Saat Hidup tidak lagi bersahabat dengan kita... Tetap lah "pegang erat Tangan Tuhan" Jangan pernah kau berpaling dari NYA, sebab TUHAN lah sumber pertolongan kita kemarin, hari ini , besok dan untuk selama-lama nya...

Kamis, 25 Agustus 2011

Feedback

Feedback Bagaimana bila anda bermain bowling, tetapi tidak dihitung score-nya? Bagaimana pula bila anda bermain bowling, tetapi ditutupi kain depan pin sehingga tidak terlihat tapi bola masih bisa lewat? Anda hanya mendengar suara pin yang berjatuhan tanpa tahu berapa yang jatuh, tanpa diberi nilai, dan diminta terus bermain. Tentu permainan itu akan menjemukan dan tidak membuat anda menjadi pemain bowling yang baik.

Kita tertawa mendengar cerita itu, tetapi dalam kehidupan kita berbisnis, sering kita melakukannya. Kita meminta anak buah mengerjakan sesuatu hal, tanpa memberi feedback. Kita hanya menyuruh mereka melempar bola, kadang terdengar pin berjatuhan, tapi berapa yang jatuh, bagaimana score-nya, tidak kita beritahukan sama sekali.

Sales menjadi menantang, dan mudah dipahami keberhasilan atau kegagalannya, karena kita tahu “score” kita, baik dibandingkan target, ataupun dibandingkan orang lain, atau perusahaan lain. Tidak semua pekerjaan mudah diberi “score”. Penerima telpon, tukang masak, penjaga toko, customer service, supervisor, manager, sampai direktur. Kadang bisa kita tahu nilai kita dengan mudah, kadang tidak.

Sebuah “performance review” sering hanya setahun sekali, dan kita juga tidak jelas mengapa mendapat nilai “cukup” atau “baik”. Bahkan karyawan terkejut ketika dikeluarkan karena dianggap “kurang kompeten”, padahal selama ini dia merasa telah melakukan pekerjaan dengan baik, dan menganggap atasannya puas dengan pekerjaannya.

Pemberian umpan balik, adalah sebuah keharusan buat semua atasan, untuk membuat bawahannya tahu berapa nilai pekerjaan yang telah dia lakukan, sangat baik, cukup, ataukah sangat buruk. Sebaiknya ditambahkan pula, apa yang telah salah dilakukan, dan bagaimana memperbaikinya, apa pula yang telah sangat baik, sehingga dapat dipertahankan bahkan dibuat lebih baik lagi.

Pemberian feed back harus dilakukan segera, setelah kejadian terjadi, dengan memberi detail rincian tentang apa yang kurang, apa yang baik, dan bagaimana untuk menjadi lebih baik pada masa mendatang.

Demikian pula dalam kehidupan kehidupan sehari hari, feedback menunjukkan arah yang diinginkan, memberi tahu apa yang jangan apa yang harus, mendorong orang melakukan yang benar dan sesuai dengan arah sukses. Selamat menikmati main bowling, dengan score yang terlihat jelas dan mudah dimengerti.

*Tanadi Santoso, Surabaya, 3 July 2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar