Saat Hidup tidak lagi bersahabat dengan kita... Tetap lah "pegang erat Tangan Tuhan" Jangan pernah kau berpaling dari NYA, sebab TUHAN lah sumber pertolongan kita kemarin, hari ini , besok dan untuk selama-lama nya...

Senin, 05 September 2011

Doa Yesus

Kita sering melihat orang berdoa. Ada yang berdoa di masjid, gereja, vihara, pura bahkan di hutan dan di kuburan. Orang berdoa kepada Sang Pencipta. Apa yang mereka cari di tempat-tempat itu? Mengapa mereka ke tempat itu? Untuk apa mereka berdoa? Bukankah kegiatan itu seperti pengangguran? Kenapa tidak bekerja saja? Adakah manfaat orang berdoa? Bagaimana orang berdoa dengan baik, benar dan tepat? Kita harus berdoa seperti Yesus berdoa.

Yesus meminta supaya Bapa memuliakan Dia.

Mengapa Yesus meminta Bapa-Nya untuk memuliakan diri-Nya? Apakah Yesus mencari kemuliaan bagi diri-Nya sendiri? Tentu saja tidak! Dengan demikian Yesus memuliakan Bapa-Nya. Dalam Injil yang kita dengar hari ini Yesus berdoa kepada Bapa-Nya. Yesus meminta supaya Bapa memuliakan Dia. Mari kita perhatikan betul kata-kata ini. Yesus tidak meminta kepada Bapa-Nya kekayaan, kekuasaan, ataupun kemegahan dunia ini. Dia tidak mau studi banding ke luar negeri, menuntut laptop - handphone yang baru dan mewah ataupun gedung DPR yang baru. Tidak! Yesus berbicara tentang sesuatu yang amat jauh berbeda dari keinginan manusia pada umumnya yaitu kemuliaan diri-Nya. Kemuliaan-Nya adalah memuliakan Bapa. Kerinduan hati-Nya ialah melaksanakan kehendak Bapa yang telah mengutus-Nya dan menyelesaikan pekerjaan-Nya (4:34) yang mencapai puncaknya pada saat peninggian-Nya di salib. Peristiwa salib merupakan titik temu dimana Bapa secara sempurna mempermuliakan diri-Nya dan Dia memuliakan Bapa-Nya. Karena itu Ia memohon: “Muliakanlah Anak-Mu”. Bagaimana dengan kita? Apakah kita telah berdoa seperti Yesus berdoa? Benarkah kita telah minta supaya Bapa menyelesaikan kehendak-Nya dalam hidup kita? Sudah tiba saatnya kita “masuk dalam kamar, menutup pintu dan berdoa kepada Bapamu yang ada di tempat yang tersembunyi dan dengan demikian Bapamu yang melihat tersembunyi akan membalasnya kepadamu” (bdk. Mat 6:6). Inilah waktu memasuki perjumpaan yang mesra dan mendalam dengan Bapa supaya kita dapat mengenali dan melaksanakan kehendak Bapa dalam hidup kita. Dengan demikian orang yang percaya kepada Bapa dan kepada Yesus Kristus, “dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup” (7:38) yang akan membawanya kepada hidup yang kekal (3:15). Inilah Doa Yesus: Bapa memuliakan Yesus dan Dia memuliakan Bapa.

Yesus menyatakan Bapa kepada murid-murid-Nya
Itulah sebabnya Yesus menyatakan Bapa kepada murid-murid-Nya. Untuk apa Yesus menyatakan Bapa kepada para murid? Supaya murid-murid-Nya mengenal Bapa dan Diri-Nya.

Demikian alasan Yesus berdoa untuk diri-Nya sendiri. Yesus menyatakan Bapa kepada murid-murid-Nya. Renungkan dengan baik kata-kata ini. Yesus tidak menawarkan hidup yang enak, keadaan yang mapan ataupun situasi yang serba lancar dan mantap. Dia mengungkapkan sesuatu yang lain. Apabila kita ingin hidup senang-senang orang tidak perlu percaya dan menuruti perkataan Yesus. Orang dapat bekerja segiat-giatnya, mencari keuntungan sebesar-besarnya dan mendapat segala yang dikehendakinya. Bahkan lebih parah lagi, ada orang yang menghalalkan segala cara dengan mencuri, merampok dan membunuh untuk mendapatkan yang dicarinya. Sungguh mengenaskan bukan! Tetapi semangat dan cara hidup seperti itukah yang dimaksudkan Yesus? Jelas Tidak! Dia menghendaki agar kita mengenal siapa itu Bapa dan Tuhan Yesus. Dia mau kita masuk ke dalam hubungan dengan Bapa dan Diri-Nya. Supaya kita percaya dan menuruti firman Bapa, tahu bahwa Yesus adalah manusia yang berasal dari Allah, Dia diutus oleh Allah untuk memperkenalkan Bapa. Sungguhkah kita telah percaya dan mengenal Bapa dan Yesus Kristus sehingga kita tahu bahwa Dia datang dari Bapa dan Bapa yang mengutus-Nya? Lalu bagaimana kita dapat percaya dan mengenal Allah? Satu-satu jalan ialah melalui hidup dalam iman yaitu kepercayaan, keterbukaan dan kepasrahan total kepada Allah. Sebab tanpa iman, segala sia-sia. Tanpa kepercayaan, semuanya mustahil. Tidak berpasrah berarti gagal. Oleh karena itu kita harus hidup dari waktu ke waktu dalam bimbingan dan kuasa Allah. Bila burung-burung dan bunga-bunga bakung dipelihara Allah (bdk Mat 6:26) mengapa kita tidak percaya bahwa Allah sungguh mengasihi kita? Demikianlah Yesus menyatakan Bapa supaya kita mengenal Bapa dan Dia.

Penutup
Berdoa seperti Doa Yesus itu tidak gampang sebab kita sering mengejar kekuasaan, kekayaan dan kemegahan duniawi. Akan tetapi siapa yang berani menghayatinya akan menerima hidup yang kekal. Dia akan masuk ke dalam hubungan dengan Bapa dan Tuhan Yesus Kristus. Dia akan mengenal bahwa Yesus berasal dari Bapa, datang ke dunia, untuk memperkenalkan Bapa. Seandainya kita dapat menerima anugerah yang berharga ini. Sesungguhnya kita yang rapuh ini harus belajar berdoa dari doa Yesus ini



Ditulis oleh fr Serafim Maria

Tidak ada komentar:

Posting Komentar