Saat Hidup tidak lagi bersahabat dengan kita... Tetap lah "pegang erat Tangan Tuhan" Jangan pernah kau berpaling dari NYA, sebab TUHAN lah sumber pertolongan kita kemarin, hari ini , besok dan untuk selama-lama nya...

Kamis, 25 Agustus 2011

Authentic Happiness.

Mana yang lebih membahagiakan: 1: Tidur di hotel bintang lima, nonton show, makan enak; atau 2: bekerja keras mati2an menolong korban bencana alam, tidur di tenda, makanan tidak bersih banyak lalat, tapi berhasil menyelamatkan orang dari reruntuhan gempa bumi.

Pertanyaan diatas mengundang banyak jawaban menarik di Facebook saya. Ujung dari semua pencarian dalam hidup adalah kebahagiaan. Happiness, atau kebahagiaan, mempunyai banyak bentuk. Martin Seligman, memberikan gambaran akan 3 bentuk happiness.

The Pleasant Life, Kehidupan yang nyaman, adalah kebahagiaan yang didapat karena kenikmatan kelima indera kita. Makan enak, baju bagus, ranjang yang enak, dengar symphony, pijat spa, nonton bioskop, hotel bintang lima, semua ini memberikan kenikmatan "indera" kita.

The Good Life, Kehidupan yang baik, adalah kebahagiaan yang didapat karena hal2 yang kita kerjakan menyenangkan. Kerja yang kita sukai, membuat kita lupa waktu, senang dalam menyelesaikannya. Tugas selesai sesuai jadwal, dihormati para bawahan, dan dipuji atasan, dan semua selesai dengan sangat baik dan menyenangkan. Walau hidup tidak mewah dan jabatan bukan tinggi, tapi hidup membahagiakan.

The Meaningful Life, Kehidupan yang berarti, adalah kenikmatan karena kita mampu mengerjakan sesuatu yang lebih besar dari diri kita sendiri. Kita bisa menolong orang yang kena bencana, kita memandang puas pada murid kita yang jadi sukses, kita bangga dengan anak kita yang mampu menjadi "orang", kita bangga dengan kesebelasan sepak bola kesukaan kita. Kita menemukan arti dari spiritual perjalanan hidup ini.

Hal yang termudah untuk mendapatakan kebahagiaan ketika kita "sengsara" adalah dengan memakai The Pleasant Life: makan enak, beli baju mahal dan seterusnya. Tetapi ini tidak tahan lama, dan membuat kita "ketagihan" dengan tingkat kepuasan yang merendah setiap saat melakukannya lagi. (istilah teknisnya: Diminishing Return).

Keseimbangan dalam memilih apa yang harus kita lakukan untuk menjadi bahagia, adalah kuncinya. Kita menikmatkan diri kita, tapi juga mencoba menikmati apa yang kita lakukan, dan mencari makna hidup dalam sebagian dari kehidupan kita.

Setiap manusia selalu mengalami ketiga hal diatas, bagaimana kita menyusun prioritas kita jadi penting, dimulai dari makna, ke aktifitas yang baik, baru memberikan kenikmatan indera. Tujuan akhir kehidupan adalah kebahagiaan, dari manapun datangnya bahagia itu.

Salam Bahagia.

*Tanadi Santoso, Surabaya 1 Agustus 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar