Wati dan Budi, harus banyak makan. Kalau tidak, nanti badannya kurus seperti Om ini"


Hua..ha...ha..ha...ha..

Serius Amat Bacanya...

Ayo kerja.. kerja

ANUGERAH TERBESAR : KUASA SALIB

“Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.” 1 Korintus 1:18

Yesus adalah Allah Mahatinggi, Allah yang bertahta di Sorga, namun rela meninggalkan semua itu dan menjadi manusia. Tujuan utamaNya ke dunia adalah mati bagi keselamatan manusia, seperti tertulis: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.” (Yohanes 3:16-17). Yesus mengorbankan statusNya sebagai Allah, direndahkan manusia sedemikian rupa seperti domba sembelihan. Sesungguhnya Dia berkuasa memerintahkan malaikat untuk menolongNya atau membinasakan manusia yang menganiaya Dia, lalu mengangkatNya kembali ke sorga. Itu tidak dilakukanNya karena Dia tahu bahwa berkorban bagi keselamatan manusia adalah misiNya datang ke dunia.

Salib lebih dari sekedar gambaran kasih Ilahi, ia merupakan dasar kasih Ilahi itu sendiri. Salib membuka jalan untuk pengampunan dan belas kasih Allah bagi manusia. Berbagai upaya dilakukan manusia untuk beroleh keselamatan: perbuatan baik, ibadah, beramal dan segala kesalehan, namun semua usaha itu tetap gagal. Kita tidak dapat menyelamatkan diri sendiri, karena pada dasarnya kita adalah “...orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.” (Efesus 2:3). Keselamatan hanya dapat diperoleh melalui iman dalam Yesus yang disalibkan yang menebus dosa sekali untuk selamanya. Ia bukan hanya menyelamatkan kita dari hukuman mati, melainkan juga dari hukuman api neraka kekal, karena manusia berdosa dan dosalah yang menyebabkan manusia harus dihukum dalam kematian kekal.

Karya Yesus di kayu salib membuat setiap orang yang percaya berhak atas sorga dan hidup kekal. Banyak orang menutup mata, meremehkan, menolak berita salib. Namun salib menyadarkan manusia akan dosa dan penghukuman.

Karena Dia, kita diperdamaikan dengan Allah dan beroleh pengampunan.

SHI SANG CHI YOU MAMA HAU

Di Dunia ini Hanya Ibu Seorang Yang Baik

Link Video : http://www.youtube.com/watch?v=IvHwN9MtBng

Alkisah, ada sepasang kekasih yang saling mencintai. Sang pria berasal dari keluarga kaya, dan merupakan orang yang terpandang di kota tersebut. Sedangkan sang wanita adalah seorang yatim piatu, hidup serba kekurangan, tetapi cantik, lemah lembut, dan baik hati. Kelebihan inilah yang membuat sang pria jatuh hati.

Sang wanita hamil di luar nikah.. Sang pria lalu mengajaknya menikah dengan membawa sang wanita ke rumahnya. Seperti yang sudah mereka duga, orang tua sang pria tidak menyukai wanita tersebut. Sebagai orang yang terpandang di kota tersebut, latar belakang wanita tersebut akan merusak reputasi keluarga. Sebaliknya, bahkan mereka telah mencarikan jodoh yang sepadan untuk anaknya. Sang pria berusaha meyakinkan orang tuanya bahwa ia sudah menetapkan keputusannya, apapun resikonya bagi dia.

Sang wanita merasa tak berdaya, tetapi sang pria meyakinkan wanita tersebut bahwa tidak ada yang bisa memisahkan mereka. Sang pria terus beragumen dengan orang tuanya bahkan membantah perkataan orang tuanya, sesuatu yang belum pernah dilakukannya selama hidupnya. (di jaman dulu, umumnya seorang anak sangat tunduk pada orang tuanya).

Sebulan telah berlalu, sang pria gagal untuk membujuk orang tuanya agar menerima calon istrinya. Sang orang tua juga stress karena gagal membujuk anak satu-satunya agar berpisah dengan wanita tersebut yang menurut mereka akan sangat merugikan masa depannya.

Sang pria akhirnya menetapkan pilihan untuk kawin lari. Ia memutuskan untuk meninggalkan semuanya demi sang kekasih. Waktu keberangkatan pun ditetapkan. Akan tetapi rupanya rencana ini diketahui oleh orang tua sang pria. Maka ketika saatnya tiba, sang orang tua mengunci anaknya di dalam kamar dan dijaga ketat oleh para bawahan di rumahnya yang besar.

Sebagai gantinya, kedua orang tua datang ke tempat yang telah ditentukan sepasang kekasih tersebut untuk melarikan diri. Sang wanita sangat terkejut dengan kedatangan ayah dan ibu sang pria….. Mereka kemudian memohon pengertian dari sang wanita agar meninggalkan anak mereka satu-satunya.

Menurut mereka, dengan perbedaan status sosial yang sangat besar, perkawinan mereka hanya akan menjadi gunjingan seluruh penduduk kota, reputasi anaknya akan tercemar, orang-orang tidak akan menghormatinya lagi. Akibatnya, bisnis yang akan diwariskan kepada anak mereka akan bangkrut secara perlahan-lahan.

Mereka bahkan memberikan uang dalam jumlah banyak, dengan permohonan agar wanita tersebut meninggalkan kota ini, tidak bertemu dengan anaknya lagi, dan menggugurkan kandungannya. Uang tersebut dapat digunakan untuk membiayai hidupnya di tempat lain.

Sang wanita menagis tersedu-sedu. Dalam hati kecilnya, ia sadar bahwa perbedaan status sosial yang sangat jauh akan menimbulkan banyak kesulitan bagi kekasihnya. Akhirnya ia setuju untuk meninggalkan kota ini tetapi menolak untuk menerima uang tersebut. Ia mencintai sang pria, bukan uangnya.. Walaupun ia sepenuhnya sadar jalan hidupnya ke depan akan sangat sulit.

Ibu sang pria kembali memohon kepada wanita tersebut untuk meninggalkan sepucuk surat kepada mereka yang menyatakan bahwa ia memilih berpisah dengan sang pria. Ibu sang pria kuatir anaknya akan terus mencari kekasihnya dan tidak mau meneruskan usaha orang tuanya. “Walaupun ia kelak bukan suamimu, bukankan Anda ingin melihatnya sebagai seorang yang berhasil? Ini adalah untuk kebaikan kalian berdua”, kata sang ibu.

Dengan berat hati, sang wanita menulis surat. Ia menjelaskan bahwa ia sudah memutuskan untuk pergi meninggalkan sang pria. Ia sadar bahwa keberadaannya hanya akan merugikan sang pria. Ia minta maaf karena telah melanggar janji setia mereka berdua bahwa mereka akan selalu bersama dalam menghadapi penolakan-penolakan akibat perbedaan status sosial mereka. Ia tidak kuat lagi menahan penderitaan ini dan memutuskan untuk berpisah.

Tetesan air mata sang wanita tampak membasahi surat tersebut.

Sang wanita yang malang tersebut tampak tidak punya pilihan lain. Ia terjebak antara moral dan cintanya. Sang wanita segera meninggalkan kota itu, sendirian. Ia menuju sebuah desa yang lebih terpencil. Di sana, ia bertekad untuk melahirkan dan membesarkan anaknya.

Tiga tahun telah berlalu….

Ternyata wanita tersebut telah menjadi seorang ibu. Anaknya seorang laki-laki. Sang ibu bekerja keras siang dan malam untuk membiayai kehidupan mereka. Di pagi dan di siang hari, ia bekerja di sebuah industri rumah tangga, malamnya ia menyuci pakaian-pakaian tetangga dan menyulam sesuai dengan pesanan pelanggan. Kebanyakan ia melakukan semua perkerjaan ini sambil menggendong anaknya di punggungnya.

Walaupun ia cukup berpendidikan, ia menyadari bahwa pekerjaan lain tidak memungkinkan karena ia harus berada di sisi anaknya setiap saat. Akan tetapi sang ibu tidak pernah mengeluh dengan pekerjaannya.

Di usia tiga tahun, suatu saat, sang anak tiba-tiba sakit keras. Demamnya sangat tinggi. Ia segera dibawa ke rumah sakit setempat. Anak tersebut harus menginap di rumah sakit selama beberapa hari. Biaya pengobatan telah menguras habis seluruh tabungan dari hasil kerja kerasnya selama ini dan itupun belum cukup. Ibu tersebut akhirnya juga meminjam ke sana-sini kepada siapapun yang bermurah hati untuk memberikan pinjaman.

Saat diperbolehkan pulang, sang dokter menyarankan untuk membuat sup ramuan untuk mempercepat kesembuhan putranya. Ramuan tersebut terdiri atas obat-obat herbal dan daging sapi untuk dikukus bersama. Akan tetapi sang ibu hanya mampu membeli obat-obat herbal tersebut. Ia tidak punya uang sepeserpun lagi untuk membeli daging. Untuk meminjam lagi, rasanya tak mungkin karena ia telah berutang kepada semua orang yang ia kenal dan belum terbayar.

Ketika di rumah, sang ibu menangis. Ia tidak tau harus berbuat apa untuk mendapatkan daging. Toko daging di desa tersebut telah menolak permintaannya untuk membayar di akhir bulan saat gajian.

Di antara tangisannya, ia tiba-tiba mendapatkan ide. Ia mencari alkohol yang ada di rumahnya, sebilah pisau dapur, dan sepotong kain. Setelah pisau dapur dibersihkan dengan alkohol, sang ibu nekad mengambil sekerat daging dari pahanya. Agar tidak membangunkan anaknya yang sedang tidur, ia mengikat mulutnya dengan sepotong kain. Darah berhamburan… Sang ibu tengah berjuang mengambil dagingnya sendiri sambil berusaha tidak mengeluarkan suara kesakitan yang teramat sangat.

Hujan lebatpun turun. Lebatnya hujan menyebabkan rintihan kesakitan sang ibu tidak terdengar oleh para tetangga terutama oleh anaknya sendiri. Tampaknya langit juga tersentuh dengan pengorbanan yang sedang dilakukan sang ibu….

Enam tahun telah berlalu…

Anaknya tumbuh menjadi seorang anak yang tampan, cerdas, dan berbudi pekerti. Ia juga sangat saying ibunya… Di hari minggu mereka sering pergi ke taman di desa tersebut, bermain bersama, dan bersama-sama menyanyikan lagu “Shi Sang Chi You Mama Hau” (=di dunia ini, hanya ibu seorang yang baik)

Sang anak juga sudah bersekolah.. Sang ibu sekarang bekerja sebagai penjaga toko karena ia sudah bisa meninggalkan anaknya di siang hari.

Hari-hari terlewatkan dengan kebersamaan, penuh kebahagiaan. Sang anak terkadang memaksa ibunya agar ia bisa membantu ibunya menyuci di malam hari. Ia tau ibunya masih menyuci di malam hari karena perlu tambahan biaya untuk sekolahnya. Ia memang seorang anak yang cerdas.

Ia juga tau bulan depan adalah hari ulang tahun ibunya. Ia berniat membelikan sebuah jam tangan yang sangat didambakan ibunya selama ini. Ibunya pernah mencobanya di sebuah toko tetapi segera menolak setelah pemilik toko menyebutkan harganya. Jam tangan itu sederhana, tidak terlalu mewah, tetapi bagi mereka itu masih terlalu mahal. Masih banyak keperluan lain yang harus dibiayai.

Sang anak segera pergi ke toko tersebut yang tidak jauh dari rumahnya. Ia meminta kepada kakek pemilik toko agar menyimpan jam tangan tersebut karena ia kaan membelinya bulan depan. “Apakah kamu punya uang?” , tanya sang pemilik toko. “Tidak sekarang, nanti saya akan punya”, kata sang anak dengan serius.

Ternyata bulan depannya sang anak benar-benar muncul untuk membeli jam tangan tersebut. Sang kakek juga terkejut, kiranya sang anak hanya main-main.

Ketika menyerahkan uangnya, sang kakek bertanya, “Dari mana kamu mendapatkan uang itu? Bukan mencuri, kan?”. “Saya tidak mencuri, kakek”. “Hari ini adalah hari ulang tahun ibuku. Saya biasanya naik becak pulang pergi ke sekolah. Selama sebulan ini saya berjalan kaki saat pulang dari sekolah. Uang jajan dan uang becaknya saya simpan untuk beli jam ini. Kakiku sakit tapi ini semua untuk ibuku. O ya, jangan bertahu ibuku tentang hal ini. Ia akan marah”, kata sang anak. Sang pemilik toko tampak kagum pada anak tersebut.

Seperti biasanya, sang ibu pulang dari kerja di sore hari. Sang anak segera memberikan ucapan selamat pada ibunya dan menyerahkan jam tangan tersebut. Sang ibu terkejut bercampur haru, ia bangga dengan anaknya. Jam tangan ini memang adalah impiannya. Akan tetapi sang ibu tiba-tiba tersadar, akan dari mana uang untuk membeli jam tangan tersebut. Sang anak tutup mulut, tidak mau menjawab.

“Apakah kamu mencuri, nak?”. Sang anak diam seribu bahasa. Ia tidak ingin ibunya mengetahui bagaimana ia mengumpulkan uang tersebut. Setelah ditanya berkali-kali tanpa ada jawaban, sang ibu menyimpulkan bahwa anaknya telah mencuri. “Walaupun kita miskin, kita tidak boleh mencuri. Bukankah ibu sudah mengajari kamu tentang hal ini?”, tanya sang ibu.

Lalu ibu mengambil rotan dan mulai memukuli anaknya. Biarpun ibu sayang anaknya, ia harus mendidiknya sejak kecil. Sang anak menangis, sedangkan air mata sang ibu mengalir keluar. Hatinya begitu perih karena ia sedang memukul belahan hatinya. Akan tetapi ia harus melakukannya demi kebaikan anaknya.

Suara tangisan sang anak terdengar keluar. Para tetangga menuju ke rumah tersebut dengan heran dan kemudian prihatin setelah mengetahui kejadiannya. “Ia sebenarnya anak yang baik”, kata salah satu tetangganya.

Kebetulan sekali, sang pemilik toko sedang berkunjung ke rumah salah satu tetangganya yang merupakan familinya.

Ketika ia keluar melihat ke rumah itu, ia segera mengenal anak itu. Ketika mengetahui persoalannya, ia segera menghampiri ibu itu untuk menjelaskan. Akan tetapi tiba-tiba sang anak berlari ke arah pemilik toko untuk memohon agar tidak menceritakan yang sebenarnya pada ibunya.

“Nak, ketahuilah, anak yang baik tidak boleh berbohong, dan tidakboleh menyembunyikan sesuatu dari ibunya”. Sang anak mengikuti nasihat kakek itu. Maka kakek itu mulai menceritakan bagaimana sang anak tiba-tiba muncul di tokonya sebulan yang lalu, memintanya untuk menyimpan jam tangan tersebut, dan sebulan kemudian akan membelinya. Anak itu muncul siang tadi di tokonya, katanya hari ini adalah hari ulang tahun ibunya. Ia juga menceritakan bagaimana sang anak berjalan kaki dari sekolahnya pulang ke rumah dan tidak jajan di sekolah selama sebulan ini untuk mengumpulkan uang untuk membeli jam tangan kesukaan ibunya.

Tampak sang kakek meneteskan air mata saat selesai menjelaskan hal tersebut, begitu pula dengan tetangganya. Sang ibu segera memeluk anak kesayangannya. Keduanya menangis tersedu-sedu. “Maafkan saya, nak”. “Tidak bu… saya yang bersalah”

Sementara itu…

Ternyata sang ayah dari sang anak sudah menikah, tetapi istrinya mandul. Mereka tidak punya anak. Orang tuanya sangat sedih akan hal ini karena tidak akan ada yang mewarisi usaha mereka kelak.

Ketika sang ibu dan anaknya berjalan-jalan ke kota, dalam sebuah kesempatan, mereka bertemu dengan sang ayah dan istrinya. Sang ayah baru menyadari bahwa sebenarnya ia sudah punya anak dari darah dagingnya sendiri.. Ia mengajak mereka berkunjung ke rumahnya, bersedia menanggung semua biaya hidup mereka, tetapi sang ibu menolak. “Kami bisa hidup baik tanpa bantuanmu”.

Berita ini segera diketahui oleh orang tua sang ayah. Mereka begitu ingin melihat cucunya tetapi sang ibu tidak mengijinkan.

Di pertengahan tahun, penyakit sang anak kembali kambuh. Dokter mengatakan bahwa penyakit sang anak butuh operasi dan perawatan yang konsisten. Kalau kambuh lagi, akan membahayakan jiwanya.

Keuangan sang ibu sudah agak membaik dibandingkan sebelumnya. Akan tetapi biaya medis tidaklah murah. Ia tidak sanggup membiayainya.

Sang ibu kembali berpikir keras.. Akan tetapi ia tidak menemukan solusi yang tepat. Satu-satunya jalan keluarnya adalah menyerahkan anaknya kepada sang ayah karena sang ayahnyalah yang mampu membiayai perawatannya.

Maka di hari Minggu ini sang ibu kembali mengajak anaknya berkeliling kota, bermain-main di taman kesukaan mereka. Mereka gembira sekali menyanyikan lagu Shi Sang Chi You Mama Hau, lagu kesayangan mereka. Untuk sejenak, sang ibu melupakan semua penderitaannya. Ia hanyut dalam kegembiraan bersama sang anak.

Sepulang ke rumah, sang ibu menjelaskan keadaannya pada sang anak. Sang anak menolak untuk tinggal bersama ayahnya karena ia hanya ingin dengan ibunya. “Tetapi ibu tidak mampu membiayai perawatan kamu, nak”, kata ibunya. “Tidak apa-apa bu, saya tidak perlu dirawat. Saya sudah sehat bila bisa bersama-sama dengan ibu. Bila sudah besar nanti, saya akan mencari banyak uang untuk biaya perawatan saya dan untuk ibu. Nanti ibu tidak perlu bekerja lagi”, kata sang anak. Akan tetapi ibunya memaksa akan berkunjung ke rumah sang ayah keesokan harinya. Penyakitnya memang bisa kambuh setiap saat.

Di sana sang anak diperkenalkan dengan kakek dan neneknya. Keduanya sangat senang melihat anak imut tersebut. Ketika ibunya hendak pulang, sang anak meronta-ronta ingin ikut pulang dengan ibunya. Walaupun diberikan mainan kesukaan sang anak, yang tidak pernah ia peroleh saat bersama ibunya, sang anak menolak. “Saya ingin ibu, saya tidak mau mainan itu”, teriak sang anak dengan nada yang polos. Dengan hati sedih dan menangis, sang ibu berkata ,”Nak, kamu harus dengar nasihat ibu. Tinggallah di sini. Ayah, kakek, dan nenek akan bermain bersamamu.”. “Tidak, aku tidak mau mereka. Saya hanya mau ibu, saya sayang ibu, bukankah ibu juga sayang saya? Ibu sekarang tidak mau saya lagi”, sang anak mulai menangis.

Bujukan demi bujukan ibunya untuk tinggal di rumah besar tersebut tidak didengarkan anak kecil tersebut. Sang anak menangis tersedu-sedu. “Kalau ibu sayang padaku, bawalah saya pergi, bu”. Sampai pada akhirnya, ibunya memaksa dengan berkata, “Benar, ibu tidak sayang kamu lagi. Tinggallah di sini”, ibunya segera berlari keluar meninggalkan rumah tersebut. Tampak anaknya meronta-ronta dengan ledakan tangis yang memilukan.

Di rumahnya, sang ibu kembali meratapi nasibnya. Tangisannya begitu menyayat hati. Ia telah berpisah dengan anaknya. Ia tidak diperbolehkan menjenguk anaknya tetapi mereka berjanji akan merawat anaknya dengan baik. Di antara isak tangisnya, ia tidak menemukan lagi arti hidup ini. Ia telah kehilangan satu-satunya alasan untuk hidup: anaknya tercinta.

Kemudian ibu yang malang itu mengambil pisau dapur untuk memotong urat nadinya. Akan tetapi sesaat sebelum ia melakukannya, ia sadar bahwa anaknya mungkin akan tidak diperlakukan dengan baik. “Tidak, aku harus tetap hidup untuk mengetahui bahwa anaknya diperlakukan dengan baik.” Segera, niat bunuh diri itu dibatalkan. Demi anaknya juga….

Setahun berlalu...

Sang ibu telah pindah ke tempat lain. Ia mendapatkan pekerjaan yang lebih baik lagi. Sang anak telah sehat walaupun belum menjalani perawatan medis secara rutin tiap bulan.

Seperti biasa, sang anak ingat akan hari ulang tahun ibunya. Uang pun dapat ia peroleh dengan mudah tanpa perlu bersusah payah mengumpulkannya. Maka pada hari tersebut, sepulang dari sekolah, ia tidak pulang ke rumahnya. Ia segera naik bus menuju ke desa tempat tinggal ibunya yang memakan waktu beberapa jam. Sang anak telah mempersiapkan setangkai bunga, sepucuk surat yang menyatakan ia setiap hari merindukan sang ibu, sebuah kartu ucapan selamat ulang tahun, dan nilai ujian yang sangat bagus. Ia akan memberikan semuanya untuk sang ibu.

Sang anak berlari riang gembira melewati gang-gang kecil menuju rumahnya dulu. Akan tetapi ketika ia sampai di rumah, ia mendapati rumah itu telah kosong. Tetangga mengatakan ibunya telah pindah dan tidak ada yang tau ke mana ibunya pergi. Sang anak tidak tau harus berbuat apa. Ia duduk di depan rumah tersebut, menangis. “Ibu benar-benar tidak menginginkan saya lagi.”

Sementara itu, keluarga sang ayah begitu cemas ketika sang anak sudah terlambat pulang ke rumah selama lebih dari 3 jam. Gurunya mengatakan bahwa semuanya sudah pulang. Semua tempat sudah dicari tetapi tidak ada kabar.

Mereka panik. Sang ayah menelepon ibunya, yang juga sangat terkejut. Polisipun dihubungi untuk melaporkan anak hilang.

Ketika sang ibu sedang berpikir keras, tiba-tiba ia teringat sesuatu. Hari ini adalah hari ulang tahunnya. Ia terlalu sibuk sampai melupakannya. Anaknya mungkin pulang ke rumah. Maka sang ayah dan sang ibu segera naik mobil menuju rumah tersebut. Sayangnya, mereka hanya menemukan kartu ulang tahun, setangkai bunga, nilai ujian yang bagus, dan sepucuk surat anaknya. Sang ibu tidak mampu menahan tangisannya saat membaca tulisan-tulisan imut anaknya dalam surat itu.

Hari mulai gelap. Mereka sibuk mencari di sekitar desa tersebut tanpa mendapatkan petunjuk apapun. Sang ibu semakin resah. Kemudian sang ibu membakar dupa, berlutut di hadapan altar Dewi Kuan Im. Sambil menangis ia memohon agar bisa menemukan anaknya.

Seperti mendapatkan petunjuk, sang ibu tiba-tiba ingat bahwa ia dan anaknya pernah pergi ke sebuah kuil Kuan Im di desa tersebut. Ibunya pernah berkata bahwa bila kamu memerlukan pertolongan, mohonlah kepada Dewi Kuan Im yang welas asih. Dewi Kuan Im pasti akan menolongmu jika niat kamu baik.

Ibunya memprediksikan bahwa anaknya mungkin pergi ke kuil tersebut untuk memohon agar bisa bertemu dengan dirinya.

Benar saja, ternyata sang anak berada di sana. Akan tetapi ia pingsan, demamnya tinggi sekali. Sang ayah segera menggendong anaknya untuk dilarikan ke rumah sakit. Saat menuruni tangga kuil, sang ibu terjatuh dari tangga, dan berguling-guling jatuh ke bawah…

Sepuluh tahun sudah berlalu…

Kini sang anak sudah duduk di bangku kuliah. Ia sering beradu mulut dengan ayahnya mengenai persoalan ibunya. Sejak jatuh dari tangga, ibunya tidak pernah ditemukan. Sang anak telah menghabiskan banyak uang untuk mencari ibunya kemana-mana tetapi hasilnya nihil.

Siang itu, seperti biasa sehabis kuliah, sang anak berjalan bersama dengan teman wanitanya. Mereka tampak serasi. Saat melaju dengan mobil di sebuah persimpangan sebuah jalan, ia melihat seorang wanita tua yang sedang mengemis. Ibu tersebut terlihat kumuh dan tampak memakai tongkat. Ia tidak pernah melihat wanita itu sebelumnya. Wajahnya kumal dan ia tampak berkomat-kamit.

Didorong rasa ingin tau, ia menghentikan mobilnya dan turun bersama pacarnya untuk menghampiri pengemis tua tadi. Ternyata sang pengemis tua sambil mengacungkan kaleng kosong untuk meminta sedekah, ia berucap dengan lemah, “Di manakah anakku? Apakah kalian melihat anakku?”.

Sang anak merasa mengenal wanita tua itu. Tanpa disadari, ia segera menyanyikan lagu Shi Sang Chi You Mama Hau dengan suara perlahan. Tak disangka, sang pengemis tua ikut menyanyikannya dengan suara lemah. Mereka berdua menyanyikan bersama. Ia segera mengenal suara ibunya yang selalu menyanyikan lagu tersebut saat ia kecil. Sang anak segera memeluk pengemis tua itu dan berteriak dengan haru “Ibu, ini saya bu”.

Sang pengemis tua itu terkejut. Ia meraba-raba muka sang anak lalu bertanya, “Apakah kamu anakku?” “Benar bu, saya adalah anak ibu”

Keduanyapun berpelukan dengan erat. Air mata keduanya berbaur membasahi bumi…

Karena jatuh dari tangga, sang ibu yang terbentur kepalanya menjadi hilang ingatan. Akan tetapi setiap hari ia selama sepuluh tahun terus mencari anaknya tanpa peduli dengan keadaan dirinya. Sebagian orang menganggapnya sebagai orang gila.

Dalam kondisi kritis, ibu kita akan melakukan apa saja demi kita. Ibu bahkan rela mengorbankan nyawanya…

Di antara lebih dari 6 milyar manusia, di antara orang-orang di sekeliling anda, di antara orang-orang yang anda kenal, siapakah yang rela mengorbankan nyawanya untuk anda kapanpun, di manapun, dengan cara apapun?

Tidak diragukan lagi ibu kita adalah orang yang paling mulia di dunia ini.

Ingin bergabung dengan sebuah MISI MULIA

Ada 2 tindakan yang dapat Anda lakukan:

1. Bila anda beruntung (ibu anda masih ada di dunia ini) ajaklah ia untuk keluar makan atau jalan-jalan MALAM INI JUGA. Jangan ditunda-tunda. Bila ibu anda tinggal di tempat yang terpisah jauh dengan anda, telponlah dia malam ini juga just to say ‘hello’. Catatlah hari ulang tahunnya, rayakan, dan bahagiakanlahh dia semampu anda. Hidangkan makanan favoritnya, dst.

2. Kirimkanlah kisah ini kepada saudara-saudara anda, teman-teman anda, maupun rekan-rekan kerja anda. Bagi sebagian dari mereka, bisa jadi kisah ini akan menjadi seperti setetes embun yang menyegarkan jiwa mereka yang terkadang terlalu sibuk dengan aktivitasnya sendiri.

Mom, my beloved, I love you mom. Forever… deep in my heart.. I always missing you mom