Saat Hidup tidak lagi bersahabat dengan kita... Tetap lah "pegang erat Tangan Tuhan" Jangan pernah kau berpaling dari NYA, sebab TUHAN lah sumber pertolongan kita kemarin, hari ini , besok dan untuk selama-lama nya...

Selasa, 11 Maret 2014

Semarang Tourism part 1

KLENTENG SAM POO KONG
Menapaki Jejak Cheng Ho di Gedung Batu

Klenteng Agung Sam Poo Kong atau yang juga dikenal dengan nama Gedung Batu merupakan tempat peribadatan umat Tri Darma terbesar di Semarang. Keberadaan klenteng ini tak bisa dipisahkan dari kisah pelayaran kolosal admiral Cina muslim bernama Laksmana Cheng Ho. Berbeda dengan Bangsa Eropa yang membawa misi 3G (Gold, Glory, Gospel) dalam tiap pelayarannya, misi yang diemban oleh Laksmana Cheng Ho hanyalah misi damai dan berdiplomasi dengan kerajaan-kerajaan yang dikunjunginya. Ketika armada Cheng Ho berlayar ke nusantara untuk kesekian kalinya, Wang Jinghong yang merupakan orang kedua dalam armada itu mendadak sakit keras sehingga Cheng Ho memutuskan untuk membuang sauh di Simongan yang kala itu masih berupa pantai. Gua batu yang ditemukan oleh Cheng Ho kemudian digunakan sebagai tempat beristirahat Wang Jinghong dan sepuluh anak buahnya, sedangkan Cheng Ho kembali melanjutkan perjalanan ke barat.
Wang Jinghong dan anak buahnya kemudian menikahi wanita lokal serta memutuskan untuk tinggal di Simongan. Lambat laun Simongan berubah menjadi tempat yang maju karena aktivitas perdangan dan pertanian. Warga Tionghoa yang berdatangan ke Semarang pun bermukim dan bercocok tanam di sana. Guna mengenang serta menghormati Laksmana Cheng Ho, Wang Jinghong mendirikan patung Cheng Ho di dalam gua. Sepeninggalnya Wang Jinghong, etnis Cina yang mulai memadati Simongan mendirikan sebuah klenteng sederhana yang diberi nama Klenteng Sam Poo Kong.
Pada abad ke 18, warga Tionghoa yang telah direlokasi ke kawasan Kawasan Pecinan oleh Belanda sempat mengalami kesulitan saat hendak beribadah di Klenteng Sam Poo Kong. Hal ini dikarenakan ada tuan tanah Yahudi bernama Johanes yang menguasai seluruh tanah di daearah Simongan. Dia menetapkan pajak yang sangat tinggi bagi warga yang ingin beribadah. Pemajakan ini baru berakhir pada tahun 1879 saat ayah Raja Gula Oei Tiong Ham membeli hak atas tanah ini. Klenteng Sam Poo Kong pun kembali dikunjungi warga dan terus berbenah diri serta bersolek menjadi cantik seperti sekarang.
Selain sebagai tempat peribadatan, saat ini Klenteng Sam Poo Kong juga menjadi salah satu wisata religi yang diunggulkan di Semarang. Kompleks Klenteng Agung Sam Poo Kong terbagi menjadi dua bagian, yaitu plaza utama dan bangunan klenteng. Pengunjung yang tidak memiliki kepentingan hanya boleh masuk ke plaza utama, tempat di mana berdiri patung Laksmana Cheng Ho setinggi 10,7 m. Patung berbahan dasar perunggu yang dibuat di Cina ini merupakan patung tertinggi di Asia Tenggara. Di sebelah selatan terdapat gerbang raksasa berwarna merah menyala yang membuat kita serasa berada di Negeri Cina. Di balik pagar besi terdapat bangunan klenteng yang hanya boleh dimasuki oleh pengunjung yang hendak berdoa atau ingin membaca peruntungan yang dikenal dengan istilah ciamsi. Berbekal hio seharga Rp 10.000, YogYES pun melenggang masuk ke kompleks klenteng guna melakukan ciamsi.
Bau hio menyeruak dengan tajam saat YogYES memasuki kompleks klenteng dengan atap bertingkat yang dihiasi ratusan lampion. Ukiran naga dan huruf Cina berwarna emas menghiasi pilar-pilar merah. Sebuah bedug berwarna merah terlihat di klenteng utama. Di kompleks ini terdapat 4 klenteng yang bernama Klenteng Dewi Laut, Dewa Bumi, Kyai Juru Mudi, dan Klenteng Sam Poo Kong. Sedangkan di bagian bawah yang agak tersembunyi terdapat petilasan Kyai Jangkar, Kyai Tumpeng, dan Kyai Tjundrik Bumi. Di belakang altar utama, terdapat relief yang menggambarkan tentang kisah pelayaran Cheng Ho, lengkap dengan keterangan dalam 3 bahasa.
Sesampainya di klenteng utama, seorang juru ramal atau yang disebut biokong meminta hio untuk dinyalakan, kemudian meletakkannya di atas hiolo besar. Saya pun diajak menuju gua batu di balik relief guna memulai proses ciamsi. Hawa dingin langsung menusuk saat memasuki gua batu yang digunakan sebagai tempat berdoa. Prosesi ciamsi diawali dengan melakukan po pwe atau melempar dua tongkat kayu dan melihat sisi yang muncul, ritual itu dilakukan secara berulang-ulang. Selanjutnya biokong mengambil batangan bambu berisikan angka di wadah dengan cara mengocoknya. Melihat angka yang tertera di batangan bambu wajah biokong nampak berkerut. "Jodohmu tidak begitu bagus", katanya sambil menepuk pundak saya."
Harga tiket:
  • Rp 3.000 (masuk ke halaman klenteng)
  • Rp 20.000 (masuk ke kompleks bangunan klenteng)
Sumber : Yogyes.com


Touris Guide :
*)Untuk anda yang dari arah bandara bisa menempuh perjalanan ke Klenteng Sam Poo Kong hanya dalam waktu 5 menit bila tidak terjebak macet di seputar Kali Banteng, jarak tempuh akan memakan waktu 20-25 menit dalam keadaan traffic jump.
*)Untuk anda yang datang ke Klenteng sam Poo Kong hendak nya tidak berkata-kata kotor dan bertindak sembarangan karena tempat ini adalah tempat peribadatan, yang menurut mitos di jaga oleh banyak dewa penjuru.
Sam Poo Kong adalah cagar budaya kuno yang harus tetap di jaga keberadaan nya karena merupakan bukti perjalanan sejarah.
Waktu saya di usia balita saya pernah di ajak oleh papa saya ziarah di Sam Poo Kong, banyak bertemu dengan para nelayan yang sedang "ngalap" berkah (meminta berkat) di makam Mbah Jangkar. Para nelayan itu membuang sauh pengharapan agar mereka mendapat keselamatan saat berada di laut lepas dan membawa pulang hasil tangkapan ikan yang melimpah. Tapi entahlah...saya tidak tahu kebenaran nya karena  saya ini penakut sekali melihat patung2 Twa Pe Kong (Patung Dewa) yang besar2 bentuknya, jadi saya hanya menunggu dan melihat kegiatan2 ritual dari bawah pohon2 besar yang ada di sana...hahaha...
Dan sampai sekarang pun bila ada teman atau rekan kerja atau tamu rental mobil yang ingin di antar ke sana, saya tunggguin mereka di dalam mobil saja...masih mendingan lah sampai di pelataran parkirnya lha kalo di Lawang Sewu, saya tungguin mereka di depan Keuskupan Agung Semarang alias di seberang jalan (habis di LS masih berasa horor)....bad tourist guide....hahaha...

Free Script HTML for Blogger

Script HTML Calaender size 210 x 263 :
www.cuteki.com Kawaii series :
CUTE PIGGY


LITTLE VAMPIR


CUTE FROGGY


LITTLE TIGER



CLOCK :


Srcipt HTML Quote of The Day :
Powered by Calendar Labs