Saat Hidup tidak lagi bersahabat dengan kita... Tetap lah "pegang erat Tangan Tuhan" Jangan pernah kau berpaling dari NYA, sebab TUHAN lah sumber pertolongan kita kemarin, hari ini , besok dan untuk selama-lama nya...

Minggu, 25 September 2011

"MENDENGARKAN TUHAN BERCERITA" - 2

(Mat 25:14-30/Luk 19:12-27)

Dalam kehidupan bersama, di mana pun dan kapan pun, orang harus berjuang agar dapat dipercaya oleh orang lain. Orang mempertaruhkan diri dan hidupnya, dapat dipercaya atau tidak, di hadapan orang lain. Bila dapat dipercaya maka orang tersebut akan dipercaya terus, sebaliknya bila tidak dapat dipercaya lagi maka orang tersebut selamanya tidak akan pernah dipercaya. Artinya, kepercayaan itu mahal harganya. Orang tidak dapat bermain-main dengan kepercayaan. Orang tidak dapat menganggap remeh kepercayaan itu. Kepercayaan tersebut sangat menentukan keberadaan dan jati diri seseorang di hadapan orang lain, termasuk di hadirat Allah.

Perikop hari ini masih berbicara mengenai akhir zaman, yang digambarkan seperti seorang tuan yang mempercayakan hartanya kepada hamba-hambanya. Hamba pertama menerima lima talenta, yang kedua menerima dua talenta, dan yang ketiga menerima satu talenta, sesuai dengan kesanggupannya (ay 15). Ketika pulang, tuan mengadakan pertanggungjawaban bersama hamba-hambanya. Hamba yang pertama menyerahkan sepuluh talenta, termasuk labanya, dan dipuji oleh tuannya (ay 20-21). Hamba yang kedua menyerahkan empat talenta, termasuk labanya, dan dipuji seperti hamba yang pertama (ay 22-23). Hamba yang ketiga juga mempertanggungjawabkannya, meski sambil marah, dengan menyerahkan satu talenta saja, dan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap (ay 24-30).

Hamba pertama dan kedua merupakan gambaran hamba yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya sebab mampu melaksanakan tugasnya dengan baik dan kreatif, sehingga membuahkan hasil seperti yang diharapkan oleh tuannya. Apa yang dilakukan dan bagaimana caranya tidak terlalu pentjng sebab yang terpenting adalah hamba mampu mempertanggungjawabkan kepercayaan yang diberikan kepadanya. Hasilnya adalah pujian dan pemberian kepercayaan yang lebih besar "Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara lebih besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu" (ay 21 dan 23). Hamba ketiga merupakan gambaran orang yang tidak dapat dipercaya sebab tidak bertanggung jawab atas tugas yang diberikan kepadanya, sehingga menerima hukuman.

Tanggung jawab dan kreativitas hamba pertama dan kedua menjadi inspirasi bagi kita, sebagai murid Yesus, untuk menjadi pribadi yang dapat dipercaya oleh orang lain dan Allah sendiri. Ketika kita dapat melakukan tugas dengan baik, setia, benar, dan bertanggung jawab, yakinlah bahwa orang lain akan menaruh kepercayaan yang sangat besar kepada kita. Kita dipandang sebagai pribadi yang berkualitas sebab mampu dipercaya. Semoga kita tidak menyia-nyiakan kepercayaan yang telah diberikan oleh orang lain dan Allah.

Sumber : Renungan Harian BKSN 2011 - Lembaga Biblika Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar